Implementasi Program PEN Dinilai Jadi Kunci Menahan Resesi
Merdeka.com - Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani mengatakan implementasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) menjadi kunci dalam menahan terjadinya resesi. Sebab pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2020 tumbuh negatif.
"Realisasi menjadi kunci menahan resesi karena kuartal II kita tumbuh minus," kata Rosan dalam diskusi INDEF bertajuk Mempercepat Geliat Sektor Riil dalam mendukung Pemulihan Ekonomi: Peranan BUMN dalam mendukung pemulihan Ekonomi, Jakarta, Selasa (28/7).
Akibat lambatnya implementasi program PEN, Kadin memprediksi pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2020 akan tumbuh -4 sampai -6 persen. Hal ini akan menjadi beban yang berat bagi pemerintah dan pengusaha untuk menjaga suplai dan demand di sektor riil.
"Kami di Kadin memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan tumbuh negatif 4 persen sampai negatif 6 persen kalau implementasi masih lambat," kata Rosan.
Meski banyak tekanan, namun dalam kondisi ini masih adanya peluang-peluang baru, misalnya di kawasan industri batang. Rosan mengatakan, ada 100 perusahaan dari Amerika Serikat yang berencana keluar dari China dan memindahkan perusahaannya ke negara-negara di ASEAN. Begitu juga dengan Jepang yang memberikan insentif kepada perusahaan yang merelokasi pabriknya dari China.
"Kita harus kejar ketertinggalan mereka, jangan sampai mereka memindahkan perusahaannya ke negara-negara lain seperti Bangladesh dan India," kata dia.
Untuk itu, pemerintah harus bisa menyederhanakan regulasi yang ada di Indonesia dengan memanfaatkan RUU Cipta Kerja. Saat ini dia mencatat ada ribuan regulasi yang tumpang tindih dan saling bertentangan.
"Peraturan dan regulasi ini akan membuat kita bukan pilihan utama," kata dia.
Hingga kini sudah ada 9 sektor ekonomi yang telah dibuka di tahap awal. Mulai dari sektor pertanian dan peternakan, perkebunan, perikanan, industri manufaktur dan konstruksi. Kemudian sektor logistik, transportasi barang, pertambangan dan perminyakan juga sudah dibuka kembali.
Pembukaan beberapa sektor ekonomi ini akan berdampak pada bertambahnya penggunaan tenaga kerja dan omset usaha. Namun karena masih dalam kondisi pandemi, maka diperlukan pelaku usaha yang memahami protokol kesehatan sesuai standar.
Diperkirakan terdapat perubahan perilaku dunia usaha dalam penggunaan tenaga kerja. Dalam artinya efisiensi penggunaan tenaga kerja dan optimalisasi penggunaan teknologi digital.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?
Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaPengusaha Curhat ke Jokowi soal Pilpres 2024 hingga Kesinambungan Program Pemerintah Selanjutnya
Pertemuan itu membahas terkait program pemerintah saat ini supaya bisa dilanjutkan oleh presiden terpilih agar terjadi kesinambungan pembangunan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sisi Lain Addin Jauharudin Ketum GP Ansor, Sangat Suka Ngobrolin Masalah Ekonomi karena Alasan Ini
Di kalangan pemuda NU, sosoknya dikenal dengan gagasan pengembangan ekonomi
Baca SelengkapnyaPemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaPemerintah Terbitkan Aturan Baru, Diklaim Mampu Tingkatkan Daya Saing Ekonomi Nasional
Tujuan aturan ini untuk memudahkan pelaku usaha dalam mendukung peningkatan daya saing ekonomi.
Baca SelengkapnyaJokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnya