IHSG Ditutup Perkasa Dipengaruhi Euforia Pengesahan RUU Cipta Kerja
Merdeka.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat yang dipengaruhi euforia pengesahan RUU Cipta Kerja menjadi Undang-Undang.
IHSG ditutup menguat 14,52 poin atau 0,29 persen ke posisi 5.053,66. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 1,32 poin atau 0,17 persen menjadi 771,77.
"Euforia pengesahan RUU Omnibus Law Cipta Kerja menjadi UU masih sangat kuat, sehingga pergerakan IHSG berhasil ditutup di zona positif. Di sisi lain, pasar juga mengapresiasi kemajuan vaksin Covid-19," kata analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta di Jakarta, Jumat (9/10).
Dibuka melemah, IHSG tak lama menguat dan lebih banyak menghabiskan waktu di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Secara sektoral, empat sektor meningkat di mana sektor pertambangan naik paling tinggi yaitu 1,17 persen, diikuti sektor pertanian dan sektor keuangan masing-masing 1,16 persen dan 0,76 persen.
Sedangkan lima sektor terkoreksi di mana sektor properti paling dalam yaitu minus 0,55 persen, diikuti sektor industri dasar dan sektor perdagangan masing-masing minus 0,53 persen dan minus 0,28 persen.
Aksi Jual
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp89,53 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 546.084 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,7 miliar lembar saham senilai Rp5,48 triliun. Sebanyak 224 saham naik, 196 saham menurun, dan 165 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 27,38 poin atau 0,12 persen ke 23.619,69, indeks Hang Seng turun 74,22 poin atau 0,31 persen ke 24.119,13, dan indeks Straits Times terkoreksi 9,24 atau 0,36 ke 2.533,87.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IHSG Diprediksi Terus Menguat, Ini Rekomendasi Saham untuk Trading Hari Ini
Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaKinerja IHSG Terbaik Kedua di ASEAN, Kalah dari Vietnam
Nilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaKondisi Rupiah dan IHSG Terkini Usai Prabowo-Gibran Menang Versi Quick Count
Sejumlah lembaga survei menyatakan pasangan Prabowo-Gibran unggul dari hasil penghitungan cepat atau quick count.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Empat Konglomerat yang Sukses Menghasilkan Harta Kekayaan Tanpa Warisan
Forbes mencatat, hanya ada 26 dari 760 orang di dunia, yang memiliki kekayaan melimpah dari nol dengan kerja keras sendiri.
Baca SelengkapnyaKasus Impor Emas Rp189 T Belum Dituntaskan Satgas TPPU, Eks Penyidik KPK: Heboh di Awal, Mandek di Akhir
Menurutnya, dalam pengungkapan TPPU bukan sekedar perbuatan, tapi bagaimana mampu membongkar aliran.
Baca SelengkapnyaKejagung Terus Dalami Keterlibatan PT UBS dan IGS di Kasus Korupsi Impor Emas
Kejagung telah menaikan status kasus tersebut dari penyelidikan ke penyidikan.
Baca SelengkapnyaKonglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Melansir Forbes, orang terkaya Indonesia ini masuk sebagai orang terkaya peringkat enam, se-Asia.
Baca SelengkapnyaData Terbaru: 7 Perusahaan Asuransi Masuk Pengawasan Khusus OJK
Ogi menuturkan, pengawasan khusus dilakukan dengan tujuan agar perusahaan dapat memperbaiki kondisi keuangannya untuk kepentingan pemegang polis.
Baca SelengkapnyaHasil Survei Terbaru Indikator: Elektabilitas Anies-Muhaimin 23,2%, Prabowo-Gibran 46,9% dan Ganjar-Mahfud 22,2%
Perolehan elektabilitas Prabowo-Gibran masih tinggi ketimbang dua paslon lainnya
Baca Selengkapnya