Merdeka.com - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lepas dari jurang resesi dan naik signifikan di kuartal II 2020. Optimisme itu dilontarkannya karena pemerintah melihat arah pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 dapat terjadi dengan sangat konsisten.
Dalam hal ini, Febrio menggunakan perbandingan pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2020, yang saat itu masih positif 2,97 persen.
"Sementara terdalamnya kontraksi kita di 2020 adalah di kuartal II, itu minus 5,32 persen. Lalu dilanjutkan dengan perbaikan di kuartal III minus 3,49 persen. Lalu terakhir di kuartal IV kita membaik lagi di minus 2,19 persen," jelasnya dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (23/3).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati lantas menyimpulkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di sepanjang 2020 Terkontraksi minus 2,1 persen. Namun, Febrio menganggap pertumbuhan negatif itu relatif lebih baik dibandingkan negara-negara G20 dan Asean.
Untuk kuartal I 2021, ia melanjutkan, Kemenkeu masih melihat adanya perbaikan ekonomi yang konsisten. Meskipun secara prediksi Indonesia masih resesi pada rentang pertumbuhan minus 1-0,1 persen.
"Sehingga kalau nanti estimasi kita di minus 1 persen sampai dengan minus 0,1 persen itu sebenarnya juga akan menunjukan perbaikan yang signifikan secara aktual di masyarakat. Artinya, secara kuartalan itu menjadi perbaikan yang akan sangat dirasakan masyarakat, dan itu dicerminkan pada angka itu nanti," tegas dia.
Sementara untuk kuartal II 2021 dan seterusnya, Febrio percaya bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan semakin naik signifikan. Gambaran ini didapat dengan perbandingan secara tahunan (year on year) dengan kuartal II 2020, dimana pada saat itu ekonomi nasional jatuh ke titik terendah di level minus 5,32 persen.
Jika berkaca menurut perhitungannya, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2021 diprediksi bisa naik di atas 7 persen, atau mencapai lebih dari 1,5 persen.
"Yang kuartal kedua dan seterusnya ini yang justru akan menunjukan perbaikan yang sangat signifikan dari segi angkanya. Kalau hitung-hitungan terakhir kami ini (pertumbuhan kuartal II 2021 secara tahunan) bisa sampai di atas 7 persen secara year on year," jelasnya.
"Tapi overall, jika dibandingkan 2020 dan 2021 ini akan sangat signifikan. Di 2020 kita minus 2,1 persen, di 2021 kita melihat secara keseluruhan (positif) 5 persen, atau range-nya di 4,5-5,3 persen," tandas Febrio.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Sri Mulyani Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2021 Minus 1 Persen
Mendag Optimis Ekspor Indonesia Tumbuh 4 Persen di 2021
Bogor dan Cianjur Terus Dorong Pembangunan Jalur Puncak II, Ini Alasannya
OCED Perkirakan Ekonomi Indonesia Akan Tumbuh 4,9 Persen di 2021
Pemerintah Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2021 di Kisaran 4,2-4,8 Persen
Diperintah Jokowi Urus Minyak Goreng, Ini Sederet Tugas Luhut Pandjaitan
Sekitar 21 Menit yang laluTerungkap, Ini Alasan Pemerintah Undang Vladimir Putin di KTT G20 Bali
Sekitar 35 Menit yang laluKawasan Pelabuhan Semarang Masih Tergenang Banjir Rob, Aktivitas Produksi Terhenti
Sekitar 1 Jam yang laluFokus Bisnis Berkelanjutan Dinilai Alasan BRI Jadi Perusahaan Publik Terbesar
Sekitar 1 Jam yang laluBill Gates Hingga Elon Musk Dipastikan Hadir di B20 Summit Bali
Sekitar 1 Jam yang laluIHSG Dibuka Menguat, Saham Emiten Ini jadi Rekomendasi Analis
Sekitar 2 Jam yang laluNaik Rp3.000, Harga Emas Antam Dibanderol Rp987.000 per Gram
Sekitar 2 Jam yang laluStarbucks Resmi Keluar dari Rusia Setelah Hampir 15 Tahun Beroperasi
Sekitar 2 Jam yang laluWaspada, Dunia Terancam Alami Krisis Pasokan Minyak
Sekitar 2 Jam yang laluKemnaker Fasilitasi Perjanjian Bersama Dunkin Donut dengan Serikat Pekerja
Sekitar 3 Jam yang laluJangan Kecil Hati Jika IPK Anda Rendah, Ini Tips Agar Cepat Dapat Kerja
Sekitar 4 Jam yang laluOrang Kaya Baru Muncul Setiap 30 Jam Selama Pandemi Covid-19
Sekitar 5 Jam yang laluPLN Putus Aliran Listrik di Area Terdampak Banjir Rob Semarang
Sekitar 12 Jam yang laluJokowi Utus Luhut Bereskan Masalah Minyak Goreng
Sekitar 13 Jam yang laluKemendag soal Luhut Pandjaitan Urus Masalah Minyak Goreng: Berpengalaman di PPKM
Sekitar 1 Menit yang laluDiperintah Jokowi Urus Minyak Goreng, Ini Sederet Tugas Luhut Pandjaitan
Sekitar 33 Menit yang laluJokowi Utus Luhut Bereskan Masalah Minyak Goreng
Sekitar 13 Jam yang laluPedagang Warteg Belum Temukan Minyak Goreng Curah Harga Rp14.000 per Liter
Sekitar 22 Jam yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 2 Hari yang laluDemo di Patung Kuda, Buruh dan Mahasiswa Bawa Empat Tuntutan Ini
Sekitar 2 Hari yang laluAlternatif Cara Tahan Kenaikan Harga Pertalite dkk Tanpa Tambah Utang
Sekitar 2 Hari yang laluLangkah Pemerintah Batalkan Rencana Kenaikan Harga BBM Hingga Tarif Listrik Tepat
Sekitar 3 Hari yang laluStarbucks Resmi Keluar dari Rusia Setelah Hampir 15 Tahun Beroperasi
Sekitar 2 Jam yang laluVIDEO: Sosok Tentara Muda Rusia Pertama Disidang Ukraina, Dipenjara Seumur Hidup!
Sekitar 3 Jam yang laluAda Perang Rusia-Ukraina, Airlangga Harap Ekonomi RI Tetap Terjaga
Sekitar 16 Jam yang laluSri Mulyani: Ekonomi RI di Kuartal I Cukup Baik Dibanding Negara Lain
Sekitar 18 Jam yang laluSejak Juli 2021 Saudi Masih Larang Warganya ke 16 Negara, Termasuk Indonesia
Sekitar 1 Jam yang laluKasus Covid-19 Tidak Naik, Wamenkes Sebut 99,6% Masyarakat Sudah Punya Antibodi
Sekitar 14 Jam yang laluWamenkes: Covid-19 di Indonesia Ada di Fase Terkendali
Sekitar 19 Jam yang laluPerkembangan Transportasi dan Infrastruktur Dukung Suksesnya Mudik 2022
Sekitar 21 Jam yang laluMenhub Budi: Pembayaran Santunan Kecelakaan Turun 50 Persen saat Mudik 2022
Sekitar 23 Jam yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 1 Minggu yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 2 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami