INDEF Kritik Pengelolaan Fiskal Pemerintah dalam Penanganan Virus Corona
Merdeka.com - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati, menilai pemerintah tidak mengelola sisi fiskal dengan baik dalam menanggulangi virus corona di Indonesia. Salah satunya, pemerintah seharusnya masih bisa memanfaatkan dana menganggur di Bank Indonesia sebelum memutuskan berutang.
"Menggunakan dana pemerintah yang menganggur dan tersimpan di bank sentral, lebih dari 300 triliun dana idle fund," kata Enny dalam diskusi virtual Forum Tebet (Forte) bertajuk Pembentukan Dewan Moneter: Skenario Merancang BI menjadi Kasir Pemerintah & Penalangan Bank Bermasalah, Jakarta, Jumat (11/9).
Selain itu, stimulus fiskal yang diberikan tidak berjalan efektif. Anggaran telah disiapkan namun penyerapannya masih rendah. Eksekusi pemerintah masih lambat terlihat hingga bulan Agustus 2020 penyerapannya belum mencapai 30 persen dari anggaran Rp 695,2 triliun.
"Utang itu tidak produktif dan tidak menyelesaikan masalah, ini tuh alokasi dan penggunaan utang yang bermasalah, jadi fiskalnya ini yang bermasalah," kata Enny.
Memang saat ini negara sedang menghadapi kejadian luar biasa. Namun melihat penanganan yang dilakukan ternyata berbeda dengan yang umum dilakukan negara lain. Seperti membuat berbagai macam regulasi tetapi tidak dilakukan. Sehingga kata Enny wajar saja jika publik menyalahkan pemerintah.
"Jadi kalau publik menyalahkan itu tidak salah, ini ada skenario lain atau moral hazard apa yang diselesaikan dengan cara ini," kata Enny mengakhiri.
Per 2 September, Anggaran PEN Sudah Terealisasi Rp237 Triliun
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mencatat realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp237 triliun. Realisasi ini sudah mencapai 34,09 persen dari total pagu yang dianggarkan sebesar Rp695,2 triliun dalam APBN 2020.
"Secara total pagu naik 30,9 persen yang di semester I Rp124,62 triliun per tanggal 2 (September) kemarin sudah Rp237 triliun," kata Airlangga dalam video conference di Jakarta, Jumat (11/9).
Jika dirincikan, untuk sektor kesehatan mencapai Rp27,65 triliun atau 31,6 persen dari pagu Rp87,5 triliun. Untuk perlindungan sosial, anggaran sudah terealisasi Rp128,05 triliun atau 62,8 persen dari pagu sebesar Rp203,91 triliun.
Kemudian sektoral K/L dan pemda yang sudah direalisasikan Rp29,48 triliun atau 27,8 persen dari pagu Rp106,05 triliun, dukungan UMKM realisasinya mencapai Rp112,85 triliun atau 91,4 persen dari pagu Rp123,47 triliun.
Sementara itu, mengenai realisasi untuk insentif usaha dan pembiayaan korporasi dirinya tidak menyinggung. Dia hanya menyebutkan anggaran untuk kedua sektor ini masing-masing adalah Rp120,61 triliun dan Rp53,57 triliun.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen
Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca SelengkapnyaDemi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga
Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Staf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaPengembangan Ekonomi Hijau di Indonesia Belum Menggiurkan Buat Investor
Ekonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca SelengkapnyaMenteri Risma Dipuji Usai Beberkan Strategi Indonesia Tangani Krisis Pangan, Gempa Bumi hingga Banjir di Forum OECD Perancis
Penjelasan Menteri Risma terkait penanganan bencana di Indonesia mendapatkan pujian di Forum OECD Perancis.
Baca SelengkapnyaAirlangga Jawab Isu Sri Mulyani Mundur: Hoaks, Bu Ani Kan Teman Saya
Isu Sri Mulyani akan mundur dari kabinet Indonesia Maju diembuskan oleh ekonom senior, Faisal Basri.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin Janji Ekonomi Hijau Jadi Tulang Punggung Ekonomi Indonesia, Begini Strateginya
Hal itu bakal diwujudkan jika mereka berhasil menang di Pilpres 2024 mendatang.
Baca Selengkapnya