IHSG Bakal Perkasa, Broker Anjurkan Koleksi Saham Bank Buku IV
Merdeka.com - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramal masih akan bergerak menguat dengan diperdagangkan pada kisaran 6.240-6.296. Dari global, meredanya tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China menjadi katalis penguatan lanjutan indeks hari ini.
"Kekhawatiran pada tensi perdagangan mereda setelah bank sentral China, People's Bank of China (POBC) menyatakan untuk mengintervensi Yuan," tutur Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat, Jumat (9/8).
Lanjar menjelaskan, naiknya aktivitas ekspor China menurunkan kekhawatiran investor terhadap imbas dari tensi perdagangan AS-China terhadap aktivitas perdagangan China sendiri.
"Aktivitas ekspor di China naik signifikan berkontraksi dengan ekspektasi di mana secara year-on-year (YoY) aktivitas ekspor naik 3.3 persen pada bulan Juli dengan neraca perdagangan surplus USD 45.06 miliar," ujarnya.
Adapun pihaknya meramal IHSG berpeluang positif dalam kisaran support dan resistance di 6251-6307. Di sisi lain, Vice President Research PT Artha Sekuritas Frederik Rasali mengatakan, potensi penguatan lanjutan indeks terlihat dari sinyal indikator stochastic yang bergerak melebar setelah membentuk golden cross.
"Kami memprediksi IHSG akan bergerak menghijau 6.240-6.296," jelasnya.
Untuk saham rekomendasi, investor hari ini dapat mengoleksi saham bank buku IV seperti saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Sedangkan dari Frederik, pihaknya menganjurkan investor agar membeli saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), serta saham PT Indosat Tbk (ISAT).
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kinerja IHSG Terbaik Kedua di ASEAN, Kalah dari Vietnam
Nilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaIHSG Diprediksi Terus Menguat, Ini Rekomendasi Saham untuk Trading Hari Ini
Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik
ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pameran Perdagangan Terbesar di China Sepi, Pedagang Ngeluh: Harga Barang Kami Semurah Kol di Pasar
Eksportir dan pedagang di pameran perdagangan besar China mengeluhkan sepinya pembeli akibat ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaCatat! Begini Cara Investasi Cuan di Bulan Ramadan
Secara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dari biasanya.
Baca SelengkapnyaKondisi Rupiah dan IHSG Terkini Usai Prabowo-Gibran Menang Versi Quick Count
Sejumlah lembaga survei menyatakan pasangan Prabowo-Gibran unggul dari hasil penghitungan cepat atau quick count.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Penyebab Beras Langka di Alfamart dan Indomaret
Guna mengatasi harga beras yang mahal, pemerintah melalui Perum Bulog menyuplai beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar-pasar.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaBawaslu Ungkap Daftar Indikator Kerawanan yang Paling Banyak Terjadi di TPS
Bawaslu memaparkan tujuh indikator kerawanan yang paling banyak terjadi di tempat pemungutan suara (TPS).
Baca Selengkapnya