Merdeka.com - Presiden Joko Widodo mengaku terkejut mendapati fakta banyak negara yang tergantung ke Indonesia. Hal itu diketahui saat Indonesia melarang ekspor batu bara beberapa waktu lalu. Baru 2 minggu ekspor dihentikan, banyak negara yang langsung menghubungi dirinya.
"Begitu batu bara kita stop dua minggu saja, yang telepon ke saya banyak sekali kepala negara, perdana menteri, presiden," kata Jokowi di acara Kompas 100 CEO Forum 2022 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (2/12).
"Oh ini tergantung, tergantung, tergantung, kok banyak sekali. Saya kaget juga," sambungnya.
Berdasarkan data Trade Map tahun 2021, China, India, Amerika Serikat hingga Uni Eropa memiliki ketergantungan terhadap produk-produk komoditas unggulan Indonesia.
Sepanjang tahun 2021, ketergantungan China terhadap produk batubara Indonesia mencapai USD 22,7 miliar. Impor produk bijih besi China dari Indonesia juga mencapai USD 13,1 miliar.
Selain itu, China juga mengimpor CPO senilai USD 6,7 miliar, tembaga senilai USD 972 juta dan produk nikel sebesar USD 240,3 juta.
Begitu juga dengan India yang sangat bergantung pada produk batubara, CPO, karet dan Timah asal Indonesia. Masing-masing nilai impor India dari Tanah Air yakni USD 6,3 miliar (batu bara), USD 4 miliar (CPO), USD 323 juta (karet) dan USD 247 juta (timah).
Sementara itu produk Indonesia yang menjadi andalan Amerika Serikat yakni produk karet, CPO, produk perikanan dan produk kayu. Negeri Paman Sam ini tahun 2021 mengimpor produk karet senilai USD 2,4 miliar, CPO sebesar USD 2,1 miliar, produk perikanan USD 1,4 juta dan USD 1 miliar produk kayu.
Ekonom Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menyatakan ketergantungan 3 negara tersebut kepada Indonesia sangat besar. Mereka membutuhkan produk unggulan nasional untuk menggerakkan industri pengolahannya.
Bila Indonesia mengeluarkan kebijakan moratorium atau menghentikan ekspor produk-produk tersebut, maka ketiga negara itu bisa kelabakan.
"Jika Indonesia stop melakukan ekspor, industri pengolahan di tiga negara bisa berhenti total," kata Bhima kepada merdeka.com, Jakarta, Sabtu (3/12).
Bahkan jika ekspor batu bara dihentikan Indonesia, China dan India bisa gelap. Sebab pembangkit listrik mereka membutuhkan batubara sebagai penghasil listiknya.
"Untuk pasokan listrik di India dan China yang masih andalkan batubara akan blackout alias padam," ungkap Bhima.
Kondisi serupa juga bisa dialami Uni Eropa. Masih dari sumber yang sama, Uni Eropa memiliki ketergantungan yang sama dengan Indonesia. "Apalagi Eropa yang sekarang sedang krisis energi," kata Bhima.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) nilai ekspor migas Indonesia pada September 2022 ke Eropa Barat senilai USD 61,1 juta. Sedangkan ekspor non migasnya untuk Eropa Barat senilai USD 1,68 miliar dan ke Eropa Timur senilai USD 430 miliar.
Sementara itu berdasarkan data Trade Map di tahun 2021, Uni Eropa mengimpor CPO senilai USD 2,5 miliar. Mereka juga mengimpor produk karet Indonesia hingga USD 1 miliar.
Selain itu, Uni Eropa juga mengimpor produk besi dan baja senilai USD 477 juta, produk kayu olahan senilai USD 414 juta, dan timah senilai USD 173 juta.
Advertisement
Meski begitu, Bhima mengingatkan agar pemerintah tidak terlena dengan manisnya keuntungan dari ekspor komoditas. Alasannya, harga komoditas sulit untuk diprediksi.
"Begitu harga komoditas turun, devisa dan surplus perdagangan langsung anjlok," kata dia.
Sehingga, langkah yang perlu diambil pemerintah yakni melakukan hilirisasi. Mengolah produk-produk unggulan tersebut menjadi bahan setengah jadi agar menghasilkan nilai tambah.
"Kita harus masuk ke hilirisasi, pengolahan barang jadi yang punya ilai tambah, sehingga diperhitungkan di tingkat internasional," pungkasnya. [idr]
Baca juga:
Presiden Jokowi: 60 Persen Kendaraan Listrik Dunia Bergantung Pada Baterai Indonesia
Jokowi Kaget, Ternyata Banyak Negara Bergantung Pada Indonesia
Jokowi: Investor Rebutan Tanam Modal di Ekosistem Kendaraan Listrik Indonesia
Jokowi: Industri Logam Menghasilkan Rp9,8 T di 2024, Sekarang Meloncat Jadi Rp37 T
Bangun Ekosistem Besar, Jokowi Yakin Indonesia Jadi Produsen Kendaraan Listrik Dunia
Presiden Jokowi: IMF Sebut Indonesia Titik Terang di Tengah Kesuraman Ekonomi Dunia
Kementerian ESDM Temukan 2.741 Tambang Ilegal di 2022
Sekitar 1 Jam yang laluPemerintah Masih Kaji Rencana Pelarangan Ekspor Timah
Sekitar 1 Jam yang laluDi Awal 2023, Penguatan Mata Uang RI Lebih Baik Dibanding Malaysia dan Filipina
Sekitar 1 Jam yang laluSektor Minerba Catat PNBP Rp183,45 T di 2022, Terbanyak dari Royalti Batubara
Sekitar 1 Jam yang laluNilai Transaksi Livin' By Mandiri Tembus Rp2.435 Triliun di 2022
Sekitar 1 Jam yang laluBio Farma Ditantang Kejar Untung USD10 Miliar dalam 4 Tahun
Sekitar 1 Jam yang laluPelonggaran Kebijakan Zero Covid-19 China Bantu Ekonomi Global Tak Jadi Suram
Sekitar 2 Jam yang laluMendag Zulhas Pastikan MinyaKita Sudah Tersedia di Pasaran dalam 2 Pekan
Sekitar 4 Jam yang laluPemerintah Dukung Pembentukan Induk Perusahaan dan Transisi Energi PLN
Sekitar 5 Jam yang laluKriteria Motor Bensin Bisa Dikonversi Jadi Listrik: Usia 7 Tahun dan Maksimal 125 CC
Sekitar 5 Jam yang lalu7 Brand Indonesia Bakal Mejeng di New York Fashion Week
Sekitar 5 Jam yang laluAnggaran Habis untuk Riset, Pengentasan Kemiskinan Dinilai Sulit Tercapai
Sekitar 5 Jam yang laluFluktuasi Harga BBM dan Faktor Penyebabnya
Sekitar 7 Jam yang laluIni Solusi untuk Pemerintah Hapus Kemiskinan Ekstrem di Indonesia
Sekitar 7 Jam yang laluKasus KDRT, Bripka HK Dipecat dari Polri
Sekitar 1 Jam yang laluPolisi Tewas di Polres Kepulauan Seribu, Penyebab Kematian Masih Misterius
Sekitar 5 Jam yang laluCara Polisi Tangkap Pencuri Lagi Tidur Bikin Ngakak, Bisik-Bisik 'Sini Pakai Baju'
Sekitar 9 Jam yang laluTop News: Sopir Audi Seret Perwira Polisi || Jaksa Garang Hadapi Pleidoi Putri
Sekitar 11 Jam yang laluPotret Krishna Murti Masih AKBP Berpetualang di Gurun Pasir, Bekalnya Cuma Roti & Air
Sekitar 11 Jam yang laluPotret Kombes Endra Zulpan Jadi Saksi Pernikahan Juliet Sabrina & Muhammad Rizka
Sekitar 13 Jam yang laluPria Tewas dalam Selokan di Pesanggrahan Diduga Punya KTA PDIP, Ini Kata Polisi
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Pengakuan Sugeng, Bawa Nama 'Bapak' Diduga Polisi di Kasus Mahasiswi Cianjur
Sekitar 1 Hari yang laluPerwira Polisi 'Habis' Disiram Air oleh Rekan Sampai Tak Berkutik, Endingnya Seru
Sekitar 1 Hari yang laluKapolda Metro Bentuk TGPF Usut Kasus Mahasiswa UI Tewas Ditabrak Pensiunan Polri
Sekitar 1 Hari yang laluSidang Vonis Bripka RR Digelar Selasa 14 Februari
Sekitar 3 Jam yang laluKubu Bripka RR Tanggapi Replik JPU: Ragu dan Tidak Bersungguh-sungguh Menuntut
Sekitar 4 Jam yang laluSenyuman Tipis Ricky Rizal Jalani Sidang Duplik Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 5 Jam yang laluLIVE STREAMING: Sidang Ricky Rizal Tanggapi Replik Jaksa Hari Ini
Sekitar 6 Jam yang laluSidang Vonis Bripka RR Digelar Selasa 14 Februari
Sekitar 3 Jam yang laluKubu Bripka RR Tanggapi Replik JPU: Ragu dan Tidak Bersungguh-sungguh Menuntut
Sekitar 4 Jam yang laluSenyuman Tipis Ricky Rizal Jalani Sidang Duplik Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 5 Jam yang laluLIVE STREAMING: Sidang Ricky Rizal Tanggapi Replik Jaksa Hari Ini
Sekitar 6 Jam yang laluSidang Vonis Bripka RR Digelar Selasa 14 Februari
Sekitar 3 Jam yang laluSenyuman Tipis Ricky Rizal Jalani Sidang Duplik Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 5 Jam yang laluDuplik Ferdy Sambo, Pengacara: Penuntut Umum Serampangan Sampaikan Tuduhan Kosong
Sekitar 7 Jam yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 1 Hari yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 6 Hari yang laluTren Positif Persib di BRI Liga 1 Berlanjut, Luis Milla: Masih Ada yang Harus Dibenahi
Sekitar 41 Menit yang laluUnbeaten di Tangan Luis Milla, Persib Tembus 3 Besar Klub Asia Paling Populer di Instagram
Sekitar 1 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami