Merdeka.com - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menilai, pencabutan larangan ekspor minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan minyak goreng oleh Presiden Jokowi ini merupakan bukti bahwa ketidaksiapan menteri teknis melakukan regulasi dan capaian regulasi yang diharapkan.
Sekretaris Jenderal DPP Ikappi Reynaldi Sarijowan mencontohkan, sampai saat ini, minyak goreng curah masih langkah di pasar tradisional. Kondisi ini berbeda dengan klaim pemerintah yang menyatakan stok minyak goreng curah telah melebihi kebutuhan bulanan nasional.
"Presiden mengharapkan agar HET bisa terpenuhi di pasar tradisional dan barang melimpah tetapi faktanya kami belum mendapati minyak goreng curah itu cukup melimpah di pasar tradisional," ujar Reynaldi, Jumat (20/5).
Ikappi sendiri, lanjut Reynaldi, menilai bahwa ekspor CPO dan minyak goreng seharusnya dibuka. Hal ini bertujuan agar pendapatan negara juga tetap berjalan, tetapi kebutuhan dalam negeri harus terpenuhi.
Untuk itu, IKAPPI meminta kepada kementerian teknis dalam hal ini Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian untuk mencari formulasi yang tepat agar distribusi minyak goreng bisa berjalan dengan baik. Sehingga, keberadaan minyak goreng kembali melimpah di pasaran.
"Jika, melimpah di pasar diharapkan harga terus menurun sampai detik ini harga masih di atas Rp 17.000. Dikisaran Rp 18.000 bahkan ada yang Rp 19.000/ liter," tutup Reynaldi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan membuka keran ekspor minyak goreng pada Senin (23/5) pekan depan. Sebelumnya Jokowi melarang sementara ekspor produk minyak kelapa sawit secara resmi berlaku mulai Kamis (28/4) pukul 00.00.
"Saya memutuskan bahwa ekspor minyak goreng akan dibuka kembali pada senin 23 Mei 2022," kata Jokowi dalam saluran YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (19/5).
Keputusan itu diambil saat ini pasokan minyak goreng bertambah. Serta didukung adanya 17.000 juta orang tenaga di industri sawit baik petani, pekerja.
Dia menuturkan kebutuhan nasional untuk minyak goreng curah kurang lebih 194.000 ton per bulannya. Lalu pada Maret sebelum dilakukan pelarangan ekspor pasokan hanya mencapai 64,5 ribu ton.
"Namun setelah dilakukan pelarangan ekspor di bulan April pasokan kita mencapai 211.000 ton per bulannya melebihi kebutuhan nasional bulanan kita," bebernya. [azz]
Baca juga:
Ancam Penghasilan 2,67 Juta Petani Sawit, Jokowi Diminta Kaji Larangan Ekspor CPO
Tengah Dilarang, Ekspor CPO April 2022 Anjlok
Demo Jokowi Kenakan Pakaian Adat, Petani Sawit Seluruh Indonesia Bawa 5 Aspirasi ini
Indonesia Perlu Kebijakan Jangka Panjang untuk CPO
Pabrik Tolak Sawit Masyarakat, DPR Desak Pemerintah Cabut Larangan Ekspor CPO
Harga TBS Sawit di Daerah Merosot Dinilai Imbas Larangan Ekspor CPO
Survei: 39,92 Persen Kelompok Usia Muda Indonesia Ingin Kaya
Sekitar 34 Menit yang laluRI Perlu Waspadai Ketegangan China-Taiwan Pengaruhi Sektor Perdagangan
Sekitar 59 Menit yang laluMenteri Teten: Ritel Indonesia 22 Tahun Alami Stagnasi
Sekitar 1 Jam yang laluTren Harga Komoditas Mahal Mulai Alami Penurunan, Apa Dampak ke Indonesia?
Sekitar 1 Jam yang laluEkonomi Kota Anjlok Akibat Pandemi, UMKM di Desa Justru Buka 7,1 Juta Lapangan Kerja
Sekitar 1 Jam yang laluSurvei: Kesadaran Investasi Milenial di Indonesia Masih Rendah
Sekitar 1 Jam yang laluNeraca Perdagangan RI Surplus 27 Bulan Berturut-turut
Sekitar 1 Jam yang laluErick Thohir: Dalam 5 Bulan, Sarinah Sudah Dikunjungi 6 Juta Orang
Sekitar 2 Jam yang laluHarga dan Volume Turun, Ekspor RI Juli 2022 Melemah
Sekitar 2 Jam yang laluKuartal II-2022, Utang Luar Negeri RI Turun Jadi USD403 Miliar
Sekitar 2 Jam yang laluTak Hanya Modal, UMKM Butuh Ilmu Pemasaran dan Digitalisasi
Sekitar 3 Jam yang laluMulai Hari Ini, Penumpang KA Jarak Jauh Belum Booster Wajib Tes PCR
Sekitar 4 Jam yang laluPemerintah Masih Tahan Harga BBM Meski Minyak Melonjak, dari Mana Dananya?
Sekitar 4 Jam yang laluTanpa Pembatasan, Subsidi Energi Bisa Tembus Rp600 Triliun Tahun Ini
Sekitar 4 Jam yang laluIntip Gaya Perwira Polisi Pakai Baju Pramuka, Gagah Sambil Pegang Tongkat Komando
Sekitar 1 Jam yang laluCantik Bak Barbie, Ini Potret Ibu Kombes Heni Tania Pakai Seragam SMA
Sekitar 1 Jam yang laluVIDEO: [FULL] Pengakuan Ferdy Sambo Soal Motif di Balik Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 3 Hari yang lalu6 Potret AKP Rita Yuliana, Polwan Cantik yang Tengah Jadi Sorotan
Sekitar 3 Hari yang laluPengacara Bawa Ahli Psikologi untuk Bharada E
Sekitar 22 Menit yang laluKomnas HAM Dalami Unsur Penghalang Keadilan di TKP Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 53 Menit yang laluPolri Segera Periksa Istri Irjen Ferdy Sambo
Sekitar 1 Jam yang laluKuasa Dicabut, Mantan Pengacara Bharada E Gugat Kapolri dan Kabareskrim
Sekitar 3 Jam yang laluPengacara Bawa Ahli Psikologi untuk Bharada E
Sekitar 22 Menit yang laluKomnas HAM Dalami Unsur Penghalang Keadilan di TKP Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 53 Menit yang laluPolri Segera Periksa Istri Irjen Ferdy Sambo
Sekitar 1 Jam yang laluKuasa Dicabut, Mantan Pengacara Bharada E Gugat Kapolri dan Kabareskrim
Sekitar 3 Jam yang laluPengacara Bawa Ahli Psikologi untuk Bharada E
Sekitar 22 Menit yang laluKomnas HAM Dalami Unsur Penghalang Keadilan di TKP Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 53 Menit yang laluPolri Segera Periksa Istri Irjen Ferdy Sambo
Sekitar 1 Jam yang laluCEK FAKTA: Hoaks Direktur Jenderal WHO Adalah Bapak Antivaksin Sedunia
Sekitar 2 Jam yang laluVaksin Cacar Monyet akan Diproduksi Selama 24 Jam karena Tingginya Permintaan
Sekitar 2 Minggu yang laluBRI Liga 1: Senasib dengan Chelsea, Persebaya Juga Kecewa pada Kepemimpinan Wasit
Sekitar 43 Menit yang laluAdvertisement
Advertisement
Sandiaga Salahuddin Uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami