Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Industri Pengolahan Non-Migas Kontributor Terbesar Pertumbuhan Kuartal III 2019 RI

Industri Pengolahan Non-Migas Kontributor Terbesar Pertumbuhan Kuartal III 2019 RI Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita. ©2020 Merdeka.com/Dwi Aditya Putra

Merdeka.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat industri pengolahan non-migas memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional di kuartal III-2019 sebesar 19,62 persen. Kontribusi ini terbesar dibandingkan sektor lainnya, seperti pertanian, kehutanan, dan perikanan sekitar 13,45 persen, perdagangan 13,45 persen dan konstruksi 10,60 persen.

"Kontribusi industri pengolahan terhadap PDB nasional 19,62 persen ini merupakan terbesar dibandingkan dengan sektor lainnya. Fokus pemerintah tumbuh kembangkan industri pengolahan dan manufaktur," kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam paparannya di Kantornya, Jakarta, Senin (6/1).

Menteri Agus menjelaskan dari pertumbuhan sebesar 19,62 persen tersebut terdapat lima kontribusi terbesar sektor industri pengolahan non-migas. Di mana industri makanan dan minuman, memberikan kontribusi sebesar 6,50 persen, diikuti industri barang logam 1,70 persen dan industri alat angkutan 1,68 persen.

Meski secara pertumbuhan baik, namun kontribusi pertumbuhan industri pengolahan non-migas terhadap pertumbuhan ekonomi baru mencapai 4,69 persen. Angka ini menurun apabila dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar 5,02 persen.

"Pertumbuhan industri pengolahan non migas kuartal III-2019 sebesar 4,68 persen dengan industri tekstil dan pakaian jadi menjadi kontribusi terbesar," ungkap dia.

Di samping itu, dalam outlook pembangunan industri pada tahun ini atau 2020, pihaknya memproyeksikan pertumbuhan industri pengolahan non-migas dapat memberikan sumbangsih sebesar 17,95 persen terhadap kontribusi PDB. Pertumbuhan tersebut bisa dicapai dengan asumsi pertumbuhan industri lebih cepat dari sektor ekonomi lainnya.

"Misalnya membaiknya iklim usaha. Baik fisik maupun non fisik sehingga terjadi peningkatan efisiensi, utilitas dan investasi industri," terangnya.

Pemerintah Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 5,05 Persen di Akhir 2019

Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di akhir tahun akan mencapai angka 5,05 persen. Menurutnya, angka pertumbuhan ekonomi tersebut tergolong tinggi di tengah perlambatan ekonomi dunia.

"5,05 persen ini pertumbuhan yang tinggi, yang memberi momentum untuk punya optimisme," ujarnya dalam acara Mandiri Outlook 2020, Rabu (4/12) malam.

"Kalau kita indikasikan dengan faktor makro yang lain, dengan inflasi yang stabil di 3 persen, lalu kombinasikan lagi dengan tren kemiskinan dan pengangguran yang turun, harusnya ada optimisme perekonomian Indonesia ada di track yang benar," tambahnya.

Dia mengungkapkan, angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2019 mencapai 5,02 persen. Dia mengklaim hal itu merupakan capaian yang bagus di tengah kondisi yang penuh tantangan.

Dia mengakui, angka pertumbuhan tersebut memang lebih rendah dibanding tahun lalu. Namun, kondisi saat ini pertumbuhan ekonomi global juga tengah mengalami tren penurunan.

"(Mencapai) 5 persen di pertumbuhan dunia sekarang, bukan (termasuk) pertumbuhan ekonomi yang rendah. Tahun lalu lebih tinggi, tapi sekarang rendah," ujarnya.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.

Baca Selengkapnya
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.

Baca Selengkapnya
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kejelasan soal Insentif Jadi Salah Satu Kunci Dongkrak Pertumbuhan Industri Manufaktur RI

Kejelasan soal Insentif Jadi Salah Satu Kunci Dongkrak Pertumbuhan Industri Manufaktur RI

Sektor manufaktur merupakan penyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar dalam perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya
OJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?

OJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?

Per Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).

Baca Selengkapnya
Gibran Sebut Rasio Pajak dan Penerimaan Pajak Itu Beda, Begini Perbedaan Sebenarnya

Gibran Sebut Rasio Pajak dan Penerimaan Pajak Itu Beda, Begini Perbedaan Sebenarnya

Rasio pajak adalah perbandingan atau persentase penerimaan pajak terhadap produk domestik bruto (PDB) nominal suatu negara.

Baca Selengkapnya
Awal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara

Awal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara

BPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024

Ternyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024

Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja

Ekonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja

Indef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.

Baca Selengkapnya