Industri nutrisi tanah air dikuasai investor asing
Merdeka.com - Peluang industri nutrisi termasuk susu di Indonesia dinilai semakin prospektif dalam beberapa tahun ke depan. Ini didorong pesatnya pertumbuhan kelas menengah. "Pertumbuhan populasi ditunjang dengan pertumbuhan ekonomi semakin tinggi di Indonesia. Ini peluang yang sangat prospektif untuk industri nutrisi," kata Head of Corporate Affairs PT Sarihusada Arif Mujahidin seperti dilansir antara di Yogyakarta, Minggu (31/8).
Dia menegaskan Saat ini pemain besar dalam industri nutrisi di Tanah Air masih dikuasai oleh investor asing. Tetapi, selama pabrik ada di Indonesia, keuntungan investasi tetap bisa dinikmati di Indonesia hingga 7 persen dari sisi pajak, tenaga kerja, hingga transfer teknologi. "Rantai industri nutrisi dari hulu ke hilir di sektor ini sangat panjang sampai jadi produknya," kata Arif.
Dia mengatakan dengan kondisi tersebut, pemain lokal harus bisa memanfaatkan peluang dalam industri nutrisi. Terutama untuk pasar makan ringan yang sehat buat anak-anak. "Pemain lokal di antaranya bisa mengambil manfaat dari peluang memasarkan makanan ringan sehat."
Arif mengatakan industri nutrisi memiliki segmen pasar yang lebar mulai dari susu bayi, susu pertumbuhan anak, hingga susu untuk ibu hamil dan ibu menyusui. "Kalau berbicara tentang pasar untuk segmen satu sampai tiga tahun, ada tiga perusahaan besar yang saat ini menjadi pemimpin pasar. Di luar segmen itu masih sangat luas," katanya.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun
Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaCurhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan
Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di Depan Pedagang Pasar, Anies Tawarkan Contract Farming Ganti Ketergantungan Impor
Karena food estate yang mengerjakan adalah korporasi bukan petani langsung.
Baca SelengkapnyaTerima Banyak Keluhan dari Investor soal Kecepatan Investasi di IKN, Ini Arahan Jokowi ke Para Menteri
Jokowi juga memerintahkan agar status lahan bagi investor segera ditetapkan dan diperjelas. Basuki menuturkan Jokowi akan memonitor arahan-arahan tersebut.
Baca SelengkapnyaInovasi Produk Pupuk Kaltim Ini Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 55 Persen
Produksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca SelengkapnyaPameran Produk Kosmetik dan Suplemen Digelar di Jakarta untuk Cetak Pengusaha Baru, Catat Tanggalnya
Diselenggarakannya pameran ini bertujuan untuk dapat berpartisipasi dalam menciptakan entrepreneur baru di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi
Bahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMelihat Produksi Kerajinan Aksesoris Pengantin di Bantul, Omzet Mencapai Puluhan Juta Rupiah Per Bulan
Usaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan
Baca Selengkapnya