Ini yang harus dilakukan Inalum usai akuisisi 51 persen saham Freeport
Merdeka.com - PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) hampir menyelesaikan proses peralihan saham PT Freeport Indonesia menjadi 51 persen, setelah proses tersebut diselesaikan ada beberapa hal yang harus dilakukan.
Ketua Indonesia Mining Institute Irwandi Arif mengatakan, kepemilikan saham Freeport Indonesia sebesar 51 persen harus melakukan optimalisasi pertambangan, sehingga memberikan nilai tambah bagi negara dan perusahaan.
"Akusisi ini memberikan nilai tambah ke Inalum khususnya ke negara, ini dilakukan dengan hati-hati, sinergi optimasi semua proses petambangan," kata Irawandi, dalam sebuah diskusi, di Jakarta, Senin (17/9).
Irwandi mengungkapkan, Inalum juga harus meningkatkan eksplorasi untuk menambah cadangan mineral, hal ini untuk menjaga tingkat produksi mineral tembaga.
"Karena perusahaan tambang nyawanya cadangan harus di ikuti dengan eksplorasi, ini harus dilakukan dengan penuh kesadaran perusahaan pertambangan," jelas Irwandi.
Menurut Irwandi, Inalum juga harus tetap menjaga budaya kinerja dan meningkatkan profesionalitas, agar tingkat produksi mineral tembaga yang diproduksi dari tambang.
"Saya fikir harus dijaga apalagi masuk bawah tanah, perencanaan produksi harus dihormati," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia mendominasi saham Freeport, pekerja lokal terus bertambah.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menargetkan smelter PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Gresik akan rampung pada Juni 2024.
Baca SelengkapnyaErick mengatakan, jika Freeport ingin mengembangkan potensi, maka perusahaan mesti melakukam investasi mulai dari sekarang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selain itu, industri pertambangan juga diwajibkan untuk membangun smelter di lokasi yang dekat dengan sumber bahan baku.
Baca SelengkapnyaSudah selayaknya industri yang mengolah bahan baku dari Indonesia berada di posisi strategis pada Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaKarena kondisi pandemi Covid-19 pembangunan smelter Freeport sempat terganggu.
Baca SelengkapnyaMayjen Kunto mengingatkan, jika laut dibiarkan tercemar dan ekosistemnya rusak, maka potensi yang terkandung di dalamnya terganggu.
Baca SelengkapnyaMenurut kajian geoseismik yang dilakukan pada rentang 2019-2020, Buton menyimpan potensi harta karun minyak hingga mencapai 5 miliar barel.
Baca Selengkapnya