Ide kreatif Fitriani, bisnis pembuatan replika kaki tangan bayi
Merdeka.com - Memiliki buah hati merupakan anugerah terindah bagi setiap orang tua. Tidak heran jika perkembangan sang buah hati menjadi momen terpenting yang tak boleh dilewatkan dan sayang jika tak diabadikan.
Kegemaran mengabadikan momentum tumbuh kembang bayi, ditangkap pengusaha muda asal Makassar, Andi Fitriani. Dengan kreativitasnya, dia menjadikan momentum kenang-kenangan bayi tak hanya bisa dilakukan melalui foto, tapi dalam bentuk tiga dimensi. Dinamakan baby prints yang tak lain teknik membuat replika tangan dan kaki bayi dengan hasil akurat, sesuai bentuk aslinya. Bisnisnya ini sudah dilakoni sejak tiga tahun silam.
"Mulai 2012 saya memutar otak, bisnis apa yang bisa mengabdikan kenangan, lalu saya mencoba bisnis replika tangan dan kaki bayi," ujarnya kepada merdeka.com, Jakarta, Jumat (13/3).
Keunggulannya, setiap kerut dan lekukan yang ada di tangan dan kaki bayi jelas terlihat pada replika kaki tangan tiga dimensi ini.
Proses pembuatan replika tangan dan kaki ini tidak melalui proses rumit. Cukup dengan mencelupkan kaki atau tangan bayi ke dalam jelly powder yang sudah diadoni dengan air hangat. Jangan khawatir, bahan yang digunakan aman untuk kulit bayi. Sekalipun untuk jenis kulit sensitif bayi yang baru lahir.
"Bahan bakunya bernama jelly powder yang terbuat dari bahan dasar rumput laut," jelas dia.
Setelah cetakan terbentuk, kemudian diisi dengan cairan statue powder. Bahan tambahannya berupa semen putih untuk mengeraskan replika ini. Setelah mengeras, dicopot dari cetakannya kemudian dijemur di bawah sinar matahari untuk lebih menguatkan. Setidaknya, dibutuhkan waktu 3-4 pekan untuk sampai proses pengemasan.
"Kita cat sebagai proses finishingnya, ada dua pilihan warna yaitu gold dan silver dan terakhir tinggal di frame," terangnya.
Fitriani mengingatkan, untuk membuat replika ini, sang bayi harus dalam kondisi tertidur agar tidak rewel dan tidak banyak bergerak. Karena itu dia bersedia datang langsung ke rumah sang pemesan. Sayangnya, untuk sementara ini khusus wilayah Makassar.
"Tidak ada outlet, biasanya datang ke rumah. Selama ini belum bisa di luar Makassar. Karena produksinya masih di rumah," ungkap dia.
Diakuinya, ongkos membuat replika bayi ini tidak murah. Setiap satu potong replika dibanderol Rp 850.000-950.000, tergantung usia bayi.
"Untuk usia 0-11 bulan sekitar Rp 850 ribu sepasang kaki dan tangan, sedangkan usia di atas 1 tahun - 23 bulan sekitar Rp 950 ribu," jelasnya.
Tidak hanya bayi, anak-anak hingga orang dewasa pun bisa dibuatkan kaki tangan replika sebagai kenang-kenangan. Tentunya dengan harga jauh lebih mahal. Berkisar Rp 1 juta sampai 2 juta.
"Kadang kami juga menerima pesanan pembuatan replika untuk mahar, souvenir pernikahan," kata dia.
Dari bisnisnya ini, Fitriani mengaku mengantongi puluhan juta Rupiah dalam sebulan. Dia menyebut bisnisnya ini sebagai bisnis kenangan yang tidak mungkin akan terulang lagi.
"Dalam sebulan bisa memproduksi 10 frame replika dengan omzet Rp 10 juta," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaAir yang semula semata kaki langsung berubah hingga sepinggang orang dewasa
Baca SelengkapnyaIde kreatifnya muncul karena melihat banyak buah salak di sekitar tempat tinggalnya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejak lahir hingga usia enam bulan, ASI eksklusif dianggap sebagai makanan terbaik untuk bayi. Namun, banyak ibu yang merasa cemas tentang kecukupan ASI.
Baca SelengkapnyaDia membuat produk perawatan rambut lalu dijual ke berbagai salon daerah Tangerang.
Baca SelengkapnyaSejak mengerti peluang bisnisnya, pemuda ini membudidayakan tanaman simbar.
Baca SelengkapnyaModal bukan faktor utama tidak menjalankan bisnis, pilihan ini bisa menjadi solusi.
Baca SelengkapnyaKeluarga ini punya semangat tinggi untuk belajar dan berjejaring
Baca SelengkapnyaTerinspirasi dari banyaknya limbah kayu yang dihasilkan dari produksi alat musik, gadis ini mencoba berinovasi dengan teman-temannya
Baca Selengkapnya