Industri otomotif tak terpengaruh pembatasan BBM

Merdeka.com - Rencana pemerintah melarang penggunaan premium untuk kendaraan berkapasitas daya mesin besar atau di atas 1.500 cc (cylinder cycle), belum disikapi serius oleh pelaku pasar otomotif nasional. Perusahaan otomotif masih optimis bisa meningkatkan penjualan pada tahun ini.

"Ini baru jadi wacana, enggak bisa langsung kelihatan dampaknya. Kalau sudah ada hitungannya baru bisa dilihat," ujar Kepala Hubungan Masyarakat Astra International Yulian Warman kepada merdeka.com, Sabtu (14/4).

Dia mengatakan rencana tersebut tidak terlalu mengkhawatirkan untuk pertumbuhan penjualan produk kendaraan bermotor, khususnya kendaraan dengan mesin berdaya tinggi di atas 1.300 cc. Saat ini penjualan lebih didominasi kendaraan dengan kapasitas daya mesin 1.000 cc sampai 1.500 cc.

Yulian mencontohkan, produk Astra Internasional seperti Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang kapasitas daya mesinnya di bawah 1.500 cc, menyokong penjualan hingga 54 persen dari total penjualan mobil nasional 894.000 unit pada 2011. Penjualan mobil Group Astra mengalami kenaikan 13 persen menjadi 483.000 unit.

Data Astra Internasional untuk penjualan pada triwulan pertama tahun 2012, produk Astra di antaranya Daihatsu terjual 40.099 unit, Isuzu 8.001 unit, UD Trucks mencapai 1.002 unit, Toyota terjual 96.145 unit serta Peugeot hanya 82 kendaraan. Sehingga total penjualan Astra Internasional mencapai 49.663 unit.

Sementara untuk penjualan non Astra, seperti Mitsubishi selama triwulan pertama tahun 2012 mencapai 36.565 unit, Suzuki 21.208 unit, Nissan mencapai 17.367 unit dan Honda mencapai 8.142 mobil serta kendaraan dengan merek lainnya mencapai 21.921 unit.