Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Infrastruktur Dumai Rusak, Wali Kota Curhat Tak Dapat Kompensasi Pertambangan

Infrastruktur Dumai Rusak, Wali Kota Curhat Tak Dapat Kompensasi Pertambangan fasilitas pengolahan RBDPO di Kilang Dumai. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Wali Kota Dumai, Paisal mengaku, wilayahnya jarang mendapat cipratan pajak dari berbagai aktivitas tambang yang ada diwilayahnya. Selama 64 tahun PT Pertamina (Persero) Tbk. dan PT Chevron Pasific Indonesia, pihaknya tidak mendapatkan imbal hasil dari kegiatan tambang tersebut.

Tak hanya soal aktivitas tambang, Dumai juga tidak mendapatkan kompensasi yang cukup dari aktivitas yang dilakukan PT Pelindo di pelabuhan Dumai. Daerah hanya mendapatkan retribusi karcis masuk pelabuhan. Padahal kapal-kapal feri dari Pelindo bersandar di pelabuhan di wilayahnya.

"Pelindo ini sudah bergelora di Dumai tapi kami tidak dapat apa-apa, hanya retribusi karcis saja. Tapi karena pandemi ini juga tidak jalan," ungkap Paisal saat bertemu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Sosialisasi UU HKPD di Riau, Jumat (25/3).

"Jadi ini mohon agar Dumai kecipratan," imbunya.

Apalagi lanjut Paisal, kondisi infrastruktur di wilayahnya juga banyak yang rusak. Jauh berbeda bila dibandingkan dengan wilayah Malaysia yang lebih bagus dan terawat.

"Tetangga kita ini lebih bagus, dari pintu masuknya saja sudah terlihat bedanya. Pelabuhan kita tidak nyaman, jalan banyak yang rusak," kata dia.

Belum lagi ada 170 fasilitas umum (fasum) yang milik pemerintah pusat yang masih belum jelas statusnya. Paisal meminta aset-aset tersebut untuk segera diurus dan dialihkan kepada pemerintah daerah. Sehingga bisa dimanfaatkan secara optimal untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat

"Kita sudah ajukan ke DJKN, agar 170 fasum ini dapat dihibakan ke kami dan kita maksimalkan pembangunan di kota Dumai," kata dia.

Lahan Bekas Galian Chevron

Selain itu, saat ini ada 4 ribu lebih orang yang menguasai lahan di atas galian bekas Chevron. Sebab sebagian wilayah bekas tambang tersebut milik pemerintah Kota Dumai.

"Ada sekitar 3 ribu hektar karena Dumai ini 2000 KM, terbesar untuk Dumai, ini bahaya kalau dibiarkan. Datanya sudah diberikan ke DJKN bu Menteri, mohon ditindak lanjut ya bu," kata dia.

Menanggapi itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku tidak bisa langsung mengambil keputusan. Sebab lahan yang dimaksud Paisal merupakan kewenangan Pertamina yang sudah mengambil alih Chevron.

Sehingga perlu dilakukan koordinasi antara Kementerian Keuangan, dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Saya sudah dapat surat yang disampaikan dari DJKN, dan akan bekerja sama dan konsultasikan denga yang punya aral lahan Kementerian ESDM dengan pertamina yang memgambil alih Chevron," kata dia.

Sebab, meskipun kewenangan tersebut ada di Kementerian Keuangan, namun pihaknya tetap harus berkoordinasi. Tidak bisa mengambil alik keputusan sendiri.

"Pada akhirnya memang keputusan ada di Kemenkeu, tapi tidak berarti saya ambil keputusan sendiri, ini akan saya sampaikan," katanya.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
image Rekomendasi
Aiman Ungkap Duduk Perkara Dipolisikan usai Sebut Aparat Tak Netral dan Didatangi Polisi Tengah Malam

Aiman Ungkap Duduk Perkara Dipolisikan usai Sebut Aparat Tak Netral dan Didatangi Polisi Tengah Malam

Aiman Witjaksono menjelaskan duduk perkara munculnya enam laporan dugaan hoaks usai sebut aparat tidak netral.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
KPK Kembali Tahan Hakim MA Gazalba Saleh terkait Gratifikasi, Diduga Terima Uang dari Edhy Prabowo

KPK Kembali Tahan Hakim MA Gazalba Saleh terkait Gratifikasi, Diduga Terima Uang dari Edhy Prabowo

KPK kembali menahan Hakim Agung Gazalba Saleh terkait kasus gratifikasi dan TPPU di Rutan KPK.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Disentil Sombong oleh TKN Prabowo, Cak Imin Sindir Orde Baru Jatuh karena KKN

Disentil Sombong oleh TKN Prabowo, Cak Imin Sindir Orde Baru Jatuh karena KKN

Cak Imin mengatakan ucapan Indonesia dalam ancaman bahaya bila pasangan AMIN kalah seharusnya hanya di forum internal PKB.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Anies Baswedan Bakal Bawa BOTI ke Tingkat Nasional Bila Terpilih jadi Presiden

Anies Baswedan Bakal Bawa BOTI ke Tingkat Nasional Bila Terpilih jadi Presiden

Anies Baswedan akan membawa program Bantuan Operasional Tempat Ibadah (BOTI) ke tingkat nasional.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Gara-Gara Ucapan 'Terima Kasih Sudah Tutup Jalan', Sopir Truk Diamuk Buruh Demo di Cikarang

Gara-Gara Ucapan 'Terima Kasih Sudah Tutup Jalan', Sopir Truk Diamuk Buruh Demo di Cikarang

Seorang sopir truk menjadi sasaran amukan massa buruh yang sedang demo di Cikarang.

Baca Selengkapnya icon-hand
Ada Kasus Pneumonia, Sandiaga Uno Bakal Evaluasi Turis China yang Masuk Indonesia

Ada Kasus Pneumonia, Sandiaga Uno Bakal Evaluasi Turis China yang Masuk Indonesia

Kasus pneumonia di China tengah meningkat saat ini, khususnya menyerang anak-anak.

Baca Selengkapnya icon-hand
Genjot Bisnis Tembaga, Delta Dunia Makmur Tambah Porsi Saham di Asiamet

Genjot Bisnis Tembaga, Delta Dunia Makmur Tambah Porsi Saham di Asiamet

Proyek Tembaga BKM Asiamet di Kalimantan Tengah telah menyelesaikan tahap Studi Kelayakan.

Baca Selengkapnya icon-hand
Waketum Golkar Sebut Banyak Persoalan Jakarta Perlu Dibenahi

Waketum Golkar Sebut Banyak Persoalan Jakarta Perlu Dibenahi

Erwin Aksa menyampaikan masih banyak permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat Jakarta.

Baca Selengkapnya icon-hand
Setelah ASEAN, Bank Indonesia Ingin QRIS Bisa Dipakai di Dubai

Setelah ASEAN, Bank Indonesia Ingin QRIS Bisa Dipakai di Dubai

Bank Indonesia menandatangani kerja sama dengan Bank Sentral Uni Emirat Arab.

Baca Selengkapnya icon-hand
OJK Catat Pertumbuhan Kredit Melambat: Wajar Karena Rebound dari Pandemi

OJK Catat Pertumbuhan Kredit Melambat: Wajar Karena Rebound dari Pandemi

OJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya icon-hand
Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kolong Jembatan Cilincing, Diduga Tewas Sejak Sepekan

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kolong Jembatan Cilincing, Diduga Tewas Sejak Sepekan

"Korban diduga meninggal dunia sudah kurang lebih dari 1 minggu," kata Kapolsek Cilincing Kompol Fernando

Baca Selengkapnya icon-hand
Pernah Ditipu, Ini Kisah Perjuangan Juragan Tahu Pedas Merintis Bisnis Kuliner hingga Sukses

Pernah Ditipu, Ini Kisah Perjuangan Juragan Tahu Pedas Merintis Bisnis Kuliner hingga Sukses

“Untuk yang ingin memiliki usaha, intinya mulai saja. Karena usaha itu tidak perlu banyak teori"

Baca Selengkapnya icon-hand