Merdeka.com - FIFA memutuskan membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. Dalam situs resminya, induk organisasi sepak bola ini menyebut penolakan atas keikutsertaan timnas Israel di turnamen ini menjadi salah satu penyebab Indonesia dicoret sebagai tuan rumah.

"Berdasarkan hasil pertemuan antara Presiden FIFA, Gianni Infantino dan Presiden PSSI, Erick Thohir, FIFA memutuskan untuk mencabut Indonesia dari status sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023," bunyi pernyataan resmi tersebut.

Tidak hanya itu, FIFA juga mengonfirmasi bahwa Indonesia akan dikenakan sanksi akibat pencoretan ini.

Sebelum pembatalan tersebut, muncul kegaduhan di Tanah Air terkait keterlibatan Israel di Piala Dunia U-20. Hal ini bermula karena Indonesia memiliki perjanjian dengan Palestina beberapa waktu lalu.

Dalam perjanjian tersebut pada intinya Indonesia tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel sampai Palestina mendapatkan kemerdekaannya. Sebagai informasi Israel resmi menyatakan diri sebagai negara pada tahun 1948. Berdasarkan data Bank Dunia, tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Israel tercatat 8,6 persen dengan tingkat inflasi 1,5 persen.

Produk domestik bruto (PDB) sebesar USD488,53 miliar dan USD52.170 per kapita. Sementara itu tingkat penganggurannya 4,3 persen dari jumlah penduduk. Sumber ekonomi Israel berasal dari kegiatan ekspor. Di tahun 2021 total ekspornya mencapai USD50.153.246. Sedangkan kegiatan impornya mencapai USD69.260.696. Artinya neraca perdagangan negatif USD19.107.450.

Pertumbuhan perdagangan -4,33 persen dibandingkan dengan pertumbuhan dunia sebesar -3,91 persen. Sumber data lainnya menyebutkan PDB Israel 2022 mengalami peningkatan USD54.847,277 USD. Dalam laporan terbaru, PDB Israel meningkat 2,712% YoY pada Desember 2022.

Data PDB Per Kapita Israel diperbarui setiap tahun. Jika dihitung sejak tahun 1995 sampai 2022, jumlah rata-rata PDB-nya 29.163,880 USD.