Inflasi Euro dipercaya beri sentimen positif bagi IHSG
Merdeka.com - Analis Sinarmas Securities Rheza Mihardja menyatakan perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari Rabu akan dipengaruhi data tingkat inflasi Euro Area yang diperkirakan naik 0.9 persen (YoY) dan indeks sentimen ekonomi dari Jerman yang diperkirakan turun ke level 51.2.
Berkat laporan tersebut, bursa diperkirakan cukup bergairah hari ini.
“Pada hari Rabu 18 Desember, indeks diperkirakan akan bergerak menguat di level 4150-4215,” kata Rheza, Rabu (18/12).
Meski demikian, masih ada data perekonomian global lain yang akan menentukan situasi bursa. Dari Amerika Serikat, akan dirilis data inflasi yang diperkirakan naik 1.1 persen (YoY) dan dari Jepang akan dirilis data neraca perdagangan yang diperkirakan defisit sebesar 546 miliar yen.
Menyikapi potensi-potensi tersebut, Rheza memaparkan setidaknya ada empat saham potensial yang dapat diperhatikan oleh investor. Yakni PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk atau BEST, PT Bank Danamon Indonesia Tbk atau BDMN, PT Lippo Karawaci Tbk atau LPKR, dan PT Bank Mandiri Tbk atau BMRI
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IHSG Diprediksi Terus Menguat, Ini Rekomendasi Saham untuk Trading Hari Ini
Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaKinerja IHSG Terbaik Kedua di ASEAN, Kalah dari Vietnam
Nilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaImpor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar
Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen
Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca SelengkapnyaEkonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen
Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik
ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaJepang dan Inggris Masuk Jurang Resesi, Ternyata Begini Dampaknya ke Ekonomi Dunia
Padahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China
Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca SelengkapnyaCatat! Begini Cara Investasi Cuan di Bulan Ramadan
Secara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dari biasanya.
Baca Selengkapnya