Ini inovasi TPID dalam menjaga besaran inflasi
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo melaporkan kinerja hasil Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) kepada Presiden Joko Widodo. Laporan tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi nasional (rakornas) pengendalian inflasi di Hotel Grand Sahid Jaya.
"Sebagai tindak lanjut arahan bapak presiden, tim pengendali inflasi di tingkat pusat dan daerah telah melakukan berbagai inovasi program guna mendukung pengendalian inflasi nasional," kata Agus di Jakarta, Kamis (27/7).
Beberapa inovasi program tersebut diantaranya adalah memperkuat dasar hukum dan menyederhanakan kegiatan koordinasi pengendalian inflasi oleh Tim Pengendalian Inflasi. Selain itu, TPID telah memperkuat sinergi perencanaan program dan kegiatan pengendalian inflasi daerah dengan sasaran pencapaian inflasi nasional.
"Sinergi ini diatur dalam peraturan menteri (permen) nomor 33 Tahun 2017 tentang pedoman penyusunan APBD 2018," ujarnya.
Selain itu, Agus juga menjelaskan TPID sudah mengembangkan sistem informasi dan koordinasi pengendalian harga pangan berskala nasional melalui pusat informasi harga pangan strategis nasional.
"Program kerja ini merupakan kerja sama Bank Indonesia, kemenko perekonomian, dan kementerian dalam negeri. Sebagai informasi, data PIHPS (Pusat Informasi Harga Pangan Strategis) Nasional, difokuskan pada 10 komoditi pangan dengan 21 varian penyumbang utama inflasi komoditi," ungkapnya.
Agus menjelaskan, data di kumpulkan dengan proses survei langsung yang berintegritas di 164 pasar tradisional dari 82 kota dan sample di IHK (Indeks Harga Konsumen) di 34 provinsi.
"Inovasi program telah dilakukan TPID di banyak daerah. Inovasi tersebut antara lain berupa upaya mendorong efisiensi tata niaga pangan melalui kerjasama perdagangan antar daerah baik bersama bulog maupun dengan optimalkan peran badan usaha milik daerah. Upaya yang dilakukan dengan memperbaiki infrastruktur pedesaan dan pemberian insentif lahan pertanian," jelasnya.
Kedepannya, Agus menegaskan pihaknya akan terus konsisten dalam mengendalian inflasi. "Pada tahun 2017 inflasi diperkirakan akan tetap berada pada sasaran inflasi tahun 2017 yaitu 4,0 persen plus minus 1 persen, 2018 nanti sasaran inflasi telah ditetapkan lebih rendah yaitu 3,5 persen plus minus 1 persen," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Produksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca SelengkapnyaDi antara tahun 1955 hingga Pemilu 1999, Indonesia sempat mengimplementasikan sistem pemilu proporsional tertutup.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional kembali menugaskan Bulog untuk melanjutkan penyaluran bantuan pangan beras tahun 2024.
Baca SelengkapnyaAda juga upaya membenturkan aparat Polri dan TNI dengan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPemprov Kaltim sedang menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk 20 tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaJika pengembangan lapangan migas terus tertunda, maka diperkirakan di tahun 2042, Indonesia akan menjadi negara pengimpor net migas.
Baca SelengkapnyaTerdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaSelain berbagai upaya reinvention business dalam tubuh Pupuk Kaltim, pihaknya juga terus melakukan kolaborasi dengan berbagai stakeholders.
Baca Selengkapnya