Jangan Kalap Belanja, Ini 4 Tips Jitu Kelola Keuangan Usai Pandemi
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 hampir dua tahun melanda dunia, termasuk Indonesia. Namun, kini kondisi perlahan membaik. Sebagian masyarakat sudah beraktivitas secara normal dan tetap melaksanakan protokol kesehatan. Sekolah tatap muka juga sudah mulai digelar karena kasus Covid-19 telah menurun.
Pemerintah sendiri juga gencar meningkatkan program vaksinasi agar bisa mencapai herd immunity. Terlepas dari itu semua, kehidupan usai pandemi mungkin berkaitan dengan biaya yang akan lebih banyak dihabiskan dibandingkan sebelumnya.
Ini terjadi karena biaya yang selama ini tertahan karena di rumah saja akan membuat Anda melakukan perjalanan, pergi berlibur, makan di restoran, hingga menonton di bioskop saat usai pandemi ini. Tentunya, biaya yang akan dikeluarkan tidaklah sedikit.
-
Bagaimana cara menghemat pengeluaran? Mengurangi biaya belanja bukan berarti mengurangi manfaat dari barang itu sendiri. Sebaliknya, dengan membeli barang dengan harga lebih tinggi, cenderung hemat. Sebab, produk dengan harga cukup tinggi memiliki usia pakai lebih panjang dibandingkan produk dengan harga murah. Akhirnya, Anda tidak perlu membeli produk yang serupa di setiap satu atau dua bulan sekali.
-
Apa saja yang bisa dilakukan saat liburan hemat? Taman, museum dengan tiket terjangkau, atau festival lokal bisa menjadi pilihan yang baik untuk mendapatkan pengalaman lokal tanpa menguras kantong.Selain itu, berbagai aktivitas seperti ini juga bisa membuatmu lebih dekat dengan warga lokal. Dijamin, pengalaman berliburmu kali ini akan jadi sangat berkesan dan tak mudah untuk dilupakan.
-
Bagaimana menjaga keuangan setelah liburan? Selain itu, sisihkan juga sebagian dari pemasukanmu untuk ditabung atau diinvestasikan. Cara ini agar keuanganmu tetap terjaga di masa mendatang.
-
Apa saja tips liburan hemat? Berikut ini ada 15 tips liburan murah, tapi tetap menjaga keamanan tabungan Anda. Yuk simak dengan seksama untuk mengetahui cara-cara hemat yang bisa Anda terapkan.
-
Kenapa harus atur keuangan mudik? Kalau nggak direncanakan dengan bijak, waspada mengganggu kondisi keuangan secara menyeluruh. Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang tips mengatur pengeluaran untuk mudik agar keuangan tetap aman!
-
Kenapa penting untuk merencanakan dana liburan? Agar tidak mengganggu arus keuangan Anda, persiapkan dana untuk liburan dengan dana sehari-hari. Jangan pernah memakai uang untuk kebutuhan sehari-hari untuk berlibur, karena ini akan berdampak menyulitkan di kemudian hari.
Meskipun masih melakukan peralihan sedikit demi sedikit, pengaturan finansial Anda juga harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk menggenapi seluruh rencana yang sudah dirancang saat pandemi berlalu.
Melansir dari CNN Business, ahli merekomendasikan dan menyarankan 4 cara yang harus dilakukan untuk mempersiapkan masalah finansial Anda. Simak penjelasannya:
Tinjau Kembali Anggaran
Ketika peralihan yang dilakukan mulai kembali secara normal, luangkan waktu untuk memahami keberadaan dari finansial. Perhitungkan apa yang Anda miliki sekarang, lalu bandingkan dengan total utang Anda.
Direktur senior perencanaan keuangan di TIAA, Shelly-Ann Eweka menyarankan untuk meninjau laporan bank dan kartu kredit yang sudah digunakan lebih lama, rekening pensiun dan investasi, serta tagihan dan pengeluaran bulanan Anda.
"Anda ingin memahami bagaimana pembelian dan pengeluaran akan berdampak pada masa depan Anda, tetapi jangan lupa untuk menentukan keuangan Anda," jelas Eweka.
Pastikan untuk memperhatikan jumlah gaji Anda untuk memahami berapa banyak pendapatan yang Anda hasilkan dan apakah Anda mengoptimalkan pajak atau tunjangan majikan yang tersedia untuk Anda.
Dari sana, Anda dapat mulai menilai kembali kondisi keuangan Anda. Contohnya, mengalokasikan kembali dana Anda untuk pengeluaran seperti makanan, barang rumah tangga, atau menentukan cara untuk mengekang pengeluaran Anda.
"Jika Anda berencana untuk mulai membelanjakan sesuatu yang selama ini tidak ada artinya saat Anda terjebak di rumah, uang itu perlu datang dari tempat lain dalam anggaran Anda," kata Kepala Nasihan Albert (aplikasi keuangan) Vadim Verdyan.
Pertajam Tujuan Keuangan
Anggaran Anda bukan menjadi fokus utama. Perhatikan juga tujuan dari keuangan Anda apakah selaras dengan kondisi dan jumlah uang yang dimiliki saat ini.
"Anda harus benar-benar menyeimbangkan diri Anda di masa depan dengan kondisi saat ini," papar Eweke.
Pandemi memang memaksa orang untuk menunda target finansial yang ingin dicapai, misalnya membeli rumah atau mobil. Kemungkinan lainnya, menggunakan tabungan untuk membayar utang.
Terlepas dari apapun situasi keuangan Anda, sesuaikan kembali pengeluaran dan tabungan dengan anggaran yang baru sehingga mempermudah Anda melakukan evaluasi. Adapun evaluasi ini akan membantu Anda menentukan kebutuhan apa yang lebih prioritas.
"Ketika semua kembali normal, setiap orang memiliki peluang yang bagus untuk kembali mengatur pengeluaran dalam berbelanja," jelas Verdyan.
Kemudian, dia juga kembali merekomendasikan tujuan Anda dalam jangka panjang dan jangka pendek untuk memudahkan melakukan pemetaan prioritas kebutuhan. Tujuan umum yang biasa dilakukan adalah menabung masa pensiun, dana darurat, melunasi utang kartu kredit, hingga memulai bisnis.
Setelah mengetahui tujuan tersebut, pastikan gunakan dan sisihkan keuangan Anda agar dapat mencapai target tersebut.
Hindari Kartu Kredit
Menggunakan kartu kredit mungkin sesuatu yang menggoda bagi sebagian orang. Namun, apabila Anda tidak berhati-hati dan tidak menghitung probabilitas dalam menggunakan kartu kredit, Anda dapat mendapatkan kerugian yang besar.
"Kartu kredit hanya boleh digunakan bila Anda dapat melakukan pembayaran penuh setiap bulannya," ujar konsultan keuangan MassMutual Adam Deady.
Jika persyaratan tersebut tidak bisa dipenuhi seutuhnya, pikirkan kembali untuk menggunakan kartu kredit. Adapun saran terbaiknya adalah menggunakan kartu debit/uang tunai saat melakukan pembelian.
Melalui pilihan tersebut, akan memudahkan pelacakan pengeluaran yang dilakukan agar pencatatan keuangan pribadi Anda bisa lebih terstruktur.
"Saat menggunakan kartu kredit, Anda mungkin menghabiskan banyak uang dan seringkali mengakibatkan kenaikan jumlah tagihan dari yang dipikirkan," jelas Deady.
Oleh karena itu, untuk menghindari risiko tersebut alternatif terbaiknya adalah menggunakan uang tunai/kartu debit karena rasa ‘kehilangan’ secara fisik akan membuat Anda lebih berpikir dua kali bila ingin membeli barang.
Tingkatkan Dana Darurat
Biaya darurat bisa dibutuhkan sewaktu-waktu tanpa diduga berada di luar kontrol Anda. Hal ini menjadi penting untuk menyisihkan sebagian keuangan Anda untuk dana darurat.
Selain itu, adanya dana darurat akan membantu menutupi pengeluaran yang ternyata tidak dimasukkan dalam perhitungan anggaran Anda, seperti pengobatan, kehilangan pekerjaan, hingga perbaikan kendaraan pribadi.
Para ahli keuangan umumnya menyarankan untuk menabung sekitar tiga sampai enam bulan biata hidup. Jika belum memiliki dana darurat, kumpulkan tabungan Anda yang menjadi prioritas dibandingkan hanya untuk kesenangan semata.
"Dana darurat yang didanai penuh adalah jaring pengaman yang dibutuhkan setiap orang untuk memproteksi diri mereka dari bencana keuangan."
Reporter: Caroline Saskia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cara ini merupakan upaya mencari solusi bersama untuk kembali menyehatkan keuangan.
Baca SelengkapnyaSaat ini pembayaran digital banyak menyediakan promo dan diskon untuk transaksi di waktu tertentu.
Baca SelengkapnyaKehidupan modern sering kali memicu perilaku boros yang mengakibatkan dampak finansial yang merugikan.
Baca SelengkapnyaDalam perencanaan mudik, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan untuk mengelola keuangan secara efektif.
Baca SelengkapnyaLiburan yang menyenangkan tidak harus selalu mahal.
Baca SelengkapnyaSering kali seseorang akan mengalami kekurangan uang menjelang tanggal tua.
Baca SelengkapnyaBerlibur tanpa perencanaan dapat menguras kantong karena biaya akomodasi yang tinggi di puncak musim libur.
Baca SelengkapnyaBagi yang berniat membeli hunian, beberapa tips menabung untuk beli rumah berikut bisa dipraktikkan.
Baca SelengkapnyaDengan mengunakan prinsip 50,30,20 akan lebih mempermudah dalam membuat rencana keuangan.
Baca SelengkapnyaMenjelang akhir tahun, banyak orang yang telah merencanakan untuk berlibur.
Baca SelengkapnyaBeralihlah dari perilaku impulsive buying ke kegiatan investasi untuk mendapatkan kehidupan finansial yang lebih mapan.
Baca Selengkapnya