Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Impor Melejit, Tanda Ekonomi RI Mulai Bangkit

Impor Melejit, Tanda Ekonomi RI Mulai Bangkit Pelabuhan Tanjung Priok. ©2020 Merdeka.com/Iqbal Nugroho

Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada Agustus 2021 mencapai USD 16,68 miliar. Angka tersebut secara tahunan naik sebesar 55,26 persen.

Kepala BPS, Margo Yuwono menandakan, ekonomi Indonesia mulai bergeliat. Aktivitas industri perlahan bangkit sebab bahan barang impor mulai mengalir.

"Kalau impor naik berarti menunjukkan kebutuhan industri makin bagus," kata Margo dalam konferensi secara online, Jakarta, Rabu (15/9).

Terkait dengan pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Margo mengatakan, akan memberikan dorongan terhadap mobilitas. Terutama sektor industri tertentu.

"Kalau dikaitkan mobilitas penduduk makin bertambah, sektor industri bergeliat bisa dikaitkan. Itu menunjukkan geliat ekonomi makin bagus," jelas Margo.

Meski demikian masih perlu dikaji seberapa besar pengaruh pelonggaran PPKM terhadap kenaikan ekspor dan impor. "Ini tidak bisa dilihat langsung bahwa PPKM berpengaruh terhadap impor atau ekspor, jadi perlu dikaji," katanya.

Perekonomian Indonesia di 2022 Diprediksi akan Cemerlang

Ekonom UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja mengaku optimis bahwa perekonomian Indonesia di tahun 2022 akan lebih baik dan diharapkan bisa tumbuh di kisaran 5 persen atau lebih tinggi, sehingga bisa keluar dari keterpurukan di tahun 2020.

"Kami melihat bahwa tahun depan 2022 adalah tahunnya Indonesia, di mana kita diharapkan akan bertumbuh 5 persen atau lebih tinggi keluar dari keterpurukan tahun 2020. Di mana kita mengalami kontraksi dan berangsur-angsur pulih ke angka 3,5 persen di tahun 2021," kata Enrico dalam webinar UOB Economic Outlook 2022, Rabu (15/9).

Optimisme itu muncul, lantaran dia melihat inflasi di Indonesia terjaga di kisaran 2,4 persen pada tahun 2021 dan menuju 2,7 persen di tahun berikutnya. Sehingga ini memungkinkan untuk monetary Policy untuk lebih akomodatif.

Ditambah dengan sinergi kebijakan ekspansif fiskal dan restrukturisasi utang dari OJK memungkinkan pemulihan Ekonomi Indonesia untuk lebih menyeluruh dan berkesinambungan. Selain itu, dia optimis dengan meningkatnya program vaksinasi dan juga menurunnya infeksi covid-19, memungkinkan perekonomian Indonesia dibuka dengan lebih leluasa.

Kendati begitu, dia juga memprediksi dengan adanya normalisasi dari suku bunga The Fed, Bank Indonesia pun kemungkinan besar harus menaikkan suku bunga mereka. Selain itu, mutasi dari dari varian covid-19 yang baru memungkinkan nilai tukar rupiah Indonesia diprediksi ke arah yang lemah.

"Mungkin di paruh kedua tahun depan dan seiring dengan volatilitas yang masih ada ditambah dengan faktor resiko ada mutasi dari varian-varian baru, kemungkinan menyebabkan nilai tukar kita akan terus menuju kearah yang lebih lemah tapi masih terjaga dengan baik karena aliran dana asing pun kami rasa masih akan baik," ungkapnya.

Degan demikian, Enrico memprediksi nilai tukar rupiah berada dikisaran Rp 14.650 sampai Rp 14.850 untuk akhir tahun 2021. Namun, dengan berangsurnya kembali meningkatnya impor Indonesia seiring dengan pemulihan pertumbuhan ekonomi Indonesia dia menyebut gradual depreciation akan mencapai Rp 15.000 di tahun depan.

"Maka sangat mungkin bahwa gradual depreciation ini akan mencapai kisaran Rp 15 ribuan di tahun depan," imbuhnya.

Namun, dengan adanya reformasi yang sudah berlangsung pada saat ini yang seperti contohnya omnibus law dan juga undang undang Cipta kerja beserta dengan adanya Sovereign wealth fund, dia percaya net FDI atau investasi real di Indonesia ini akan masuk untuk menutup adanya current account defisit yang mungkin akan melebar secara perlahan namun pasti kedepannya.

"Konsep yang dinamakan basic balance ini akan semakin bertumbuh menjadi positif ini akan memberikan jangkar yang positif dan baik untuk stabilisasi nilai tukar dan bahkan Rupiah ke depannya pun diharapkan mampu untuk menguat," pungkasnya.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024
Ternyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024

Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.

Baca Selengkapnya
Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar
Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar

Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Impor Indonesia Bulan November Naik Menjadi USD 19,59 Miliar
Data BPS: Impor Indonesia Bulan November Naik Menjadi USD 19,59 Miliar

Impor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton
Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton

Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan
Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ada Pembatasan Impor, Barang Ilegal Diprediksi Makin Marak Masuk Indonesia
Ada Pembatasan Impor, Barang Ilegal Diprediksi Makin Marak Masuk Indonesia

Pemerintah berencana melakukan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag
Pemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag

Tambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.

Baca Selengkapnya
Awal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara
Awal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara

BPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.

Baca Selengkapnya
Berantas Impor Ilegal, Polri Ungkap 21 Perkara dan Musnahkan Barang Bukti Senilai Rp68 Miliar
Berantas Impor Ilegal, Polri Ungkap 21 Perkara dan Musnahkan Barang Bukti Senilai Rp68 Miliar

Sigit menyebut, jika pihaknya telah mengungkap sebanyak 21 perkara atas kasus dugaan impor ilegal.

Baca Selengkapnya