Ini alasan kereta bandara Soekarno-Hatta butuh waktu tempuh hingga 55 menit
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pengoperasian kereta Bandara Soekarno Hatta (Soetta). Jokowi mengatakan, dengan kereta ini, masyarakat hanya butuh waktu 55 menit untuk sampai ke bandara.
Head of Corporate Secretary & Legal PT Angkasa Pura II (Persero), Agus Haryadi mengungkapkan kecepatan kereta mempunyai batas maksimal 70 kilo meter (Km) per jam. Dengan kecepatan tersebut, maka waktu tempuh dengan kereta ini bisa mencapai 55 menit.
"Kecepatan kereta masih di bawah 70 Km per jam, ini terkait dengan hal teknis," kata Agus, di Stasiun Bandara, Selasa (2/1).
Agus menjelaskan, kecepatan ini sudah menjadi batas maksimal dari operasi kereta. Selain itu, kecepatan kereta tidak bisa ditingkatkan sebab jalur yang dilalui KA Bandara cukup sulit.
"Kalau ditanya konsumsi waktu yang dibutuhkan 55 menit dengan kecepatan seperti itu karena tidak bisa disetting kecepatannya lebih dari itu. Ada beberapa spot yang tikungannya sulit dan tajam sehingga tidak memungkinkan untuk berkecepatan tinggi," jelasnya.
Sementara itu, Agus menargetkan KA Bandara bisa mengangkut 33.000 penumpang setiap harinya. Dalam satu hari, akan ada 82 perjalanan KA Bandara yang juga terintegrasi dengan sky train.
"Kalau hitungan kami 33.000 penumpang per hari dengan 82 perjalanan."
KA Bandara Soekarno-Hatta melalui rute sejauh 37,6 Km yang ditempuh dalam waktu 55 (lima puluh lima) menit. Jalur KA sepanjang 25,3 Km merupakan jalur KA eksisting dari Stasiun Manggarai sampai Stasiun Batu Ceper, sedangkan 12,3 Km jalur KA dari Stasiun Batu Ceper ke Stasiun Bandara Soekarno-Hatta merupakan jalur KA baru.
Nilai investasi untuk penyelenggaraan perkeretaapian KA Bandara Soekarno Hatta sebesar Rp 3,6 Triliun yang dibiayai oleh tiga perusahaan yakni, PT Railink, PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero).
Guna mendukung pengoperasian KA Bandara Soekarno-Hatta, telah dilakukan berbagai pekerjaan seperti pembangunan jalan rel dan jembatan, pekerjaan persinyalan dan telekomunikasi, pembangunan gardu listrik aliran atas, pembangunan Stasiun Sudirman Baru dan Stasiun Bandara Soekarno-Hatta.
Stasiun-stasiun tersebut dilengkapi fasilitas ramah disabilitas seperti seperti ramp, guiding block, lift, dan eskalator. Dilengkapi vending machine, tapping gate, commercial area, toilet, dan mushala. Khusus di Stasiun Bandara Soekarno-Hatta juga dilengkapi public hall dan waiting lounge.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perpanjangan proyek Kereta Cepat Whoosh hingga Surabaya juga secara nilai ekonomis lebih menguntungkan.
Baca SelengkapnyaKereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya dikeluarkan dari PSN lantaran tidak ada kemajuan atau progres yang berarti.
Baca SelengkapnyaPerlu dicatat, yang dihapus oleh pemerintah adalah proyek Kereta Semi Cepat dengan kecepatan maksimal hingga 160 km per jam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dengan bertambahnya jadwal perjalanan, headway Whoosh di jam sibuk mencapai hingga 25 menit.
Baca SelengkapnyaKereta Api Airlangga menempuh perjalan selama 11 jam 45 menit untuk sampai tujuan.
Baca SelengkapnyaKemenko Perekonomian melaporkan ada 12 proyek yang dikeluarkan dari PSN, salah satunya kereta semi cepat Jakarta-Surabaya.
Baca SelengkapnyaRencana pembangunan kereta semi cepat Jakarta-Surabaya usai resmi dikeluarkan dari daftar proyek strategis nasional (PSN).
Baca SelengkapnyaPenutupan akses ini rencananya akan dimulai pada 18 Februari 2024 atau hari Minggu pekan ini.
Baca SelengkapnyaPT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menargetkan Halte Tendean beroperasi normal hari Senin (21/8) mendatang seusai mengalami kebakaran.
Baca Selengkapnya