Indef: 62,7 Persen Masyarakat Capek Kerja, tapi Gaji Habis untuk Bayar Pajak
Merdeka.com - Data Analyst at Continuum Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Maisie Sagita mengatakan, hampir semua masyarakat di internet mengutarakan keluhan terkait pajak dan perilaku pegawai pajak yang baru-baru ini menjadi sorotan netizen akan pamer harta yang dilakukan pejabat.
Dia menjelaskan, keluhan terbesar adalah 62,7 persen masyarakat mengatakan mereka capek kerja, beli barang dipajakin, jadi gajinya habis untuk bayar pajak. Kemudian sebanyak 21,6 persen menyatakan mereka resah dengan kelakuan pegawai dan pejabat pemerintahan.
“Dari perbincangan yang ada banyak masyarakat yang mengeluhkan hal-hal seputar pajak. Nah keluhan-keluhan ini tuh muncul dengan banyaknya beredar isu atau kasus yang hangat di masyarakat,” ujar Maisie saat acara Diskusi Publik Taat Bayar Pajak di Era Fenomena Pejabat Pamer Harta Jakarta, Selasa (28/3).
Dia mengungkapkan, pihaknya menemukan tiga isu yang paling menjadi perhatian publik, nah ketiga ini adalah tentang pejabat pamer harta 79,2 ribu perbincangan, indikasi pencucian uang 20,8 perbincangan dan terima hadiah juga bayar pajak 14,7 ribu perbincangan.
"Publik merasa kalau perilaku pejabat yang pamer itu tidak etis, karena dengan mereka yang pamer harta hal ini bisa menyebabkan munculnya persepsi kalo rakyat itu bayar pajak hanya untuk pembiayaan kehidupan pejabat," terang dia.
Namun disisi lain ada pula yang berpendapat kalau sebenarnya pejabat itu pamer harta itu tidak apa-apa asalkan mereka dapat mempertanggung jawabkan sumber kekayaan harta.
Mengenai pencucian uang, indikasi transaksi mencurigakan yang menurut Menteri Politik Hukum dan HAM Mahfud MD itu sebesar Rp300 triliun. Masyarakat justru menyoroti kalau sepertinya selain dengan Rp300 triliun ini masih banyak transaksi mencurigakan yang belum terbongkar dan merek beranggapan angka ini masih bisa berkembang.
"Masyarakat juga mengeluhkan bahwa lembaga septi PPATK, Kemenkeu yang seharusnya mereka aware mereka tuh tau akan transaksi mencurigakan ini itu mereka justru tidak sigap, dan pernyataan adanya transaksi itu justru keluar dari Menteri Polhukam (Mahfud MD)," kata dia.
Sedangkan terkait kasus menerima hadiah tapi bayar pajak. Perlu diketahui besaran pajak itu sangat ditentukan oleh nominal atau besar dari nilai barang tersebut.
"Masyarakat merasa bingung mengapa suatu barang yang hadiah konteksnya gratis didapatkannya itu bisa dikenakan pajak jadi publik itu ingin tahu apakah sebenarnya barang-barang apa saja yang dipungut pajak," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak Masyarakat Indonesia Mau Pindah jadi Warga Negara Singapura, Begini Persyaratannya
Alasannya karena gaji pekerja di Singapura lebih tinggi dibandingkan pekerja di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPersaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPegawai Bisa Terima THR Lebih Besar dari Gaji, Ini Syarat dan Ketentuannya
Menaker Ida bilang ada perusahaan yang membayar THR lebih besar dari ketentuan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ingat, Perusahaan Tak Bayar THR Karyawan 7 Hari Sebelum Lebaran Bakal Kena Denda
Denda 5 persen ini tentunya akan diberikan kepada pekerja yang belum mendapatkan THR dari waktu yang ditetapkan pemerintah.
Baca SelengkapnyaDitjen Pajak Kirim Surat Cinta Via Email ke 25 Juta Wajib Pajak, Begini Isinya
Masyarakat diminta cermat bila menerima surat cinta terkait pembayaran pajak. Pasalnya, Ditjen Pajak tak ingin wajib pajak tertipu oleh modus penipuan.
Baca SelengkapnyaBukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaBea Cukai Bongkar Koper Penumpang untuk Diperiksa, Mendag: Itu Hal Biasa Saja, Kenapa Mesti Ribut
Zulkifli menilai, sangat wajar apabila masyarakat diminta untuk membayar pajak dari barang yang dibeli dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca Selengkapnya