Ini dua langkah pemerintah redam anjloknya Rupiah terhadap USD
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah masih saja melemah hingga sempat menyentuh angka Rp 13.800 per USD. Pelemahan dipicu karena kebijakan pemerintah China yang sengaja melemahkan nilai tukar mata uang Yuan terhadap dolar Amerika (USD).
Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro mengakui pelemahan nilai tukar Yuan turut melemahkan nilai tukar Rupiah terhadap USD. Untuk itu pemerintah bakal mengimplementasikan dua kebijakan guna menepis anjloknya Rupiah terhadap USD.
"Pertama, kami akan mengeluarkan kebijakan meningkatkan investasi pemerintah dan swasta serta mendorong daya beli masyarakat sehingga konsumsi domestik tetap dijaga," ucap Bambang usai rapat koordinasi FKSSK di kantornya, Jakarta, Kamis (13/8).
Kebijakan kedua, Kementerian Keuangan telah menerbitkan kebijakan pengamanan penerimaan pajak dan utang. Reinvesting policy, faktur elektronik, SBN untuk pendalaman pasar dan basis investor. Pemerintah juga bakal mengeluarkan insentif untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan mendorong konsumsi domestik.
"Kebijakan makroprudensialnya, kami juga telah menyerahkan aturan dampak gejolak sistem keuangan untuk RUU JPSK kepada DPR," kata dia.
Untuk itu, dia mendorong pemerintah dan DPR untuk segera melakukan pembahasan RUU Jaring Pengaman Sistem Keuangan (JPSK). Dengan begitu, dia yakin pada semester II 2015 nilai tukar Rupiah terhadap USD bakal menguat. "Kami optimis nilai tukar Rupiah di semester II mengalami penguatan," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaPemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaPer 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaPergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.
Baca SelengkapnyaPosisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca Selengkapnya