Indef Sebut Masalah Garuda Indonesia Seperti Gunung Es
Merdeka.com - Pengamat Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan, permasalahan Garuda Indonesia sudah seperti gunung es. Sebab, masalah maskapai pelat merah tersebut bertubi-tubi dan terus menumpuk.
"Jadi ini sebenarnya persoalan gunung es. Kalau dilihat persoalannya banyak, persoalan manajerial, structure cost, pengelolaan keuangan, dan efisiensi," ujar Enny dalam diskusi online, Jakarta, Selasa (8/6).
Enny menjelaskan salah satu persoalan Garuda Indonesia yang paling fatal adalah pengelolaan utang. Di mana utang, mayoritas berasal dari negara asing atau dalam valuta asing.
"Kesalahan aksi korporasi, ugal-ugalan juga tidak memperhitungkan finansial dari sisi utang. Utang mungkin bunga nya rendah, tapi tak berpikir utangnya itu di dalam valuta asing sehingga resiko valuta asingnya tidak diperhitungkan," katanya.
Utang ini semakin membengkak, sebab pada 2017 hingga 2018 sempat terjadi goncangan yang hebat pada nilai tukar. Rupiah saat itu, terus melemah terhadap Dollar Amerika Serikat (USD). Tercatat secara rata-rata mencapai Rp15.000 per USD.
"Pada 2017 hingga 2018 itu tekanan terhadap nilai tukar itu luar biasa hampir menyentuh dalam beberapa bulan hampir bertengger di level Rp15.000-an. Sementara secara cost structure 75 persen harus dibayar dengan USD. Artinya, musabab awal Garuda memang aksi korporasi yang tidak prudent," jelasnya.
Enny menambahkan, persoalan Garuda Indonesia sebenarnya bukan sekali ini saja timbul ke permukaan. Sebelumnya, badan usaha milik negara itu pernah kedapatan melakukan manipulasi data keuangan yang membuat geger publik.
"Perdebatan Garuda ini sudah terjadi sebenarnya sebelum Covid. Maskapai ini pernah laporan keuangannya digincuin harusnya, belum masuk, dimasukin. Ini warning sebenarnya saat itu," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400
Salah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Ingus Berdarah yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya
Ingus berdarah atau epistaksis hidung adalah kondisi ketika darah keluar dari hidung.
Baca SelengkapnyaAirlangga Minta Rakyat Jangan Golput, Penting untuk Masa Depan Indonesia
Fenomena golput masih banyak ditemui dan menjadi salah satu tantangan yang serius di setiap pemilu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kapan Pesawat Terbang Masuk Bengkel? Ini Jawabannya
Dalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca SelengkapnyaMenteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen
Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca SelengkapnyaKisah Mantan Pramugara Berhenti Bekerja Malah Jadi Waria, Ternyata Keluarganya Tak Sembarangan
Aldioanto (67) terlahir normal sebagai laki-laki, akibat dirumahkan dari suatu perusahaan tempatnya bekerja sebagai pramugara di Garuda Indonesia.
Baca SelengkapnyaGelar Forum Bisnis, Singapura-Indonesia Bahas Investasi Masa Depan Usai Pengumuman Pemilu 2024
Forum ini menunjukan relasi Singapura-Indonesia dalam bisnis sangat kuat dan dinamis.
Baca SelengkapnyaLetjen TNI Maruli Simanjuntak Terima Penghargaan dari MURI, Bantu Pengadaan Air Terbanyak di Indonesia
Letjen TNI Maruli Simanjuntak menerima Penghargaan dari MURI berkat dedikasinya membantu pengadaan air di Indonesia.
Baca SelengkapnyaGagasan Hilirasi Gibran Didukung Menteri Investasi, Realisasinya Harus Terus Ditingkatkan
Menurut Bahlil, kebijakan tersebut harus tetap berjalan bahkan ketika ia sudah selesai menjabat.
Baca Selengkapnya