Indonesia Masuk 3 Besar Negara dengan Pegawai Paling Optimis Soal Karir
Merdeka.com - Berdasarkan studi baru dari LinkedIn mencatat tingkat optimisme pekerja jatuh pada 3 negara di Asia, yakni India, Indonesia, dan China. Bahkan, negara dengan pasar kerja terkemuka di dunia seperti Amerika Serikat (AS), Kanada, dan Jerman berada di atas peringkat 5 besar.
Situs jejaring profesional menyurvei lebih dari 30.000 anak berusia 18 hingga 65 tahun di 22 pasar untuk LinkedIn Opportunity Index tahunannya, yang berupaya mengukur tantangan dan peluang yang memengaruhi tenaga kerja saat ini.
Ini mengukur tujuh metrik optimisme termasuk persepsi responden terhadap ekonomi selama 12 bulan ke depan, situasi keuangan mereka dan kualitas hidup mereka dibandingkan dengan generasi orang tua mereka.
India berada di puncak daftar dengan skor 121, jauh di atas rata-rata global 100, diikuti oleh Indonesia, dengan 117, dan China, dengan 116, karena kepercayaan warga terhadap prospek ekonomi negara mereka dan pasar pekerjaan yang berkembang.
Memang, sebanyak 50 persen responden Gen Z dan 48 persen generasi milenium di tiga negara Asia mengatakan, mereka mengharapkan ekonomi negara mereka membaik dalam 12 bulan ke depan, meningkatkan prospek kerja mereka dalam proses tersebut.
Optimisme itu mencerminkan pandangan ekonomi positif yang luas untuk Asia Pasifik. Wilayah ini akan melampaui negara-negara lain di dunia dalam hal produk domestik bruto, menurut World Economic Forum, bahkan ketika India dan China menghadapi perlambatan pertumbuhan.
Direktur Pelaksana LinkedIn di Asia Pasifik, Olivier Legrand mengatakan, temuan ini menunjukkan keyakinan mendasar bahwa negara-negara berkembang berada di lintasan untuk maju.
"Meskipun pertumbuhan ekonomi melambat di pasar-pasar berkembang ini, orang-orang mereka yakin akan potensi pertumbuhan ekonomi pasar mereka, serta perbaikan dalam keuangan pribadi mereka untuk tahun ini," kata Legrand, dilansir CNBC Make It.
"Demikian juga, tingkat optimisme yang kontras antara pasar maju dan berkembang menunjukkan bahwa orang-orang di negara maju mungkin percaya bahwa pasar mereka telah mencapai titik jenuh dalam hal pertumbuhan ekonomi aktual," tambahnya.
Legrand merekomendasikan para karyawan untuk mengembangkan "jalan pikir berkembang" dan berusaha untuk belajar, dan berbagi pelajaran, membangun koneksi dengan orang-orang dengan berbagai usia. Sementara itu, pengusaha bisa melakukan pelatihan multigenerasional dan kursus untuk meningkatkan keterampilan karyawan.
"Untuk pertama kalinya, empat generasi bekerja bersama. Kami mendorong perusahaan untuk membawa praktik perekrutan yang beragam untuk merekrut untuk keterampilan tambahan dan untuk mempromosikan kolaborasi dan bimbingan dua arah di antara tenaga kerja mereka."
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ekonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Ekonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaJokowi: 2024 Saya Beri Nama Tahun yang Harus Penuh dengan Optimisme
Jokowi mengimbau untuk tetap berhati-hati terhadap ketidakpastian global.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaJokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia
Jokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca SelengkapnyaJokowi Senang Banyak Investor Swasta Masuk IKN
Menurutnya, optimisme swasta berperan untuk menggerakan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaHasil Survei Ungkap Banyak Orang Indonesia Tak Siapkan Rencana Keuangan Masa Depan, Apa Solusinya?
Sebanyak 15 persen responden dengan pendapatan tinggi mengaku bahwa seringkali pengeluarannya melebihi anggaran bulanan.
Baca SelengkapnyaTiga Negara Ini Cocok untuk Mencari Kekayaan
Dari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Baca Selengkapnya