Impor China Jadi yang Terbesar di Maret 2020, Usai Ekonomi Mulai Pulih dari Corona
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data ekspor dan impor pada Maret 2020. Secara khusus, tercatat impor Indonesia naik 15,6 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Kepala BPS, Suhariyanto, menyatakan hal tersebut disebabkan oleh nilai impor non migas yang naik, sebesar 19,83 persen. Adapun China masih menjadi negara yang mendominasi impor non migas ke Indonesia.
"Beberapa negara terutama Tiongkok (China) nilai impornya USD 1 miliar atau sekitar 50,43 persen," ujar Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Rabu (15/4).
Selain China, negara lain seperti Taiwan menyumbang impor sebesar USD 143,1 juta, disusul Amerika Serikat sebesar USD 125 juta.
Suhariyanto menyatakan, nilai impor yang besar dari China kemungkinan dikarenakan kondisi ekonomi China yang telah berangsur pulih dari pandemi, meskipun mereka masih mewaspadai adanya penyebaran virus gelombang kedua.
"Kemungkinan recovery China memang lumayan, tapi sekarang mereka sedang mewaspadai gelombang Corona yang kedua," ujarnya.
Adapun secara sektoral, nilai impor barang konsumsi tercatat naik 43,8 persen dibanding bulan sebelumnya dengan nilai USD 1,27 miliar. Nilai impor bahan baku penolong meningkat 16,43 persen sebesar USD 10,28 miliar dan nilai impor barang modal menurun 1,55 persen sebesar USD 1,8 miliar dibanding bulan Februari 2020.
Impor Indonesia Naik 15,6 Persen Pada Maret 2020
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor pada Maret 2020 sebesar USD 13,35 miliar, naik sebesar 15,6 persen dibanding bulan sebelumnya sebesar USD 11,60 miliar. Sementara dibanding impor tahun sebelumnya (yoy) mengalami penurunan sebesar 0,75 persen.
"Impor kita naik cukup signifikan karena impor non migas naik 19,83 persen month-to-month," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam siaran langsung, Rabu (15/4).
Secara sektoral, nilai impor barang konsumsi naik 43,8 persen dari bulan sebelumnya sebesar USD 1,27 miliar. Barang konsumsi yang mengalami peningkatan impor ialah senjata dan amunisi dan bagiannya yang memang dilakukan impor secara rutin tiap tahun untuk pertahanan dan keamanan negara.
"Kebetulan pada 2020 jatuhnya di Maret," kata Suhariyanto.
Lalu, yang lainnya ialah komoditas buah pir dari China yang meningkat, lalu bawang putih juga meningkat 18,8 juta dan berasal dari Australia, dan Air Conditioner (AC).
Kemudian, untuk nilai impor bahan baku penolong meningkat 16,34 persen dibandingkan bulan sebelumnya sebesar USD 10,28 miliar. Barang-barang yang mengalami peningkatan ialah berbagai peralatan yang terkait dengan portable receiver (handphone dan elektronik) hingga emas.
Nilai impor barang modal mengalami penurunan tipis 1,55 persen dibandingkan bulan sebelumnya, sebesar USD 1,8 miliar, namun secara yoy turun cukup dalam sebesar 18,07 persen.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024
Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca SelengkapnyaBerkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaImpor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar
Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Data BPS: Impor Indonesia Bulan November Naik Menjadi USD 19,59 Miliar
Impor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaBeras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton
Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaData BPS: Ekonomi Indonesia Salip AS dan Jepang, Tapi Keok dari China dan India
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China
Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca SelengkapnyaAda Pembatasan Impor, Barang Ilegal Diprediksi Makin Marak Masuk Indonesia
Pemerintah berencana melakukan pembatasan barang impor.
Baca Selengkapnya