Merdeka.com - Jakarta Toll Developmet (JTD) menyatakan Jakarta lebih membutuhkan transportasi massal dibandingkan pembangunan jalan. Pemerintah sebaiknya memfokuskan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pengembangan transportasi massal.

Presiden Direktur JTD, Frans Sunito, mengatakan pembangunan jalan sebaiknya diserahkan kepada pihak swasta. Pembagian ini membuat dua aspek itu dapat berkembang secara bersamaan.

"Kita berharap suatu saat jakarta ini khususnya di Jabotabek pengguna transportasi massal itu 40-50 persen dari seluruh commuter. Kalau sekarang kan masih terbalik, yang menggunakan transportasi massal masih kecil di bawah 20 persen," ujarnya saat ditemui di kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Rabu (14/11).

Tingkat pembangunan jalan di Jakarta, lanjutnya, juga masih butuh pembenahan. Jumlah ruas jalan di Jakarta tidak sebanding dengan jumlah beban kendaraan.

"Meski keseimbangan akhirnya nanti jalan dan transportasi massal akan lebih dominan transportasi massal, tapi tetap jalan masih kurang kan," tuturnya.

Frans menambahkan rencana Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk membangun 6 ruas jalan tol cukup memfasilitasi aspek transportasi massal. Rencananya di jalan tol tersebut akan dibangun halte atau shelter bus yang terintegrasi dengan moda angkutan lain.

"Misal dia (penumpang) turun ke bawah pakai eskalator sudah ada MRT atau ada busway atau ada kereta api, KAI kan juga bikin jalan loop line itu. Jadi akhirnya orang ke jalan tol turun naik transportasi massal, pindah-pindahnya gampang dan itu bisa melalui jalan tol itu," jelasnya.