Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indonesia Penyuplai Pelaut Ketiga Terbesar Dunia, Bergaji Rp 7 - 21 Juta

Indonesia Penyuplai Pelaut Ketiga Terbesar Dunia, Bergaji Rp 7 - 21 Juta Seribu Pelaut Pecahkan Guinness World Record Makan Ceviche. ©2019 AFP PHOTO/CARLOS MANDUJANO

Merdeka.com - Indonesia merupakan negara ketiga terbesar di dunia setelah China dan Filipina sebagai penyuplai pelaut di kapal asing. Kementerian Perhubungan mencatat ada 1,2 juta pelaut Indonesia yang bekerja di kapal asing perikanan maupun kapal asing niaga.

"Dari data Kementerian Perhubungan ada 1,2 juta orang pelaut kita bekerja di kapal niaga atau kapal perikanan luar negeri," kata Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Basilio Dias Araujo dalam Konferensi Pers Virtual terkait Isu Perlindungan Pelaut, Jakarta, Rabu (17/2).

Sementara, ILO mencatat Indonesia merupakan penyuplai pekerja perikanan terbesar di dunia. Mereka bekerja di laut bebas maupun bekerja di negara setempat sebagai pelaut residen.

Basilio menuturkan, biasanya upah yang diterima para pekerja migran indonesia (PMI) mulai dari USD 500 atau sekitar Rp 7 juta (kurs rupiah= Rp 14.000).

Rata-rata gaji pelaut Indonesia di kapal asing untuk perwira sebesar USD 1.500 atau Rp 21 juta per bulan. Sedangkan rating sebesar USD 500 atau Rp 7 juta per bulan.

Bila diambil rata-rata gaji pelaut Indonesia sebesar USD 750 atau Rp 10,5 juta untuk 1,2 juta pelaut, maka potensi penerimaan negara dari pelaut Indonesia selama satu tahun mencapai Rp 151,2 triliun.

"Dari kapal niaga yang bagus upah mereka USD 500 ke atas. Kalau dirata-rata ambil USD 750 per bulan, di kali 1,2 juta pelaut dikali setahun bisa mencapai Rp 151,2 triliun," tuturnya.

Pelaut Potensial Sumbang Penerimaan Besar

Selain itu, kebutuhan jumlah pelaut perikanan di samudra pasifik mencapai 200.000 pekerja. Bila ini bisa dipenuhi oleh pelaut asal Indonesia, maka potensi penerimaan negara akan lebih besar.

Dalam simulasinya, bila Indonesia bisa memenuhi kebutuhan 150.000 pelaut untuk rating dengan gaji sebulan Rp 7 juta, maka dalam satu tahun estimasi penerimaan negara mencapai Rp 12,6 triliun. Sedangkan untuk pelaut perwira sebanyak 50.000 dengan gaji Rp 21 juta per bulan, maka potensi penerimaan negara mencapai Rp 12,6 triliun.

Sehingga bila pasar kebutuhan pelaut di Samudera Pasifik bisa diisi pelaut Indonesia, maka total estimasi penerimaan negara setahun mencapai Rp 25,2 triliun. Besarnya potensi ini membuat pemerintah sudah seharusnya memberikan perhatian lebih untuk pelaut Indonesia yang bekerja di luar negeri.

"Dengan demikian tidak ada alasan bagi kami untuk tidak berikan perhatian khusus buat pekerja (pelaut) yang bekerja di kapal di luar negeri," kata dia mengakhiri.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bea Cukai Tangkap Kapal Pembawa Ratusan Kantong Pakaian Bekas Impor di Riau, 2 Orang Jadi Tersangka

Bea Cukai Tangkap Kapal Pembawa Ratusan Kantong Pakaian Bekas Impor di Riau, 2 Orang Jadi Tersangka

Bea Cukai Riau kembali menangkap kapal pembawa pakai bekas impor yang masuk ke wilayah Indonesia

Baca Selengkapnya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pengamanan Lanal Banyuwangi Kini Diperkuat KAL Sembulungan

Pengamanan Lanal Banyuwangi Kini Diperkuat KAL Sembulungan

Kapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.

Baca Selengkapnya
Kemenag Minta Petugas Perlakukan Jemaah Haji Seperti Orang Tua Sendiri: Dalam Kondisi Apapun Jangan Dimarahi

Kemenag Minta Petugas Perlakukan Jemaah Haji Seperti Orang Tua Sendiri: Dalam Kondisi Apapun Jangan Dimarahi

Jemaah haji dengan latar belakang ini pun harus mendapatkan pelayanan khusus.

Baca Selengkapnya
Total Utang Semua Negara di Dunia Capai Rekor Tertinggi, Nilainya Tembus Rp4 Juta Triliun

Total Utang Semua Negara di Dunia Capai Rekor Tertinggi, Nilainya Tembus Rp4 Juta Triliun

Sekitar 55 persen dari kenaikan ini berasal dari negara-negara maju, terutama didorong oleh AS, Prancis, dan Jerman.

Baca Selengkapnya
Ditempel Lakban di Perut, Pria Ini Mau Selundupkan Narkoba 1 Kg Lewat Pelabuhan Bintan

Ditempel Lakban di Perut, Pria Ini Mau Selundupkan Narkoba 1 Kg Lewat Pelabuhan Bintan

Pelaku merupakan calon penumpang Kapal Bukit Raya yang hendak pergi ke Jakarta

Baca Selengkapnya
Buronan Kasus Penipuan Uang di China 11 Tahun Kabur ke Indonesia, Tinggal di Jakut hingga Punya KTP

Buronan Kasus Penipuan Uang di China 11 Tahun Kabur ke Indonesia, Tinggal di Jakut hingga Punya KTP

LY ditangkap di rumahnya Perumahan Concerto, Pantai Indah Kapuk, Penjaringan pada Selasa (13/2) sore.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400

Menko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400

Salah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.

Baca Selengkapnya