Indonesia Terancam Kekeringan Akibat Kemarau Panjang, Bagaimana Nasib Petani?
Merdeka.com - Pemerintah tengah menyiapkan program cadangan pangan pemerintah (CPP) guna menjaga ketahanan pangan domestik dari berbagai ancaman krisis. Terlebih, Indonesia diprediksi mengalami musim kemarau atau kekeringan berkepanjangan mulai Maret 2023.
Mengantisipasi itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, pemerintah bakal menyelesaikan 61 bendungan baru hingga 2024, agar suplai air ke lahan pertanian terpenuhi.
Kata Menteri Basuki, para petani saat ini masih sangat kekurangan pasokan air untuk lahan pertanian dari bendungan yang ada.
"Kita punya sekitar 3,7 juta ha lahan sawah. Tapi hanya sekitar 10 persen yang hanya disuplai dari dam. Artinya dia hanya bisa melakukan satu kali tanam per tahun, karena tidak ada cadangan airnya," ujar Menteri Basuki di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (15/2).
Bila total 61 bendungan itu selesai tahun depan, Menteri Basuki percaya suplai air untuk lahan pertanian bisa meningkat hingga 20 persen.
"Kalau semuanya selesai, kita akan bisa mendukung 20 persen. Jadi kita ada tambahan 9-10 persen lahan irigasi. Dari 3,7 ha sebelumnya hanya sekitar 900 ribu ha yang irigasi teknis, suplai airnya dari dam," terangnya.
Dia melanjutkan, pasokan air untuk petani dan lahan pertanian bakal lebih terukur dan bisa dimaintain. Alhasil, petani bisa leluasa melakukan masa tanam tidak hanya dua kali dalam setahun.
"Artinya, kalau air itu disuplai dari dam, bisa diukur, bisa diatur. Sehingga pola tanam bisa diatur, tinggal pasti lebih dari dua kali tanam setahun. Kalau dua kali tanam setahun, berarti produksinya akan meningkat. Itu lah ketahanan pangan," tuturnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia sudah mulai memasuki musim penghujan sehingga kebutuhan air tercukupi untuk memanen.
Baca SelengkapnyaAturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaKondisi arus balik landai lantaran belum semua pemudik kembali ke Jakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nana menyebutkan petani saat ini menghadapi tantangan yang besar, seperti dampak perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaMemasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaYulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaAwalnya jadi sumber pengairan sawah, lalu berubah jadi lokasi mencari pasir.
Baca SelengkapnyaTembok pos pantau pintu air penyaringan Palmerah, Jakarta Barat ambruk akibat hujan deras
Baca SelengkapnyaWarga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Baca Selengkapnya