Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indef beberkan dampak negatif akibat naiknya suku bunga BI

Indef beberkan dampak negatif akibat naiknya suku bunga BI Direktur Eksekutif INDEF Enny Sri Hartati. ©2015 merdeka.com/fikri faqih

Merdeka.com - Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mengatakan bahwa pihaknya mengkritisi kebijakan Bank Indonesia (BI) yang dinilai terlalu agresif menaikkan suku bunga acuan.

Meski demikian, pihaknya bukan berarti menentang atau tidak menyetujui kenaikan suku bunga acuan, namun current account deficit (defisit neraca berjalan) masih dinilai aman.

"Bukan kami tidak setuju kenaikan bunga acuan, kalau melihat data account deficit kita cukup besar dan salah satu dewa penolong nya memang capital account (neraca modal)," kata Enny dalam sebuah acara diskusi, di Kawasan Pasar Minggu, Selasa (3/7).

Enny menyatakan bahwa kenaikan suku bunga acuan ini memang memiliki dampak langsung terhadap stabilisasi. Namun kebijakan tersebut juga berimplikasi pada sektor lain.

Enny menyebutkan bahwa capital inflow (modal masuk) terbanyak dari sisi portofolio. Jika suku bunga terus dinaikan maka pemasukan dari sektor tersebut dikhawatirkan akan menurun.

"Dan jumlahnya memang cukup besar ya, jadi jumlah ketergantungan kita terhadap capital inflow dari portofolio itu selama ini hampir sekitar USD 200 miliar dan itu enggak mungkin memang dalam jangka pendek tergantikan," terangnya.

Sementara itu, pemasukan dari sektor lain dinilai tidak mampu diharapkan. Misalnya dari sisi ekspor di mana ekspor Indonesia masih jauh di bawah impornya.

Selain itu, kenaikan suku bunga acuan oleh BI bertujuan untuk menahan investor asing membawa keluar uangnya dari Indonesia sehingga menjadi capital outflow (aliran dana keluar). "Ini kan selalu begitu dan alasan yang selalu dijadikan alasan kan supaya tidak terjadi Capital outflow," imbuhnya.

Padahal, menurutnya ada hal yang lebih penting yaitu menjaga agar capital inflow tetap terjaga terutama dari sisi portofolio dan menciptakan kepercayaan diri (confident) terhadap investor bahwa investasi di Indonesia sangat aman.

"Ini kan triknya fluktuasi in dan out nya ini fluktuatif sekali. Nah artinya sebenarnya dari data itu kan kita bisa membaca sebenarnya apa sih yang menjadi penyebab dan juga daya tarik Capital inflow di portofolio itu tetap stay, kabur atau tidak. Memang bagaimanapun secara teoritis maupun praktis suku bunga salah satu insentifnya, tetapi insentif suku bunga ini kan jangka sangat pendek."

Di tengah kondisi perekonomian global yang dipenuhi ketidakpastian, Enny berharap kebijakan-kebijakan yang diambil harus betul-betul diperhitungkan dari segala sisi dan juga antara bagaimana misalnya resiko dan juga kepastian dari kemanfaatan kebijakan tersebut.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Dengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.

Baca Selengkapnya
OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024

OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024

Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.

Baca Selengkapnya
Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga

Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga

Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga.

Baca Selengkapnya
Staf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Staf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan

Pemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan

Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.

Baca Selengkapnya
Ini Sumber Dana BLT yang Bakal Diterima 18,8 Juta Keluarga, Nilainya Rp200.000 per Bulan

Ini Sumber Dana BLT yang Bakal Diterima 18,8 Juta Keluarga, Nilainya Rp200.000 per Bulan

Selama beberapa tahun terakhir, APBN disiapkan sebagai shock absorber untuk menjaga perlindungan ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya