Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini harus dilakukan pemerintah untuk jaga momentum pertumbuhan ekonomi versi Indef

Ini harus dilakukan pemerintah untuk jaga momentum pertumbuhan ekonomi versi Indef Enny Sri Hartati. ©2017 merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2018 sebesar 5,17 persen. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2018 sebesar 5,27 persen.

Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati mengatakan, meski pertumbuhan ekonomi kuartal III-2018 telah mengalami penurunan, namun angka 5,17 persen dianggap dalam kondisi baik. Dengan demikian, hingga akhir tahun diharapkan pemerintah dapat melanjutkan trend positif di atas lima persen.

"Pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2018 diapresiasi karena 5,17 persen. Kalau ini bisa dijaga, pertumbuhan di kuartal IV-2018 masih bisa di kisaran 5,1 persen lagi (bahkan lebih)," katanya saat ditemui di Jakarta, Rabu (7/11).

Enny mengungkapkan, untuk menjaga tren pertumbuhan ekonomi tersebut tentunya pemerintah perlu menjaga beberapa sektor-sektor yang menjadi sentra produktif. "Yang harus diperhatikan adalah kontribusi utamanya masih sektor konsumsi rumah tangga," imbuhnya.

Selain itu, di kuartal IV-2018 pemerintah juga perlu memperhatikan kondisi harga kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru. Sebab pada masa periode itu berpotensi akan mengganggu harga kebutuhan pokok.

"Potensi untuk terganggunya harga kebutuhan pokok itu ada. Pertama adalah gejolak harga beras karena produksi beras Oktober, November, Desember menurut BPS (Badan Pusat Statistik) prediksinya defisit artinya tidak terjadi panen raya dan pasokannya relatif menurun," kata Enny.

Oleh karenanya, untuk menyiasati hal tersebut maka pemerintah diminta untuk mengantisipasi melalui instrumen kebijakan dalam menstabikisasikan harga kebutuhan pokok sampai akhir tahun. "Sehingga ini yang harus diantisipasi ke depan bagaimana harga kebutuhan masyarakat tidak naik," katanya.

Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik Kecuk Suhariyanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal III-2018 dipengaruhi oleh beberapa hal. Pertama, harga komoditas non migas yang mengalami penurunan.

"Harga komoditas nonmigas mengalami penurunan. Migasnya naik, nonmigas menurun. Misal terjadi penurunan untuk beberapa komoditas pertanian seperti daging sapi, minyak sawit, kopi, teh menurun baik qtq atau yoy," ujar Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Senin (5/11).

Suhariyanto menjelaskan, selain penurunan harga komoditas, pertumbuhan ekonomi kuartal III juga dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global yang menunjukkan perlambatan kecuali Amerika Serikat (AS). Beberapa di antaranya Eropa, Tiongkok, Singapura, Korea Selatan dan negara berkembang lainnya.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Staf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Staf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024

Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.

Baca Selengkapnya
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja

Jelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja

Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Bisa Jadi Omong Kosong

Cak Imin: Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Bisa Jadi Omong Kosong

Kalau target pertumbuhan ekonomi dipaksakan sampai 7 persen yang terjadi bukan pertumbuhan yang sehat.

Baca Selengkapnya
Menengok Pergerakan Saham Emiten Konsumer di Libur Akhir Tahun & Momen Kenaikan UMP

Menengok Pergerakan Saham Emiten Konsumer di Libur Akhir Tahun & Momen Kenaikan UMP

Selain dari aspek liburan, momentum kenaikan upah minimum pendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Strategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor

Strategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor

Harapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Terbitkan Aturan Baru, Diklaim Mampu Tingkatkan Daya Saing Ekonomi Nasional

Pemerintah Terbitkan Aturan Baru, Diklaim Mampu Tingkatkan Daya Saing Ekonomi Nasional

Tujuan aturan ini untuk memudahkan pelaku usaha dalam mendukung peningkatan daya saing ekonomi.

Baca Selengkapnya