Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

INALUM gelar RUPS pertama sebagai induk holding industri pertambangan

INALUM gelar RUPS pertama sebagai induk holding industri pertambangan RUPS Perdana INALUM sebagai holding tambang. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau INALUM untuk pertama kalinya menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai Induk Holding Industri Pertambangan. Agenda RUPS yang diadakan di Kementerian BUMN, Rabu (11/4) ini adalah Persetujuan Perubahan Susunan Pengurus Perseroan.

RUPS dibuka dan dipimpin oleh Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno sebagai kuasa Pemegang Saham yang dihadiri oleh seluruh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi INALUM; Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah serta beberapa pejabat Kementerian BUMN lainnya.

Pada kesempatan terseb ut, Direktur Utama INALUM Budi Gunadi Sadikin menjelaska nbah wa beberapa perubahan terkait anggaran dasar dan susunan pengurus Perseroandilaksanakan untuk mempercepat proses sinergi dari masing-masing Perusahaan HoldingIndustri Pertambangan.

“Beberapa perubahan telah ditetapkan dalam RUPS dalam rangka mempercepat proseskonsolidasi di internal Holding Industri Pertambangan, mohon doa restunya agar proses tersebut berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan sehingga Holding Industri Pertambangan mampu menjadi perusahaan kelas dunia,” ungkap Budi seperti rilis yang diterima merdeka.com, Senin (16/4).

Berikut adalah susunan pengurus Perseroan per 11 April 2018:

Susunan Dewan Komisaris1. Komisaris Utama : Fajar Harry Sampurno2. Komisaris : Agus Tjahajana Wirakusumah3. Komisaris : Purbaya Yudhi Sadewa4. Komisaris : Muhammad Munir

Susunan Direksi1. Direktur Utama : Budi Gunadi Sadikin2. Direktur Keuangan : Orias Petrus Moedak3. Direktur Layanan Strategis : Ogi Prastomiyono4. Direktur Pengembangan Bisnis (merangkap Direktur Pelaksana) : Oggy Achmad Kosasih5. Direktur Produksi : Sahala Hasoloan Sijabat6. Direktur Umum dan Human Capital : Carry Mumbunan

Dari perubahan susunan pengurus Perseroan tersebut terdapat beberapa wajah baru yangmengisi perubahan maupun penambahan posisi dengan detil sebagai berikut:

Komisaris Utama : Fajar Harry SampurnoLahir di Blitar, Jawa Timur pada tanggal 18 April 1966. Beliau meraih gelar S1 dariUniversitas Brawijaya, gelar Master of Business Administration dari Monash University, dan gelar Doctor of Philosophy dari University of Iowa, USA. Saat ini beliau menjabat sebagai Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media di Kementerian BUMN.

Komisaris : Muhammad MunirLahir di Kendal, Jawa Tengah pada tanggal 28 Oktober 1958. Beliau adalah seo rangpurnawirawan tokoh militer Indonesia. Beliau pernah menjabat sebagai Wakasad pada ta hun 2013 hingga 2015. Saat itu beliau didaulat sebagai orang nomor dua di TNI-ADmenggantikan Letjen TNI Moeldoko yang menjadi KSAD. Beliau merupakan alumnusAkademi Militer di Magelang tahun 1983 dan berasal dari kecabangan infanteri.

Beliau tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting. Beliau pernah menjadi Ajudan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, kemudian menjabat Kasdivif 1/Kostrad, Kasdam Jaya, Pangdivif 2/Kostrad, Pangdam III/Siliwangi, Pangkostrad, Wakasad, Pati Mabes TNI dan terakhir beliau menjabat sebagai Sekjen Wantannas hingga tahun 2016.

Direktur Keuangan : Orias Petrus MoedakLahir di Kupang, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 26 Agustus 1967. Berbekalpengalam an yang mumpuni di dunia keuangan beliau berhasil menduduki beberapa posisistrategis yang pernah dijabat seperti Direktur Utama PT Pelindo III, Direktur Keuangan PT Pelindo II, Direktur Corporate Finance PT Bahana Securities, Managing Director Head of Indonesia Coverage Daiwa Capital Markets Singapore Limited, Senior Auditor Ernst & Young dan terakhir sebagai Direktur Keuangan PT Bukit Asam (Persero) Tbk atau PTBA hingga tahun 2018.

Direktur Layanan Strategis : Ogi PrastomiyonoLahir di Bogor, Jawa Barat pada tanggal 21 Mei 1961. Meraih gelar BSc dari InstitutPertanian Bogor pada tahun 1984, gelar Master dari Institut Ekonomi, Boulder Colorado, AS pada tahun 1992 dan gelar MBA dari Universitas Notre Dame, Indiana, AS pada tahun 1994.

Beliau memulai karir perbankannya di Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) padatahun 1986 sebagai Loan Officer di Divisi Kredit Perkebunan dan posisi terakhir nya di Bank Exim adalah Kepala Divisi Penelitian & Pengembangan pada tahun 1999.

Setelah penggabungan Bank Mandiri, beliau ditunjuk sebagai Kepala Grup Kepatuhan dari Juli 1999 hingga Januari 2001, pada saat itu beliau menjadi Kepala Proyek dari Tim Kerja IPO hingga Bank Mandiri menjadi perusahaan terbuka pada bulan Juli 2003. Pada Desember 2003, beliau ditunjuk sebagai Direktur Bank Syariah Mandiri hingga Juni 2005. Pada Juni 2005, beliau ditugaskan sebagai Kepala Grup Kepatuhan di Bank Mandiri. Dari Januari 2006 hingga 2007 beliau ditunjuk sebagai Kepala Grup Audit Internal.

Pada bulan Mei 2008, beliau ditunjuk sebagai Direktur Bank Mandiri, bertanggung jawab untuk Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia. Posisi terakhir beliau di Bank Mandiri adalah sebagai Direktur Operasi.

Holding industri pertambangan

Sebagaimana diketahui, INALUM telah menjadi Induk Holding Industri Pertambangan sejak 27 November 2017 lalu yang beranggotakan PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Timah Tbk dan 9,36% saham PT Freeport Indonesia.

Pembentukan Holding Industri Pertambangan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasita susaha dan pendanaan, pengelolaan sumber daya alam mineral dan batubara, peningkatannilai tambah melalui hilirisasi dan meningkatkan kandungan lokal, serta efisiensi biaya dari sinergi yang dilakukan. Selanjutnya, INALUM sebagai induk Holding memiliki tugas strategis untuk mengambil alih divestasi s aham PT Freeport Indonesia, mendorong hilirisasi tambang dan hingga akhirnya memiliki size sebagai salah satu perusahaan yang tercatat dalam 500 Fortune Global Company.

Dampak keberadaan Holding Industri Pertambangan nantinya akan memberikan manfa atbagi masyarakat melalui peningkatan kegiatan Bina Lingkungan dan CSR di bidangpendidikan, peningkatan keterampilan, kesehatan, dan kelestarian lingkungan. Selain itu, berkembangnya industri pengolahan tambang dan mineral juga akan mampu m eningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui penyerapan ribuan pekerja baru, meningkatkan kegiatan ekonomi daerah, serta mendorong harga produk yang lebih bersaing.

Program hilirisasi

Selain itu, dalam rangka meningkatkan hilirisasi tambang, pada tahun 2017 INALUM telah menghasilkan produk turunan baru berupa Billet dan Foundry Alloy yang berhasil diproduksi dan dikirimkan ke para pelanggan setia INALUM. Kedepannya INALUM akan terus mengembangkan beberapa proyek hilirisasi lain diantaranya yaitu proyek Slab Sheet dan Wire Rod, serta pengembangan ke hulu yaitu pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery di Mempawah Kalimantan Barat, pabrik Calcined Petroleum Coke (CPC) serta pengembangan kapasitas produksi hingga 1 juta ton Aluminium per tahun melalui ekspansi klaster Aluminium di Kalimantan Utara.

Beberapa proyek yang dilaksanakan oleh INALUM ini bukanlah tanpa alasan. INALU Mterus mendorong hilirisasi Aluminium dikarenakan merupakan logam yang memilikiprospek yang cerah dengan karakteristiknya yang ringan, kuat, dan merupakan konduktor yang baik. Diprediksi kebutuhan aluminium akan terus meningkat, khususnya dari sektor transportasi dan konstruksi. Hal ini diduk ung oleh data dari World Bureau of Metal Statistics yang menyatakan pada tahun 2016 terjadi gap supply dan demand yang cukup besar yaitu sebesar 221 ribu ton.

Sinergi antar anggota holding

Beberapa proyek sinergi dengan sesama anggota Holding Industri Pertambang an untuk mendorong hilirisasi tambang pun akan terus dilaksanakan yaitu PLTU Mulut TambangINALUM (kerjasama INALUM – Bukit Asam), PLTU Mempawah (kerjasama INALUM –Antam – Bukit Asam), PLTU/PLTG Halmahera Timur (kerjasama Antam – Bukit Asam), Smelter Logam Mulia (ke rjasama INALUM – Antam) serta Smelter Tembaga (kerjasamaINAL UM – Freeport). Dengan kemampuan finansial dan kinerja keuangan yang mengkilapdi tahun 2017, diharapkan INALUM mampu merealisasikan proyek-proyek tersebut sesuaitarget yang ditetapkan.

(mdk/paw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Gedung MK Dikelilingi Tembok Beton dan Kawat Berduri

Jelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Gedung MK Dikelilingi Tembok Beton dan Kawat Berduri

Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar sidang perdana perselisihan hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2024 mulai Rabu (27/3).

Baca Selengkapnya
Gelar Forum Bisnis, Singapura-Indonesia Bahas Investasi Masa Depan Usai Pengumuman Pemilu 2024

Gelar Forum Bisnis, Singapura-Indonesia Bahas Investasi Masa Depan Usai Pengumuman Pemilu 2024

Forum ini menunjukan relasi Singapura-Indonesia dalam bisnis sangat kuat dan dinamis.

Baca Selengkapnya
Naik 18 Persen, Pertagas Raup Untung USD 196,7 Juta Sepanjang 2023

Naik 18 Persen, Pertagas Raup Untung USD 196,7 Juta Sepanjang 2023

Dua segmen bisnis utama Pertagas, transportasi gas dan minyak yang berkontribusi sekitar 54 persen terhadap kinerja keuangan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen

Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen

Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.

Baca Selengkapnya
Perempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium

Perempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium

EH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.

Baca Selengkapnya
Perpanjangan Insentif Pajak Properti 2024 Dipercaya Bakal Dongkrak Penjualan Apartemen

Perpanjangan Insentif Pajak Properti 2024 Dipercaya Bakal Dongkrak Penjualan Apartemen

Kepemilikan apartemen tidak hanya untuk hunian, namun juga dapat dijadikan sebagai instrumen investasi yang memberikan imbal hasil bagi pemiliknya.

Baca Selengkapnya
Konglomerat Indonesia Kesulitan Jual Hunian Mewahnya di Singapura

Konglomerat Indonesia Kesulitan Jual Hunian Mewahnya di Singapura

Tidak satu pun dari 16 properti yang dijual mendapat perhatian publik.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Minuman Ringan Keluhkan Mahalnya Harga Gula Dunia

Pengusaha Minuman Ringan Keluhkan Mahalnya Harga Gula Dunia

Gula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.

Baca Selengkapnya
Dibangun di Ketinggian 121 Meter, Rumah Konglomerat Ini Terancam Terbengkalai

Dibangun di Ketinggian 121 Meter, Rumah Konglomerat Ini Terancam Terbengkalai

Konglomerat ini kabur ke Inggris atas dugaan kejahatan keuangan, rumah mewahnya sampai saat ini belum pernah dia tempati.

Baca Selengkapnya
Serangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza Terekam dalam Laporan Langsung Reporter TV

Serangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza Terekam dalam Laporan Langsung Reporter TV

Serangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza Terekam dalam Laporan Langsung Reporter TV

Baca Selengkapnya