Indonesia butuh lebih dari 1.000 pesawat di 2030
Merdeka.com - Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait mengatakan kebutuhan akan moda transportasi pesawat setiap tahun akan terus bertambah, seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus tumbuh dan jumlah pariwisata yang terus bertambah.
"Bayangkan, jumlah penumpang di 2030 itu diprediksi mencapai lebih dari 335 juta orang dan itu butuh pesawat lebih dari 1.000 pesawat, jadi kita ke depan masih butuh banyak," terangnya di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (10/4).
Jumlah penumpang yang mencapai 335 juta orang tersebut hanya untuk penerbangan domestik. Belum lagi nantinya jika Indonesia masuk ke pasar regional, baik ASEAN atau Asia Pasifik. Edward meyakini, industri maskapai ke depan masih cukup cerah.
Untuk itu, Lion Air Group telah mengoperasikan pesawat sebanyak 408 unit. Selain itu, perusahaan telah menandatangani kontrak pembelian pesawat dengan Boeing untuk tipe 737 Max 10 sebanyak 50 unit, sebagai bagian dari rencana jangka panjang Lion Air Group untuk menjadi salah satu maskapai terbesar di dunia.
Edward menambahkan, dengan adanya pemesanan 50 unit Boeing 737 Max 10 ini, maka total pemesanan pesawat Lion Air Group mencapai 1.273 pesawat. Ditargetkan pesawat Boeing 737 Max 10 akan datang paling cepat pada 2020.
Dengan kelebihan memiliki teknologi bahan bakar yang lebih irit dan jumlah penumpang lebih banyak, Boeing 737 Max 10 ini akan digunakan untuk pengembangan rute jarak jauh. "Kita ke depan akan gunakan untuk rute-rute penerbangan jarak jauh seperti ke China dari Lombok atau Bali atau kota lainnya dan juga ke Jeddah. Karena pesawat ini bisa terbang 7 jam non stop," imbuhnya.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Incar Bisnis Penerbangan Charter, BBN Airline Datangkan 4 Pesawat Boeing 737
Diharapkan ke depannya, BBN Airlines Indonesia dapat terus menambah jumlah armada dan memenuhi permintaan penerbangan domestik & internasional.
Baca SelengkapnyaInovasi Bisnis Penerbangan Lion Air Menghela Pertumbuhan Ekonomi
Mayoritas penghematan terjadi rendahnya bea masuk komponen di Batam sebagai free trade zone.
Baca SelengkapnyaKorsel-Indonesia Sepakat lanjutkan Proyek Pembuatan Jet Tempur Senilai Rp95,07 Triliun
Menurut kesepakatan, Indonesia juga akan memproduksi 48 unit jet tempur itu di dalam negeri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Diresmikan Jokowi, Bendungan Karian di Banten Pasok Kebutuhan Air serta Jakarta
Jokowi mengatakan, bendungan dan Instalasi Pengolahan Air itu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi Tinjau Progres Pembangunan Hotel Nusantara di IKN, Targetkan Selesai Agustus 2024
Jokowi menambahkan, menggeliatnya pembangunan sejumlah proyek di IKN menunjukkan semakin bertambahnya minat investor untuk berinvestasi di sana.
Baca SelengkapnyaJokowi: Filipina Percaya dan Puas dengan Produk Pertahanan Indonesia
Indonesia turut menawarkan pesawat CN2335-220 produksi PTDI.
Baca SelengkapnyaTerungkap, 3 Pesawat Lion Air Tujuan Jeddah Mendadak Mendarat di Kualanamu dalam Sepekan
Dalam sepekan 3 pesawat Lion Air tujuan Jeddah mengalihkan penerbangan ke Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaPenumpang Pesawat Citilink Meningkat 17 Persen di Awal Tahun 2024
capaian di Januari-Februari 2024 ini jadi penanda baik untuk ke depannya. Dia berharap peningkatan okupansi juga terjadi pada Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaPesawat Tujuan Jeddah Mendadak Mendarat di Bandara Kualanamu, Begini Penjelasan Lion Air
Pesawat Lion Air tujuan Jeddah mengalihkan pendaratan ke Bandara Internasional Kualanamu, Senin (11/3) malam.
Baca Selengkapnya