INA Resmi Masuk Jaringan Global Sovereign Wealth Fund IFSWF
Merdeka.com - Lembaga Pengelola Investasi atau Indonesia Investment Authority (INA) resmi menjadi anggota asosiasi/associate member dari International Forum of Sovereign Wealth Funds (IFSWF). Dengan bergabungnya Indonesia ke jaringan global sovereign wealth fund, maka IFSWF sekarang memiliki 35 anggota penuh dan 6 anggota asosiasi, mewakili 40 negara di seluruh dunia.
Chair of the IFSWF, Majed Al Romaithi mengatakan, pihaknya sangat senang menyambut INA sebagai anggota asosiasi IFSWF. Salah satu tujuan inti Forum ini adalah untuk mempromosikan tata kelola yang baik dan praktik manajemen investasi dengan memfasilitasi berbagai pengetahuan antara anggota penuh IFSWF dan anggota asosiasi.
"Dengan bergabung sebagai anggota asosiasi, INA akan mendapatkan keuntungan dari pengalaman anggota kami selama puluhan tahun untuk membantunya berkembang sebagai lembaga investasi terkemuka di dunia," jelasnya dalam pernyataanya, Senin (24/5).
Keanggotaan IFSWF dikhususkan untuk lembaga yang sedang dalam tahap awal menjadi Sovereign Wealth Fund. Dengan menjadi anggota asosiasi, INA secara sukarela setuju untuk bekerja menerapkan Prinsip dan Praktif yang diterima secara umum untuk tata kelola, investasi, dan manajemen risiko dari
Sovereign Wealth Fund, yang dikenal sebagai Santiago Principle, sebagaimana INA sedang menerapkan proses investasi dan manajemen risikonya. Keanggotaan asosiasi diberikan hingga tiga tahun.
INA sendiri adalah lembaga pengelola investasi yang didirikan pada tahun 2020 berdasarkan hukum Republik Indonesia untuk mengelola investasi nasional, dengan tujuan khusus membangun kemakmuran bagi generasi mendatang dan berkontribusi bagi pembangunan ekonomi Indonesia. Misi INA adalah memberikan imbal hasil yang optimal, berkolaborasi dengan investor yang kredibel, menciptakan nilai dan meningkatkan daya saing Indonesia.
Sementara itu, Chief Executive Officer of INA, mengaku merasa terhormat diterima sebagai anggota asosiasi dari International Forum of Sovereign Wealth Funds. Sebagai SWF yang baru, INA akan mengambil langkah untuk mempelajari praktik terbaik global, menjaga transparansi dan menjunjung tinggi nilai-nilai yang akan memandu kita di masa depan.
"Kami sepenuhnya berniat untuk memenuhi komitmen kami menerapkan Santiago Principle dalam menjalankan organisasi investasi kami yang didorong secara komersial dan kehati-hatian,” pungkasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
4 Negara yang Paling Banyak Berminat Investasi di IKN Nusantara
Terbaru, surat pernyataan minat tersebut telah mencapai 328 LoI.
Baca SelengkapnyaIMF Didirikan pada 27 Desember 1945, Simak Sejarah dan Tujuan Organisasi Moneter Dunia Ini
IMF adalah organisasi yang berperan penting dalam kancah perekonomian negara-negara Dunia Ketiga.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peringkat Paspor Indonesia di Urutan Ke-66 Dunia, Kalah dari Timor Leste, Malaysia dan Thailand
Dalam indeks tersebut menampilkan pemegang paspor Indonesia bisa bebas masuk visa ke 78 negara.
Baca SelengkapnyaMasuk IKN Nusantara, Bank Swasta Wajib Tunggu OJK Bangun Kantor
Pihak regulator di bidang keuangan dan perbankan akan segera melakukan groundbreaking pembangunan kantornya di IKN.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaBTN Resmi Jadi Anggota UNEP Financial Initiative, Ini Sederet Keuntungannya
Hal ini akan membantu BTN untuk menjadi pionir keuangan berkelanjutan di industri perbankan dan keuangan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAturan Tourism Fund Selesai Maret 2024, Ini Fungsinya
Pemerintah tengah membahas aturan mengenai pembentukan dana khusus pariwisata atau tourism fund.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun
Naiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca Selengkapnya