Industri minyak butuh 100.000 karyawan baru
Merdeka.com - Cahaya terang industri perminyakan nampaknya akan kembali dalam waktu dekat. Goldman sachs percaya, industri minyak, khususnya di Amerika akan kembali membaik setelah mengalami kerugian serta pengurangan pekerja yang banyak.
Harga minyak sendiri anjlok parah hingga menyentuh level USD 40-an per barel. Angka ini jauh lebih rendah dibanding awal 2014 silam yang mencapai USD 110 per barel. Bahkan, Untuk menghindari perusahaan dari kebangkrutan, sejak tahun 2014-an sebanyak 170.000 pekerja minyak dan gas telah dipecat.
Namun demikian, Goldman memprediksi industri minyak dan gas akan menambah 80.000 untuk 100.000 pekerja dari sekarang dan sampai akhir 2018 mendatang. Pertumbuhan produksi minyak di Amerika kembali mengalami pertumbuhan produksi dan mereka membutuhkan 700 rig minyak yang akan ditambah dan akan membutuhkan 120 sampai 150 karyawan baru.
Bos perusahaan minyak dan gas CSI Recruiting, Jeff Bush, setuju bahwa industri perminyakan saat ini mengalami kekurangan pekerja.
"Ketika kita kembali ke aktivitas yang tinggi, akan ada krisis kekurangan tenaga kerja yang berpengalaman," Kata Bush seperti dilansir dari CNN di Jakarta, Minggu (17/7).
"Ini akan menjadi berita yang luar biasa bagi orang seperi John Ratcliffe (55 tahun), yang dipecat pada Maret oleh Transocean (RIG) setelah delapan tahun bekerja sebagai kepala pasangan kapal yang mengoperasikan pengeboran lepas pantai."
Kondisi harga minyak telah memaksa Ratcliffe untuk meninggalkan kediamannya di New Hampshire untuk pekerjaan sementara dengan Rowan (RDC) , perusahaan pengeboran lepas pantai lain , di Curaçao , sebuah pulau Belanda di Karibia.
Ratcliffe tidak sendirian, daftar terbesar perusahaan yang memecat pekerja di Amerika tahun ini didominasi oleh perusahaan-perusahaan energi, besar dan kecil, termasuk National Oilwell Varco (NOV), Schlumberger (SLB), Halliburton ( HAL) dan Chevron ( CVX ).
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaCurhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan
Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaProduksi Minyak Sentuh Level Tertinggi Sejak 1987, Kebutuhan Energi Selama Lebaran Dipastikan Aman
Tingkat produksi itu dicapai atas keberhasilan sumur pengembangan ST-217 yang berkontribusi sebesar 269 BOPD.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ledakan di Pabrik Semen Padang Indarung V, Begini Kondisi Korban
Ledakan terjadi di pabrik Semen Padang Indarung V, Sumbar, Selasa (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Empat pekerja mengalami luka bakar akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaMelihat Produksi Kerajinan Aksesoris Pengantin di Bantul, Omzet Mencapai Puluhan Juta Rupiah Per Bulan
Usaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan
Baca SelengkapnyaPertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaIndustri Semen Masih Tertekan, ini Strategi SIG Kejar Kinerja Positif di 2024
Kenaikan harga komoditas membuat industri semen tertekan di 2023.
Baca SelengkapnyaNaik 10 Persen, Produksi Minyak Pertamina Hulu Energi Tembus 566.000 Barel per Hari di 2023
Angka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaMenaker Apresiasi Pemerintah Jerman yang Minat dengan Tenaga Perawat Indonesia
Saat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya.
Baca Selengkapnya