Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

IHSG Bakal Terkoreksi Seiring Situasi Politik Belum Kondusif

IHSG Bakal Terkoreksi Seiring Situasi Politik Belum Kondusif bursa saham. shutterstock

Merdeka.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan terkoreksi di pasar saham. Indeks rawan tertekan pada rentang 6.100-6.176. IHSG akan cenderung fluktuatif dengan potensi bergerak negatif. Momentum ini dapat dioptimalkan dengan melakukan aksi beli.

"Secara teknikal, kami memproyeksi indeks akan bergerak negatif rentan menguji support dengan support resistance 6100-6176," kata Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi di Jakarta, Rabu (2/10).

Seirama, Vice President PT Artha Sekuritas Frederik Rasali mengungkapkan IHSG akan dibukukan ke zona merah pada perdagangan saham hari ini.

Menurutnya, indeks akan bergerak melemah di level support 6.108-6.123 dan resistance 6.165-6.192. "Kondisi politik dalam negeri juga masih menjadi faktor penahan IHSG," ujarnya.

Sejumlah saham yang dapat dipertimbangkan investor menurutnya ialah saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), serta saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). Sementara itu, Lanjar menganjurkan saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Surya Citra Media Televisi Tbk (SCMA), hingga saham PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP).

Reporter: Bawono Yadika

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
IHSG Diprediksi Terus Menguat, Ini Rekomendasi Saham untuk Trading Hari Ini

IHSG Diprediksi Terus Menguat, Ini Rekomendasi Saham untuk Trading Hari Ini

Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.

Baca Selengkapnya
Kinerja IHSG Terbaik Kedua di ASEAN, Kalah dari Vietnam

Kinerja IHSG Terbaik Kedua di ASEAN, Kalah dari Vietnam

Nilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.

Baca Selengkapnya
Catat! Begini Cara Investasi Cuan di Bulan Ramadan

Catat! Begini Cara Investasi Cuan di Bulan Ramadan

Secara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dari biasanya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kondisi Rupiah dan IHSG Terkini Usai Prabowo-Gibran Menang Versi Quick Count

Kondisi Rupiah dan IHSG Terkini Usai Prabowo-Gibran Menang Versi Quick Count

Sejumlah lembaga survei menyatakan pasangan Prabowo-Gibran unggul dari hasil penghitungan cepat atau quick count.

Baca Selengkapnya
Masuk Tahun Politik, Pengusaha Korsel Pilih 'Wait and See' Buat  Investasi di IKN

Masuk Tahun Politik, Pengusaha Korsel Pilih 'Wait and See' Buat Investasi di IKN

Hal ini tidak lepas proses pemilihan presiden-wakil presiden Indonesia pada 14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Penyebab Beras Langka di Alfamart dan Indomaret

Ternyata, Ini Penyebab Beras Langka di Alfamart dan Indomaret

Guna mengatasi harga beras yang mahal, pemerintah melalui Perum Bulog menyuplai beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar-pasar.

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu

Dirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu

Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.

Baca Selengkapnya
Kelola Dana THR Bisa Diinvestasikan ke Sukuk Ritel SR020, Dapat Imbal Hasil 6,4 Persen per Tahun

Kelola Dana THR Bisa Diinvestasikan ke Sukuk Ritel SR020, Dapat Imbal Hasil 6,4 Persen per Tahun

Saat ini, suku bunga diproyeksi sudah berada di puncak. Ini merupakan momen yang tepat untuk mengunci imbal hasil tinggi dan stabil.

Baca Selengkapnya