Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indef Sebut Kelas Menengah di Indonesia Masih Ketergantungan Impor

Indef Sebut Kelas Menengah di Indonesia Masih Ketergantungan Impor Pertumbuhan ekonomi Indonesia. ©2019 Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Ekonom dari Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manan mengatakan, pemerintah seharusnya jangan terlalu bangga dengan meningkatnya jumlah kelas menengah di Indonesia. Sebab, kebanyakan kelas menengah masih ketergantungan impor.

"Jangan bangga dulu. Kelas menengah yang tumbuh masih baru, mereka hanya kuat di sisi konsumsi, bukan produksi. Sehingga menjadi pasar impor," kata Abdul di Jakarta, Kamis (6/2).

Tercatat, kelas menengah Indonesia mengalami kenaikan, pada 2012 terdapat 74 juta dan meningkat pada 2020 yang mencapai 141 juta. Kelas menengah sendiri diukur lewat penghasilan pada USD 2-20 per kapita per hari. Dengan rincian kelompok menengah Poor middle (pengeluaran di bawah Rp1 juta per bulan), middle (pengeluaran antara Rp2-3 juta per bulan), upper middle (pengeluaran antara Rp3-5 juta per bulan), affluent (antara Rp5-7,5 juta per bulan), dan elite (lebih dari Rp5-6 juta per bulan).

Dia pun mengkhawatirkan bonus demografi Indonesia menuju masa kedaluwarsa (aging society) pada 2045, di mana lonjakan lansia mencapai 63,31 juta jiwa.

"Sedangkan kelompok menengah yang terdapat di Indonesia di dominasi kelas menengah paling bawah, boleh bangga tetapi kelas menengah ini masih baru sehingga sensitif akan kenaikan harga," katanya.

RI Jadi Negara Maju 19 Tahun Lagi

Bambang Brodjonegoro yang dulu menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mengungkapkan Indonesia akan mampu menjelma menjadi negara maju pada 2038 mendatang. Hal itu ditandai dengan meningkatnya jumlah kelas menengah di Indonesia di tahun tersebut.

"Apa sih ciri negara maju? Ciri negara maju tuh sebenarnya simpel, penduduknya didominasi oleh kelas menengah. 2038 jadi negara maju. Jadi kalau dihitung dari sekarang, 19 tahun lagi," kata Menteri Bambang dalam paparan Visi Indonesia 2045, di Four Season Hotel, Jakarta, Senin (22/4).

Dia menjelaskan ke depannya low income atau kelas pendapatan rendah jumlahnya semakin lama akan semakin sedikit dan digantikan oleh middle income atau kelas menengah. "Jadi kita melihat kesini sudah jelas Indonesia sudah in the right position, kita kebetulan berada di tempat yang benar," ujarnya.

Dia mengungkapkan, proyeksi jumlah middle income di Indonesia pada 2021 adalah 45 juta penduduk. Kemudian tahun depannya lagi akan naik dua kali lipat menjadi 85 juta penduduk yang artinya banyak masyarakat yang mengalami peningkatan daya beli.

"Kemudian tahun 2030 naik lagi jadi 145 juta, tahun 2040 187 juta dan tahun 2045 223 juta. Padahal penduduk kita pada waktu 2045 itu sekitar 320 juta, berarti yang bukan kelas menengah 100 juta."

"Jadi artinya yang dominan di penduduk Indonesia adalah kelas menengah dan itulah ciri kita sebagai negara maju," ungkapnya.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen

Menteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen

Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024

Ternyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024

Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.

Baca Selengkapnya
Indeks Pembangunan Manusia Indonesia 2023-2024 Meningkat, Bertengger di Urutan ke-112

Indeks Pembangunan Manusia Indonesia 2023-2024 Meningkat, Bertengger di Urutan ke-112

Indeks Pembangunan Manusia Indonesia naik peringkat dari urutan 114 ke 112

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar

Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar

Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.

Baca Selengkapnya
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Pamer Program Indonesia Mengajar, Cak Imin Pede Anies Kuasai Debat Pamungkas Capres Tema Pendidikan

Pamer Program Indonesia Mengajar, Cak Imin Pede Anies Kuasai Debat Pamungkas Capres Tema Pendidikan

Anies punya perhatian pada bidang pendidikan sejak lama.

Baca Selengkapnya
Tiga Negara Ini Cocok untuk Mencari Kekayaan

Tiga Negara Ini Cocok untuk Mencari Kekayaan

Dari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024

Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.

Baca Selengkapnya
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya