IHSG Menguat Merespon Hasil Rekapitulasi Pemilu 2019
Merdeka.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (21/5) menguat merespon hasil rekapitulasi nasional Pemilihan Presiden 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menyatakan pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin menang.
IHSG dibuka menguat 18,3 poin atau 0,31 persen ke posisi 5.925,42, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 4,8 poin atau 0,52 persen menjadi 921,99.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, walaupun sebagian besar indeks futures di bursa Asia tercatat 'merah', indeks di di bursa Asia terindikasi akan terkoreksi pada hari ini.
"Tetapi untuk pasar Indonesia kemungkinan akan berlanjut naik terbawa sentimen positif pengumuman KPU terhadap hasil pilpres yang mencatat pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin memenangkan 55,5 persen suara," ujar Lana dikutip Antara.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 83,11 poin (0,39 persen) ke 21.218,62, indeks Hang Seng melemah 19,28 poin (0,07 persen) ke 27.768,33, dan indeks Straits Times melemah 13,03 poin (0,41 persen) ke posisi 3.192,43.
Pada Selasa dini hari, KPU telah menyelesaikan rekapitulasi suara untuk pemilihan umum baik pemilihan presiden maupun legislatif, dan telah mengumumkan hasil rekapitulasi sehari sebelum rencana semula yakni 22 Mei 2019.
Jumlah suara yang masuk untuk pilpres tercatat sebesar 154.257.601, meningkat dibandingkan pada pilpres Juni 2014 yang sebesar 133.574.277 atau naik 15,48 persen. Pada Pilpres 17 April 2019 tersebut tercatat 85.607.362 suara atau mencapai 55,5 persen diperoleh oleh pasangan calon Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, sementara sisanya 44,5 persen diperoleh pasangan calon Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Jika dibandingkan dengan hasil pilpres Juni 2014, pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla memperoleh 53,15 persen dari suara, sementara pasangan Probowo Subianto dan Hatta Rajasa memperoleh 46,85 persen.
KPU menyatakan hasil pilpres 2019 ini dimenangi oleh pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019 sampai dengan 2024.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masuk Tahun Politik, Pengusaha Korsel Pilih 'Wait and See' Buat Investasi di IKN
Hal ini tidak lepas proses pemilihan presiden-wakil presiden Indonesia pada 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPersaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaSurvei Pilpres Terbaru Indikator di Jatim: Prabowo-Gibran 56,2%, Ganjar-Mahfud 19,9%, Anies-Cak Imin 15,7%
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mencapai 56,2 persen di Jawa Timur.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaTernyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024
Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca SelengkapnyaIni Sosok Politikus yang Digadang-Gadang Gerindra untuk Maju Pilgub DKI
Partai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaPengusaha Curhat ke Jokowi soal Pilpres 2024 hingga Kesinambungan Program Pemerintah Selanjutnya
Pertemuan itu membahas terkait program pemerintah saat ini supaya bisa dilanjutkan oleh presiden terpilih agar terjadi kesinambungan pembangunan.
Baca SelengkapnyaSurvei Terbaru Indikator: Anies-Muhaimin Naik di Jakarta, Prabowo-Gibran Melemah, Ganjar-Mahfud Stagnan
Survei dilakukan Lembaga Indikator Politik Indonesia pada 28 Januari sampai 4 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaCak Imin Minta Pendukung AMIN Tunggu Sampai Perhitungan Suara: Ancaman Kecurangan Makin Nyata
Calon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto mendapat informasi bahwa ada rencana untuk merusak surat-surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca Selengkapnya