Industri tumbuh pesat, Ambrosia siap suplai puluhan ton makanan
Merdeka.com - Industri makanan dan minuman kian berkembang di Indonesia. Bahkan, industri ini menjadi salah satu prioritas dalam memasuki era revolusi industri ke-4 atau industry 4.0. Penerapan industry 4.0 ini diharapkan mampu meningkatkan ekspor produk makanan dan minuman secara signifikan.
Melihat potensi ini, Ambrosia, sebuah perusahaan penyuplai bahan makanan mulai menargetkan pasar nasional. Direktur Utama Ambrosia, Ryan Susanto mengatakan, pihaknya telah menyiapkan suplai yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan pasar.
"Kapasitas suplai kami saat ini mencapai puluhan ton, dan akan bertambah seiring permintaan industri. Kami menyediakan berbagai macam produk untuk berbagai macam industri makanan dan minuman, misalnya dextrose, maltodextrin, non dairy creamer, dan lain-lain," ujar dia, di Jakarta, Rabu (3/10).
Menurutnya, pertumbuhan industri makanan dan minuman di Indonesia sangat pesat, khususnya di sektor mikro dan kecil. Namun, seiring dengan pertumbuhannya, masalah yang dihadapi juga semakin terlihat, yaitu kualitas dan kontinuitas bahan bakunya. Bahkan sampai pada 2018, masih sering terjadi keracunan makanan di Indonesia akibat kesalahan dalam pemilihan, penyimpanan, dan atau distribusi bahan pangan yang digunakan.
"Penyediaan bahan pangan tak hanya dilihat dari sertifikat produk tetapi juga proses sampai ke tangan konsumen," kata dia.
Ryan menambahkan, seringkali terlihat penyedia bahan-bahan pangan tidak mencantumkan tanggal kadaluarsa atau tidak menyimpan produknya secara higienis, sehingga bahan pangan tersebut berpotensi terkontaminasi, walaupun produk itu pada awalnya berkualitas tinggi.
"Itu sebabnya, kami sangat menjaga kualitas bahan pangan yang kami suplai mulai dari penyimpanan yang higienis, hingga pengecekan tanggal kadaluarsa agar sampai ke tangan konsumen dalam kondisi yang baik," tutur dia.
Ryan menuturkan saat ini, Ambrosia menyediakan suplai bahan makanan untuk industri minuman dan frozen dessert dan beberapa industri makanan. Industri makanan di Indonesia bertumbuh dengan sangat cepat, terutama di sektor UMKM, namun sayangnya hal ini tidak dibarengi dengan kemudahan akses ke bahan-bahan baku, sehingga menghambat kreativitas sektor UMKM.
"Sasaran kami berikutnya adalah Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) karena kami melihat pertumbuhan industry makanan dan minuman skala UMKM sangat pesat," katanya.
Melihat perkembangan industri makanan dan minuman saat ini, Ryan selaku pelaku usaha berharap bahwa industry-industri makanan Indonesia akan mendunia. "Saya sangat optimis jika industri makanan akan menjadi salah satu ujung tombak perkembangan ekonomi di Indonesia. Saya percaya bahwa orang Indonesia itu sangat kreatif, oleh karenanya saya support dengan berbagai macam bahan baku makanan untuk menstimulus inovasi produk makanan, terutama makanan fungsional yang memiliki efek kesehatan," tutup Ryan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
12 Cara Meningkatkan Produksi ASI secara Alami dan Efektif
Sejak lahir hingga usia enam bulan, ASI eksklusif dianggap sebagai makanan terbaik untuk bayi. Namun, banyak ibu yang merasa cemas tentang kecukupan ASI.
Baca SelengkapnyaGorengan Selalu Menggoda untuk Buka Puasa, Akankah Memicu Asam Lambung?
Sebagai alternatif makanan yang diminati di Indonesia, gorengan sering dijadikan pilihan untuk takjil saat berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaFenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam
Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Unik! Sering Dikira Sama, Ternyata 9 Makanan Ini Berbeda
Beberapa makanan seringkali disalahartikan karena kemiripan bentuknya, namun sebenarnya memiliki perbedaan yang mencolok, terutama dari segi rasa & bahan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaMencicipi Lezatnya Mi Sagu, Kuliner Andalan Masyarakat Kabupaten Meranti
Kuliner khas Pulau Meranti ini tak lepas dari ciri khas wilayahnya yang terkenal akan produksi Sagu yang begitu melimpah.
Baca SelengkapnyaInflasi Maret 2024 Meroket Dipicu Mahalnya Harga Makanan
Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar berasal dari makanan minuman dan tembakau.
Baca SelengkapnyaIni Dia Sosok Peracik Bumbu Indomie Hingga Jadi Mi Instan Terenak di Dunia
Indofood sendiri merupakan produsen mie instan terbesar di dunia, dengan puluhan pabrik di berbagai negara.
Baca Selengkapnya