Jaga wibawa Indonesia alasan pemerintah fokus bangun daerah perbatasan
Merdeka.com - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) membuka Indonesia Development Forum (IDF) hari ini di Gedung Utama Bappenas. IDF, bekerja sama dengan pemerintah Australia, akan digelar pada 10-11 Juli 2018 di Jakarta.
Menteri Bambang Brodjonegoro menyampaikan beberapa poin penting yang akan diangkat pada forum tersebut. Seperti isu ketimpangan (disparitas) dan desentralisasi.
"Pemerintah saat ini fokus mengembangkan daerah perbatasan. Kita dulu berpikir daerah perbatasan adalah daerah terbelakang. Sekarang mindsetnya diubah, bagaimana daerah tertinggal jadi frontyard (terdepan) jadi kita bisa melayani tamu sebaik mungkin. Ini mindset yang kita ubah karena berpengaruh pada kewibawaan daerah kita sendiri," tuturnya di Kantornya, Jakarta, Kamis (22/3).
Selain itu, pemerintah juga akan membahas mengenai manfaat digitalisasi hingga ke petani. Sebab, menurutnya, ekonomi digital akan menjadi kunci peningkatan kesejahteraan masyarakat di masa mendatang.
"Tak lupa ke depan, ekonomi digital juga kita kasih slot untuk para petani. Contoh, bagaimana petani terekspos digitalisasi. Berapa harga dasar dari komoditas yang mereka tanam, cara mereka jual produknya, bisakah mereka tidak bergantung pada tengkulak as a middle man. Digital ekonomi bisa beri peluang nasib kelompok yang selama ini incomenya relatif rendah," tambah dia.
Menteri Bambang menambahkan akses atau konektivitas juga turut akan dibahas. Konektivitas diperlukan untuk mengentaskan kemiskinan sekaligus mengurangi tingginya biaya logistik selama ini.
"Ketimpangan tak hanya terjadi pada Indonesia saja, China juga alami ketimpangan. Apalagi kita yang basisnya negara maritim. Tenaganya lebih besar lagi karena kita sulit menciptakan akses atau konektivitas. Ini perlu perbaikan. Oleh karena itu konektivitas perlu dikuatkan di Indonesia untuk mengurangi biaya logistik," ujarnya.
Mengusung tema Pathways to Tackle Regional Disparities Across the Archipelago, IDF 2018 ini memiliki berapa sub tema yang akan dibahas, yakni Pengembangan Pusat Pertumbuhan: Tantangan dan Praktik Baik dan juga Upaya Mengurangi Kesenjangan Daerah Tertinggal dan Perbatasan.
Kemudian ada Perbaikan Pelayanan Dasar untuk Mengurangi Kesenjangan Wilayah serta Penguatan Konektivitas Indonesia Sebagai Negara Kepulauan.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meraih 96.214.691 suara pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaIstana menegaskan kunjungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Jawa Tengah tak terkait kampanye Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaHubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertemuan itu membahas terkait program pemerintah saat ini supaya bisa dilanjutkan oleh presiden terpilih agar terjadi kesinambungan pembangunan.
Baca SelengkapnyaSaat berada di dalam kabinet, mantan Danjen Kopassus ini menyatakan Jokowi tidak pernah istirahat.
Baca SelengkapnyaMenteri PUPR Basuki Hadimuljono harus semakin intensif melakukan peninjauan pembangunan IKN.
Baca SelengkapnyaKedua pemimpin membahas penguatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Kamboja.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaPenghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.
Baca Selengkapnya