Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini Peran Bank Indonesia Dukung Pemulihan Ekonomi Akibat Covid-19

Ini Peran Bank Indonesia Dukung Pemulihan Ekonomi Akibat Covid-19 Gedung Bank Indonesia. Merdeka.com / Dwi Narwoko

Merdeka.com - Pemerintah saat ini tengah mempersiapkan sejumlah kebijakan untuk keluar dari dampak pandemi Covid-19. Berbagai kebijakan yang dibuat kali ini berfokus pada pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Dalam rangka memberikan dukungan kepada pemerintah, Bank Indonesia pun melakukan pelonggaran kebijakan. Baik kebijakan moneter maupun di sistem pembayaran.

"Dalam rangka pemulihan ekonomi, kita mengeluarkan pelonggaran kebijakan baik kebijakan moneter maupun di sistem pembayaran," kata Kepala Departemen Komunikasi, Bank Indonesia, Onny Widjanarko, dalam Silaturahim Bank Indonesia bersama Media secara virtual, Jakarta, Jumat (29/5).

Onny melanjutkan, semakin hari nilai tukar Rupiah terhadap Dolar semakin stabil. Selain itu, masih ada kebijakan akomodatif di tingkat suku bunga.

Bank sentral, kata Onny, berkomitmen dalam menyediakan dana likuiditas perbankan melalui repo SBN atau giro wajib minimum (GWM) yang sudah dilakukan. Lebih lanjut, pihaknya juga telah memberikan pelonggaran makro prudential yaitu BLN dan penurunan GWM.

"Transaksi tunai maupun non tunai yang disesuaikan, credit card juga tingkat suku bunganya diturunkan dan kita juga bersama dengan pemerintah memfasilitasi bansos tunai," tutur Onny.

Pelonggaran kebijakan Bank Indonesia terkait PEN lebih banyak tersentralisasi di fungsi intermediasi industri jasa keuangan dan sektor riil melalui perbankan. Melalui jalur ini, diharapkan ada mobilisasi dana dan penyaluran kredit ke sektor rill yang sekarang terhambat.

Saat ini kata Onny, perbankan tengah fokus ke pelaksanaan program restrukturisasi kredit UMKM korporasi, dan komersial. "Harapannya, kalau ini sudah betul, restrukturisasi sudah berhasil, likuiditasnya terus BI buka warung, sektor riil pulih kembali," kata dia.

Pulihnya sektor rill ini akan meningkatkan permintaan. Otomatis konsumsi, investasi dan kegiatan ekspor-impor meningkat juga.

PEN dan pemenuhan likuiditas yang tersedia di pasar diharapkan spending dan siklus ekonomi kembali berjalan. Sedikit banyak, kata Onny hal ini tergantung durasi pandemi yang berlangsung. "Kita harap ini sudah mendekati ujungnya, kalau ini sudah diujungnya," ungkap dia.

Sehingga usai pandemi berakhir akan terjadi pola kurva V. Jika semua terjadi sesuai perkiraan, maka akan tercipta kembali lapangan pekerjaan. Sebab, sebagaimana diketahui, pandemi ini berdampak pada PHK bagi karyawan di sejumlah daerah.

"Jadi dari likuiditas, ke sektor perbankan dan akhirnya ke sektor riil," kata Onny mengakhiri.

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Bakal Buka Penukaran Uang di Titik Jalur Mudik, Syaratnya Cuma Butuh KTP

Bank Indonesia Bakal Buka Penukaran Uang di Titik Jalur Mudik, Syaratnya Cuma Butuh KTP

Bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).

Baca Selengkapnya
Tak Dapat Uang Baru dan Masyarakat Setrika Uang Lama, Bank Indonesia Beri Respons Begini

Tak Dapat Uang Baru dan Masyarakat Setrika Uang Lama, Bank Indonesia Beri Respons Begini

Mencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp197 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2024

Bank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp197 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2024

Rencananya pada lebaran tahun ini pengedaran uang akan dilakukan di 4.675 titik penukaran.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023

Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023

Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.

Baca Selengkapnya
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Ungkap Merdeka Finansial Bukan Sekedar Impian Bagi Perempuan

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Ungkap Merdeka Finansial Bukan Sekedar Impian Bagi Perempuan

Menteri Bintang mengatakan perempuan adalah kekuatan bangsa yang akan menentukan pembangunan Indonesia di masa depan.

Baca Selengkapnya
Jepang dan Inggris Masuk Jurang Resesi, Ternyata Begini Dampaknya ke Ekonomi Dunia

Jepang dan Inggris Masuk Jurang Resesi, Ternyata Begini Dampaknya ke Ekonomi Dunia

Padahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya