Jadi anggota TPP, Thailand bisa ambil pasar ekspor otomotif RI
Merdeka.com - Kepala Bidang Kebijakan Fiskal, Badan Pusat Pengkajian Industri (BPPI) Kemenperin Reni Yanita mengatakan niat Thailand masuk keanggotaan Trans Pasific Partnership (TPP) mampu merebut potensi pasar ekspor otomotif Indonesia.
Reni menjelaskan dari ke-12 anggota TPP, Indonesia belum memiliki perjanjian perdagangan bilateral dengan Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, dan Chile. Hal itu dinilai jadi potensi peluang terbuka ekspor otomotif Indonesia.
"Dalam melihat TPP bagi industri otomotif, kita perlu berhati-hati bila Thailand ikut. Indonesia harus siap karena ekspor ke negara-negara tujuan TPP bisa terancam," kata dia di kantornya, Jakarta, Rabu (1/6).
Reni mengatakan khusus untuk kendaraan roda empat dalam sektor otomotif, Indonesia masih tertinggal dari Thailand. Sebab, penerapan kendaraan ramah lingkungan dalam emisi Euro 4 ke atas masih jauh dibanding negeri gajah putih tersebut.
Menurut dia, pasar eropa mewajibkan kendaraan mobil dengan jaminan ramah lingkungan. Berbeda dengan Thailand dalam memproduksi dengan kewajiban tersebut.
"Memang sebelum mengarah ke sana, kami harus sama-sama membenahi biaya produksi yang mahal, kecukupan energi, dan juga teknologi yang bisa menghasilkan produk sesuai dengan pasarnya," kata dia.
Dari catatannya, ekspor kendaraan bermotor roda empat ke negara-negara anggota TPP pada 2015 tercatat sebesar USD 443,2 juta, atau 20,62 persen dari total outputsektor otomotif Indonesia sebesar USD 2,15 miliar. Serta, ekspor suku cadang kendaraan roda empat mengambil porsi terbesar ekspor industri otomotif dengan nilai USD 910,6 juta atau 42,36 persen.
"Nanti kalau Indonesia ikut TPP dan hanya bisa ekspor ke negara-negara anggota TPP yang itu-itu lagi seperti Jepang atau negara-negara ASEAN kan sama saja. Kami perlu TPP untuk meningkatkan perdagangan ke mitra baru, makanya industri otomotif perlu dibenahi sebelum ekspornya bisa menyaingi Thailand," pungkas dia.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
UMKM Otomotif Bakal Dikasih Modal Rp2 Triliun untuk Rakit Komponen Mobil Listrik
Dengan pendanaan itu, UMKM otomotif nantinya bisa dipertemukan dengan pelaku industri kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaCara Anies, Prabowo, Ganjar agar Industri Ponsel dan Teknologi Indonesia Bisa Mandiri
Prabowo menekankan agar Indonesia berdaulat dalam industri ponsel dan teknologi informasi.
Baca SelengkapnyaMenkop Teten: Industri Otomotif Sumbang Rp311 Triliun ke Ekonomi Indonesia
Melihat hal itu, tren industri Electric Vehicle (EV) atau mobil listrik, kata Teten juga memberi peluang bagi usaha kecil dan menengah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Benarkah Pemerintah akan Naikkan Pajak Sepeda Motor? Begini Penjelasan Jubir Menko Luhut
Rencana menaikkan pajak sepeda motor jadi salah satu strategi untuk menekan angka polusi di kota-kota besar seperti Jakarta.
Baca SelengkapnyaTerlibat Pencurian Ratusan Kendaraan Bermotor, Anggota TNI di Sidoarjo Ditangkap
Terlibat Pencurian Ratusan Kendaraan di Jawa Timur, Anggota TNI di Sidoarjo Ditangkap
Baca SelengkapnyaIndonesia Janji Penuhi Kewajiban Pembayaran Pengembangan Pesawat Tempur dengan Korea Selatan
Nilai dari proyek pengembangan ini sekitar Rp100 triliun.
Baca SelengkapnyaJokowi Resmikan Jalan Tol Trans Sumatera Seksi Tebing Tinggi-Indrapura-Lima Puluh
Pembangunan tol trans sumatera ini menghabiskan anggaran Rp4,73 triliun.
Baca SelengkapnyaRugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan
Kejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.
Baca SelengkapnyaHanya Lulusan SD, Pria ini Justru Jadi Pengusaha Otomotif Mendunia
Kerja keras sangat dibutuhkan seseorang untuk menjadi sukses.
Baca Selengkapnya