IPO, pemilik Pizza Hut incar dana untuk ekspansi gerai dan bayar utang
Merdeka.com - PT Sarimelati Kencana Tbk resmi mencatatkan perdana sahamnya pagi ini. Harga saham perseroan pada saat pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pukul 09.00 WIB naik 1,36 persen jadi Rp 1.115 per saham, dari harga penawaran umum perdana Rp 1.100 per saham.
Sedangkan volume perdagangan saham di pasar reguler hingga waktu tersebut mencapai 202.900 unit senilai Rp 224,05 juta dengan frekuensi perdagangan sebanyak 37 kali. Pizza Hut Indonesia menjadi emiten ke-16 yang tercatat di BEI tahun 2018 atau emiten ke-580.
Direktur PT Sarimelati Kencana, Jeo Sasanto, mengatakan Penawaran Umum Perdana (PUP) saham perseroan mengalami kelebihan permintaan sebanyak 2 kali. Dari PUP ini, perseroan memperoleh tambahan modal sebesar Rp 664,812 miliar.
Sekitar 65 persen dana PUP akan digunakan untuk belanja modal PZZA. Itu antara lain untuk pembukaan gerai baru maupun renovasi gerai-gerai Pizza Hut Restaurant (PHR) dan Pizza Hut Delivery (PHD).
"Saat ini kami berencana memperluas jaringan gerai PHR dan PHD di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan, Indonesia Timur, dan wilayah lainnya," ungkapnya di BEI, Jakarta, Rabu (23/5).
Hingga akhir 2017, perseroan mengoperasikan sebanyak 237 gerai PHR dan 156 gerai PHD yang tersebar di 76 kota dan kabupaten di Indonesia. Sementara itu, sebesar 35 persen dana hasil PUP akan dimanfaatkan untuk membayar sebagian pinjaman ke PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, serta lembaga keuangan lainnya.
Sementara, Direktur Independen PT Sarimelati Kencana Budi Setiawan, mengatakan untuk tahun ini pihaknya menargetkan membuka 60 unit gerai baru untuk PHR dan PHD. "Itu terdiri atas 48 PHD, 8 gerai PHR, dan 4 gerai Pizza Hut Express Unit yang merupakan konsep baru dari Pizza Hut Indonesia," tuturnya.
Adapun nilai investasi untuk pembukaan satu unit gerai PHR sekitar Rp 8 miliar dan PHD sebesar Rp 3 miliar. Itu berarti, kebutuhkan dana Perseroan untuk menambah gerai baru kurang lebih Rp 208 miliar.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tambah Lagi Perusahaan Melantai di Bursa Saham, FOLK Raup Dana Segar Rp57 Miliar dari IPO
Dalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.
Baca SelengkapnyaPulang Tanpa Bawa Tabungan, Begini Cara Mantan PMI Asal Serang Rintis Jualan Olahan Bandeng hingga Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah
Berbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.
Baca SelengkapnyaMengenal Tugas KPU dan Wewenangnya, Perlu Diketahui
Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah lembaga negara yang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pemilihan umum di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Produksi Uang Palsu Mencapai Rp100 Juta di Bekasi, Sepasang Kekasih Diringkus Polisi
Sepasang kekasih itu sudah menjual sekitar Rp100 juta uang palsu
Baca SelengkapnyaKPU Tetapkan PDIP Peroleh Suara Terbanyak Pemilu 2024
Suara PDIP pada pemilu ini turun dibanding raihan 2019 yaitu 27.053.961 atau 19,33 persen dari total 139.971.260 suara sah.
Baca SelengkapnyaPemilu Satu Putaran Dinilai Berdampak Baik ke Investasi, Ini Alasannya
Pemilu 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaInvestasi Masuk ke IKN Nusantara Ditarget Capai Rp100 Triliun di 2024
Hingga saat ini, investasi yang sudah masuk dalam pembangunan IKN Nusantara mencapai Rp47,5 triliun.
Baca Selengkapnya63 Perusahaan Melantai di Bursa Saham Sepanjang 2023, Raup Dana Rp49 Triliun dari IPO
Sampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.
Baca SelengkapnyaPerusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen
Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca Selengkapnya