Ini permintaan BPK agar tak ada kebocoran uang negara
Merdeka.com - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mendorong semua lembaga pemerintah pusat maupun daerah untuk menggunakan sistem online dalam penggunaan keuangan negara. Cara ini dinilai akan memudahkan BPK dalam mendeteksi jika ada kecurangan dalam penggunaan uang negara.
Ketua BPK, Hadi Purnomo mengatakan jika pemerintah tidak menggunakan sistem online maka akan susah dalam mendeteksi kecurangan. "Tantangannya itu sepanjang aliran dokumen dan aliran uang itu gak online kita semua susah," ujar Hadi di Kantornya, Jakarta, Senin (14/4).
Sistem online ini juga akan memudahkan BPK dalam mengakses data di daerah yang jaraknya tidak dekat, misalnya Papua. "Kalau online, kita bisa memeriksa dari kantor kita, seperti kalian ngetik di sini kirim tayang di sana, tapi kan kalau kita perlu proses," jelasnya.
Dalam 10 tahun terakhir sebelum menggunakan akses data secara online ada perbedaan terutama sumber transaksi yang ada di KPPN. Pada tahun 2013, diakui ada perbedaannya cukup tinggi. "Setiap tahun ada. Sudah disampaikan, kanwil naik ke dirjen," katanya.
Akses data transaksi secara online ini juga dapat mengawasi dana Bansos. Untuk diketahui, syarat-syarat menerima bansos, di mana uang keluar syaratnya perusahaan harus 3 tahun beroperasi
"Yang lama kan manual, uangnya sudah ketahuan, online kan gampang. Semua proses, pelan-pelan dibuka, 540 pemda gimana, ya pelan-pelan," jawabnya.
Untuk program BBM subsidi dalam penyalurannya, BPK siap menelusuri. Hal ini, sesuai dengan pengalaman dan temuan BPK yang berulang-ulang. "Kalau tidak tepat sasaran kita lihat," ucapnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaBPKP Selamatkan Uang Negara Rp67,09 Triliun dari Pemborosan di 2023, Ada dari Proyek PSN
Kontribusi penyelematan uang negara tersebut berasal dari tiga kategori. Pertama, efisiensi belanja negara yang belum keluar/penghematan sebesar Rp15,56 T.
Baca SelengkapnyaKPK Bahas Peluang Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Jadi Tersangka Pemotongan Dana ASN
Ketika penyidik merasa telah terpenuhi alat bukti, maka tentu kedua penyelenggara negara itu akan ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kejaksaan Ungkap Kronologi Kasus Penggelapan BBM Senilai Puluhan Juta Rupiah di Serang Berakhir Damai
Kejagung menghentikan penanganan kasus penggelapan uang hasil penggelapan puluhan liter BBM senilai Rp53 juta.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Bakal Buka Penukaran Uang di Titik Jalur Mudik, Syaratnya Cuma Butuh KTP
Bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaUsai Ramai Dikritik Wajib Lapor Barang Sebelum ke Luar Negeri, Ditjen Bea Cukai: Kebijakannya Tidak Wajib
Aturan tentang pelaporan barang sudah dijalankan sejak tahun 2017 melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 203.
Baca SelengkapnyaBulog Bersama Presiden Jokowi dan Bapanas Luncurkan Bantuan Pangan 2024
Penyaluran perdana Bantuan Pangan Beras 2024 ini diserahkan langsung oleh Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaBRI Permudah Nasabah untuk Membuka Rekening di Luar Negeri, Begini Caranya!
Berikan kemudahan, nasabah BRI kini sudah bisa buka rekening di luar negeri.
Baca SelengkapnyaPemerintah Ungkap Alasan Buka Loker 2,3 Juta CPNS dan PPPK Tahun 2024
Pemerintah Beberkan Alasan Buka Loker CPNS dan PPPK Tahun 2024
Baca Selengkapnya