IMF: Simpan kelas menengah terbesar, Asia penting untuk stabilisasi ekonomi dunia
Merdeka.com - Managing Director International Monetary Fund (IMF), Christine Lagarde memandang Asia sebagai sebuah kawasan besar di dunia. Di sini, terdapat kalangan masyarakat menengah terbanyak di dunia. Oleh karena itu, peran kawasan ini sangat penting dalam stabilitas ekonomi dunia.
Christine Lagarde mengatakan, kalangan menengah memiliki tingkat konsumsi yang cukup tinggi. Di sisi lain, konsumsi ini menjadi salah satu indikator dalam pertumbuhan ekonomi dunia.
"Di sini, di Asia, perdagangan telah berperan dalam menciptakan kelas menengah terbesar di dunia. Dan di seluruh dunia, integrasi ekonomi telah meningkatkan pendapatan per kapita sambil menciptakan jutaan lapangan pekerjaan baru dengan upah yang lebih tinggi," kata Lagarde di Nusa Dua, Rabu (10/10).
Untuk itu, IMF mendorong kawasan ini untuk terus meningkatkan sinergi dalam berbagai hal, mulai dari kebijakan internasional hingga kebijakan perdagangannya.
Tal lupa, dia mengingatkan kepada setiap negara untuk berinvestasi di sektor Sumber Daya Manusia (SDM). Karena dengan terus majunya sebuah negara atau kawasan, faktor SDM menjadi salah satu kuncinya.
"Itulah mengapa kita memerlukan kebijakan domestik yang lebih efektif, termasuk peningkatan investasi dalam pelatihan dan jaring pengaman sosial, sehingga pekerja dapat meningkatkan keterampilan mereka, mendapatkan pekerjaan lebih baik, dan memperoleh gaji lebih banyak," Lagarde menambahkan.
Sebelumnya, Lagarde juga mengingatkan kepada dunia untuk segera mengakhiri dan mengurangi perang dagang. Dikhawatirkan, perang dagang ini justru semakin memperburuk pertumbuhan ekonomi di dunia.
"Kita perlu bekerja sama untuk segera mengakhiri atau mengurangi perang perdagangan saat ini dan masuk ke dalam diskusi yang konstruktif. Harapan saya kita mulai tingkatkan dan perluas perdagangan," kata Lagarde.
Lagarde mengusulkan daripada sibuk memikirkan strategi perang dagang, lebih baik memanfaatkan kerjasama perdagangan luar negeri seperti TPP, memaksimalkan kerjasama AS-Meksiko-Kanada, dan lain sebagainya.
Tak hanya negara-negara kawasan, Lagarde juga menginginkan semua negara di dunia untuk saling bergandengan untuk memodernisasi dan memperbaiki perdagangan global. "Bukan malah merusaknya," tegas dia.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca Selengkapnyapenyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaDua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
tetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca Selengkapnyakonsumen menghadapi perekonomian yang sedang berjuang untuk pulih pasca-pandemi dan lemahnya yuan.
Baca SelengkapnyaArtinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca SelengkapnyaADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengatakan, pertumbuhan ekonomi nasional itu jadi alasan Indonesia masuk ke OECD.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca Selengkapnya