Izin Impor Beras Bisa Digunakan Sebagai Bentuk Antisipasi
Merdeka.com - Lembaga kajian Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) menyatakan izin impor beras secara ideal dapat dimanfaatkan sebagai antisipasi berkurangnya pasokan menjelang periode Ramadan dan Lebaran.
"Izin impornya bisa dipakai untuk eksekusi sewaktu-waktu kalau ada kekurangan pasokan di pasar, apalagi sudah mau Ramadan dan Lebaran," kata Media Relations Manager CIPS, Vera Ismainy dikutip dari Antara Jakarta, Kamis (18/3).
Dia menyatakan, impor beras bisa saja dilakukan karena berbagai faktor seperti ketersediaan pasokan di dalam negeri yang terbatas, hasil panen yang tidak memadai, dan harga beras internasional yang sedang murah.
"Indonesia perlu memastikan ketersediaan pasokan pangan, salah satunya beras, supaya menjaga kestabilan harga maupun meningkatkan penyaluran pangan melalui sembako dan bantuan pangan sehingga dapat dijangkau semua lapisan masyarakat," katanya.
Namun, menurut dia, impor beras tersebut tidak bijak apabila dilakukan mendekati masa panen, apalagi diperkirakan tidak ada kegagalan panen pada awal 2021 dan Bulog bisa menyerap hasil panen untuk optimalisasi cadangan beras.
"Kalau pertimbangannya kenaikan harga, idealnya pemerintah sudah memperkirakan sejak jauh-jauh hari ada kenaikan (walaupun tipis) pada harga beras. Bisa perhatikan juga serapan beras Bulog apakah sudah memenuhi target," ujarnya.
Prediksi FAO
Sebelumnya, Organisasi Pangan Dunia (FAO) dan Program Pangan Dunia (WFP) menyatakan pandemi Covid-19 telah memperparah situasi pangan di 27 negara dari Asia, Timur Tengah, Afrika, hingga Amerika Tengah sehingga setiap negara harus bersiap dalam menghadapi potensi krisis pangan.
Terdapat kemungkinan pandemi dapat membuat krisis pangan lebih dalam yaitu lapangan kerja dan upah yang menurun, disrupsi penanganan pandemi pada produksi dan pasokan pangan dunia, menurunnya pendapatan pemerintah dan meningkatnya ketidakstabilan politik yang memicu konflik berbasis sengketa sumber daya alam.
Menghadapi berbagai ancaman tersebut, pemerintah juga berniat untuk melakukan impor beras sebagai bentuk antisipasi kurangnya pasokan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan memenuhi cadangan bencana.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dapat Izin dari Pemerintah, Bulog Bebas Impor Beras Sepanjang 2024
Bulog janji penugasan impor beras akan dikelola dengan baik untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran di pasaran.
Baca SelengkapnyaQ&A: Fakta dan Penjelasan Lengkap Aturan Pembatasan Barang dari Luar Negeri yang Diizinkan Masuk oleh Bea Cukai
Salah satu aturan tersebut memberikan kewenangan kepada Bea Cukai untuk melakukan penataan kembali kebijakan impor dengan menggeser pengawasan impor
Baca SelengkapnyaIndonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton
Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketahui Daftar Barang Impor yang Diizinkan Masuk Bea Cukai
Pemerintah ingin memastikan agar masyarakat tidak melakukan hal ini setibanya pulang dari luar negeri dengan barang impor.
Baca SelengkapnyaAda Pembatasan Impor, Barang Ilegal Diprediksi Makin Marak Masuk Indonesia
Pemerintah berencana melakukan pembatasan barang impor.
Baca SelengkapnyaBeras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya
Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca SelengkapnyaRealisasi Impor Beras Per Maret Capai 650 Ribu Ton, Bulog Yakin Tidak Ada Lagi Impor
Bulog optimis penugasan impoer beras akan terpenuhi sepanjang tahun 2024 dan tidak ada penambahan kouta.
Baca SelengkapnyaPemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag
Tambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaBukan karena Diskon, Bos Penyewa Toko di Mal Cemas Stok Lebaran Kosong Gara-Gara Kebijakan Ini
Pengusaha mendukung kebijakan lartas impor yang diharapkan bisa melindungi produk dalam negeri dari produk ilegal dengan harga miring.
Baca Selengkapnya