Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jaga Generasi Penerus Bangsa, KKP Buat Kampanye Bikin Dapur Ngebul

Jaga Generasi Penerus Bangsa, KKP Buat Kampanye Bikin Dapur Ngebul Kampanye KKP Bikin Dapur Ngebul. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong peningkatan angka konsumsi ikan nasional (AKI). Peningkatan konsumsi ikan ditujukan untuk mencegah stunting sekaligus menjaga daya saing bangsa di masa depan.

Karenanya, KKP menargetkan pertumbuhan konsumsi ikan nasional sebesar 2,43 persen per tahun, dan diharapkan mencapai 62,05 kg per kapita setara ikan utuh segar di tahun 2024.

"Kurangnya asupan gizi menyebabkan beberapa permasalahan di masyarakat, seperti gagal tumbuh (stunting), menurunnya kemampuan kognitif akibat terhambatnya perkembangan otak, dan rendahnya imunitas tubuh sehingga tubuh rentan terhadap serangan penyakit. Untuk mengatasi berbagai masalah tersebut, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP) menjalin kerja sama dengan organisasi nirlaba yang konsisten menangani permasalahan ketahanan pangan, seperti Foodbank of Indonesia (FoI)," kata Direktur Jenderal PDSPKP, Artati Widiarti dalam keterangannya, Minggu (17/10).

Bersama dengan FoI, Artati menyebut jajarannya telah menyusun rencana aksi "Bikin Dapur Ngebul, Bikin Anak Unggul #IUAK (Ikan Untuk Anak), Olahan Ikan Lokal". Kegiatan ini juga didukung oleh Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada dan akan dilaksanakan di 7 Provinsi (13 Kabupaten/Kota) yaitu DKI Jakarta (Kota Jaksel, Kota Jaktim, Kota Jakut, Kota Jakpus, Kota Jakbar), Jawa Barat (Kab. Cirebon, Kab. Bogor), Banten (Kab. Tangerang), Jawa Tengah (Kab. Wonosobo), Jawa Timur (Kota Surabaya, Kab. Probolinggo), NTB (Kab. Lombok Tengah), Maluku (Kota Ambon).

"Kerja sama ini sekaligus penguatan untuk program gerakan memasyarakatkan makan ikan (Gemarikan), yang memang fokus pada prioritas penanganan stunting (Perpres 72/2021) dan penguatan peran Forikan dengan terbitnya Kepmen KP 91/2021," terang Artati.

Sementara Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP, Machmud yang hadir di acara Kampanye Bikin Dapur Ngebul kolaborasi KKP dan FoI yang sekaligus dilakukan penandatanganan kerja samanya, di Kembangan Jakarta Barat, Kamis (14/10) menyampaikan tentang kiat-kiat gotong royong untuk menanggulangi permasalahan bangsa kaitannya dengan pangan.

"Kiat-kiatnya, yang pertama, kita yang mampu harus membantu yang lemah. Yang kedua, yang tahu ajari yang tidak tahu. Kemudian yang ketiga dalam gotong royong, yang lupa supaya diingatkan. Terakhir, yang salah dikasih tahu. Ini luar biasa, pada hari ini kita akan mengampanyekan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan bersama Bikin Dapur Ngebul. Ini cocok sekali, karena tidak ada yang dimasak tidak ada ngebulnya, dan yang dimasak saat ini adalah ikan," ujar Machmud.

Mengapa ikan, sambung Machmud, karena ikan memiliki banyak manfaat nutrisinya yang unggul dibandingkan sumber protein hewani lainnya. Keunggulan tersebut di antarnya kandungan Omega 3 yang bermanfaat untuk mata, otak dan jaringan syaraf, serta mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke. Kemudian vitamin D dan A yang bermanfaat untuk pertumbuhan, kesehatan tulang dan mata, serta memperkuat sistem imun tubuh.

Tak hanya itu, ikan memiliki komposisi asam amino lengkap, mudah dicerna dan diserap tubuh. "Sumber mineral K, Ca, Mg, Zn, dan P pada ikan berperan dalam penyembuhan luka, pertumbuhan tulang dan meningkatkan imunitas tubuh," urai Machmud.

Hal senada disampaikan Hendro Utomo, Founder FoI, menekankan bahwa anak-anak dan lansia atau kaum rentan adalah 2 kategori yang tidak dapat mengambil keputusan untuk diri mereka sendiri. "Mereka membutuhkan bantuan orang dewasa bahkan untuk mengambilkan makanan hingga masuk ke mulut. Intinya kita gotong royong, membuka akses pangan bagi kaum rentan," ujar Hendro.

Adapun kerja sama KKP dengan FoI meliputi pengembangan dan penyebarluasan menu-menu olahan berbasis ikan lokal, peningkatan akses pangan bergizi kepada keluarga dan peningkatan peran keluarga dalam mengumpulkan, meramu, mengolah, dan menyajikan kuliner berbahan baku ikan lokal dalam pemenuhan gizi anak.

Machmud berharap, melalui kampanye "Kembali ke Dapur Keluarga", para keluarga khususnya ibu-ibu bisa mengambil peran penting dalam penanganan stunting sekaligus membangun generasi tangguh dan unggul.

"Kembali ke dapur, mari jadikan ikan sebagai menu utama agar keluarga sehat, anak cerdas dan bangsa semakin kuat," pungkas Machmud.

Kampanye "Bikin Dapur Ngebul" melalui "Kembali ke Dapur Keluarga" juga mendapat dukungan dari Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Eni Harmayani. Menurutnya, budaya dapur keluarga memegang peran penting dalam kehidupan manusia untuk mengenalkan makanan, memberi pengetahuan tentang pangan dan kesehatan, serta menanamkan kebajikan. Adanya keanekaragaman hayati Indonesia sebagai sumber pangan, seperti beragam spesies ikan laut dan ikan air tawar akan menciptakan beragam menu masakan kuliner Indonesia.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mendorong masyarakat untuk meningkatkan konsumsi produk perikanan selama pandemi Covid-19. Terlebih di dalam ikan terkandung imonustimulan yang merupakan senyawa yang dapat menstimulus sistem imun di dalam tubuh.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KKP Bakal Lakukan Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Targetnya Sebelum Lebaran

KKP Bakal Lakukan Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Targetnya Sebelum Lebaran

Tujuan kebijakan ini untuk menciptakan lapangan pekerjaan serta mendongkrak pendapatan negara bukan pajak (PNBP).

Baca Selengkapnya
Penangkapan Masih Bar-Bar, Ekspor Ikan dari Indonesia Ditolak Eropa

Penangkapan Masih Bar-Bar, Ekspor Ikan dari Indonesia Ditolak Eropa

Makanya, KKP merancang kebijakan untuk menjaga biota kelautan Indonesia dan menjaga populasi ikan.

Baca Selengkapnya
Upaya KKP Lawan Pencurian Ikan dengan Penangkapan Terukur Dapat Dukungan FAO

Upaya KKP Lawan Pencurian Ikan dengan Penangkapan Terukur Dapat Dukungan FAO

Program ini salah satu tujuannya untuk memastikan keberlanjutan populasi perikanan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bahaya Konsumsi Terlalu Banyak Ikan Pindang bagi Kesehatan

Bahaya Konsumsi Terlalu Banyak Ikan Pindang bagi Kesehatan

Walau rasanya disukai oleh banyak orang, namun konsumsi terlalu banyak ikan pindang bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Baca Selengkapnya
Muncul Usulan Pembentukan Kementerian Makan Siang Gratis, Mungkinkah?

Muncul Usulan Pembentukan Kementerian Makan Siang Gratis, Mungkinkah?

Anggaran makan siang gratis itu pasti lebih tinggi dari seluruh anggaran Kemendikbudristek.

Baca Selengkapnya
Menko PMK Muhadjir Pastikan Bantuan Pangan Beras Disalurkan hingga Juni 2024

Menko PMK Muhadjir Pastikan Bantuan Pangan Beras Disalurkan hingga Juni 2024

Program bantuan pangan cadangan pemerintah berupa beras 10 kilogram untuk setiap keluarga penerima manfaat (KPM) ini awalnya disalurkan sampai Maret 2024.

Baca Selengkapnya
Anggaran Subsidi Pupuk Ditambah Rp14 Triliun, Mekanisme Penebusan Hanya Pakai KTP

Anggaran Subsidi Pupuk Ditambah Rp14 Triliun, Mekanisme Penebusan Hanya Pakai KTP

Hal ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh seluruh petani dalam memenuhi kebutuhan pupuk.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya

Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya

Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.

Baca Selengkapnya
Aksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak

Aksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak

Pembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.

Baca Selengkapnya