IHSG Kembali Tembus Level 6.000 Jadi Sinyal Bangkitnya Optimisme Pasar
Merdeka.com - Head of Incubator IDX Indonesia, Aditya Nugraha menyambut baik atas penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang kembali menembus level 6.000.
"Bahkan, indeks kita saat ini di angka 6.094,8 per tanggal 10 September lalu," antusiasnya dalam webinar bertajuk Perjalanan Startup Menuju IPO, Kamis (16/9).
Aditya menyebut, perbaikan kinerja IHSG tersebut merupakan sinyal positif atas pulihnya optimisme pelaku pasar saham dalam negeri. Mengingat, hingga memasuki akhir tahun 2021 Indonesia masih dihadapkan pada persoalan pandemi Covid-19.
"Jadi, ini bisa dilihat bahwa optimisme pasar kembali bangkit di tahun ke dua pandemi Covid-19. Kalau kita bandingkan dengan periode tahun lalu saat tahun petama terjadinya pandemi, saat itu indeks kita di angka 5.000-an," tegasnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso optimistis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menyentuh level 7.000. Bahkan, pencapaian level cemerlang IHSG itu diyakini akan terjadi dalam waktu dekat.
"(IHSG) ini bisa naik terus, bisa tembus ke 7.000 tidak terlalu lama. Kita lihat saja, bisa tembus 7.000 dalam waktu tidak terlalu lama," ujarnya dalam acara Wedangan IKA UNS Seri XLIII, ditulis Minggu (7/2).
Dia menjelaskan, potensi kenaikan IHSG itu akibat mulai pulihnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal. Menyusul upaya keras otoritas bersama stakeholders terkait untuk menjaga pergerakan IHSG agar tetap hijau di masa kedaruratan kesehatan akibat Covid-19.
"Sehingga mereka balik (ke pasar modal) kembali. Terutama investor ritel," terangnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IHSG Diprediksi Terus Menguat, Ini Rekomendasi Saham untuk Trading Hari Ini
Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaKinerja IHSG Terbaik Kedua di ASEAN, Kalah dari Vietnam
Nilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ternyata, Ini Penyebab Beras Langka di Alfamart dan Indomaret
Guna mengatasi harga beras yang mahal, pemerintah melalui Perum Bulog menyuplai beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar-pasar.
Baca SelengkapnyaHasil Survei Terbaru Indikator: Elektabilitas Anies-Muhaimin 23,2%, Prabowo-Gibran 46,9% dan Ganjar-Mahfud 22,2%
Perolehan elektabilitas Prabowo-Gibran masih tinggi ketimbang dua paslon lainnya
Baca SelengkapnyaCatat! Begini Cara Investasi Cuan di Bulan Ramadan
Secara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dari biasanya.
Baca SelengkapnyaAset Industri Asuransi-Dana Pensiun Tumbuh 2,08 Persen pada Februari 2024
Tren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Ekonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca SelengkapnyaPertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca Selengkapnya