Indonesia Bakal Tiru Vietnam Manfaatkan Perang Dagang China-AS
Merdeka.com - Perang dagang AS-Tiongkok kian memanas. Hal ini mendorong negara-negara di dunia memutar otak mencari cara agar ekonomi negara terkena dampak minimal dari perang dagang. Selain itu, tentu mencari serta memanfaatkan peluang dari perang dagang.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan Indonesia memiliki sejumlah upaya untuk memanfaatkan perang dagang. Dua di antaranya berusaha menjaga pasar yang sudah ada serta mencari pasar-pasar baru.
"Dengan ketidakpastian seperti ini tentu tidak mudah, maka kita jaga langganan kita, jaga market yang ada dan kita percepat seluruh perjanjian kalau tidak di tahun depan kita akan sangat tertinggal," kata dia, saat ditemui, di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (12/6).
"Kita saksikan negara tetangga seperti Vietnam, Malaysia, sangat agresif, dan kita harus ikuti itu," lanjut Enggar.
Perdagangan dunia, jelas Enggar, tengah mengalami penurunan kinerja. Hal tersebut tampak dari pemangkasan proyeksi pertumbuhan perdagangan dunia tahun 2019 oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
"Tidak ada satupun negara yang bisa katakan (perdagangan) saya meningkat. WTO sendiri proyeksi pertumbuhanya 2017, 4 persen kemudian 2018, 3,6 persen tahun ini 2,6 persen," jelasnya.
Turunnya proyeksi pertumbuhan perdagangan dunia, memberi sinyal adanya penurunan daya beli negara-negara. "Satu sama lain akan saling kena, contoh yang baru terjadi Huawei terkena dia, tapi industri komponen yang ada chips-nya yang diproduksi di AS dan Eropa itu tutup," jelas Enggar.
Atas dasar itu, Enggar menegaskan pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan akan terus berupaya menjalankan tugas memanfaatkan perang dagang. "Maka akhir-akhir ini kita terus memberikan prioritas dalam tugas kita dalam membuka pasar baru dan mempercepat seuruh perjanjian ke Amerika Latin, yang selama ini belum tersentuh," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaBeras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebutkan Asas Pemilu di Indonesia, Inilah Penjelasannya
Menurut Undang-Undang No.7 Tahun 2017 memaparkan bahwa asas pemilu adalah langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Baca SelengkapnyaPeringkat Paspor Indonesia di Urutan Ke-66 Dunia, Kalah dari Timor Leste, Malaysia dan Thailand
Dalam indeks tersebut menampilkan pemegang paspor Indonesia bisa bebas masuk visa ke 78 negara.
Baca SelengkapnyaTren Jumlah Penduduk Indonesia Terus Meningkat, Sementara China Menurun
Jjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaChina Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaJokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia
Jokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca Selengkapnya