Ibu Rumah Tangga Sudah Tua Kesulitan Pakai Peduli Lindungi untuk Beli Minyak Goreng
Merdeka.com - Pedagang minyak goreng curah di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur masih menerima KTP sebagai syarat pembelian. Sebab, masih banyak pembeli minyak goreng curah yang belum memahami pemakaian aplikasi PeduliLindungi.
Salah seorang pedagang di Pasar Kramat Jati, Handika mengatakan, para ibu rumah tangga yang rata-rata berusia senja kesulitan saat diminta memindai barcode PeduliLindungi yang terpasang di tokonya saat ingin membeli minyak goreng curah.
"Banyak yang tidak bisa, kan beliau-beliau sudah tua, kata mereka, pakai KTP saja ya. Kalau yang beli yang muda-muda mah mengerti," kata Handika dikutip dari Antara, Rabu (29/6).
Karyawan Toko Family 2, Ganjar, juga mengatakan, para pembeli yang rata-rata berusia senja lebih memilih menyerahkan foto kopi KTP atau bersedia difoto KTP-nya agar bisa membeli minyak goreng curang seharga Rp14.000 per liter atau Rp15.000 per kilogram sesuai HET
"Kalau seumpama yang masih muda-muda sudah tahu aplikasi. Kalau ibu-ibu kan kebanyakan megang HP, tahunya cuma SMS sama telpon," jelas Ganjar.
Pakai Peduli Lindungi
Pemilik toko Japang, Agus, mengatakan sejak Senin (27/6) hingga Rabu (29/6) ini, pelanggan yang membeli minyak goreng curah dengan memindai aplikasi PeduliLindungi kurang dari 40 orang.
"Tiga hari ini paling cuma 40-an orang yang beli pakai PeduliLindungi, yang beli kebanyakan tidak mengerti, sama tidak bawa HP (gawai)," kata Agus.
Sementara itu, salah seorang pembeli di Toko Handika, Diah tidak keberatan dengan aturan baru tersebut, tetapi dirinya mengaku tidak terlalu paham dengan penggunaan aplikasi melalui telepon pintar.
"Saya sih ikut saja, mendukung saja (aturan baru) ini, tapi saya tidak mengerti makai HP-HP sekarang, jadi saya (masih) makai KTP," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah memutuskan aplikasi Peduli Lindungi menjadi syarat dalam membeli minyak goreng curah. Sosialisasi dan masa transisi kebijakan ini dimulai pada hari Senin (27/6) hingga dua minggu ke depan.
Selanjutnya, semua transaksi minyak goreng curah akan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium
EH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaWarga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'
Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca SelengkapnyaPemuda 20 Tahun Ini Tak Kenal Gengsi, Lulus SMA Langsung Terjun Bisnis Bawang Goreng dan Kini Tinggal Menikmati Hasil
Adit merasa, dari pada bekerja untuk orang lain, lebih baik dia mengembangkan usaha keluarganya agar lebih sukses.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nenek yang Diduga ODGJ Beli Nasi Padang dengan Uang Mainan, Aksi Penjual Tak Menolak dan Tetap Rendah Hati Ini Tuai Pujian
Meski membeli makanan dengan uang mainan, pria ini menyambut sang nenek dengan rendah hati
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Pencuri Emas Gagal Kabur, Ternyata Pintu Toko Dikunci Otomatis oleh Pemiliknya
Alih-alih mendapat untung, pria ini justru bernasib apes. Aksinya berhasil digagalkan usai pemilik toko melakukan hal tak diduga.
Baca SelengkapnyaPastikan Daging Aman Dikonsumsi Warga, Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH
Petugas membawa beberapa alat untuk mengecek kondisi daging yang dijual oleh pedagang.
Baca SelengkapnyaBlusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal
Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaPenghasilan Tak Cukup Buat Beli Nasi dan Lauk, Kakek Tini Makannya Cuma Parutan Kelapa buat Ganjal Perut yang Lapar
Kakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca SelengkapnyaPria Ini Tak Takut Gagal Merintis Usaha Selama Masih Ada Ibu, Akhirnya Sukses Jual Makanan dengan Omzet Rp20 Juta Sebulan
Dengan modal terbatas, Dicky merintis usaha martabak di pelataran rumahnya. Dia sempat ragu dan takut memulai usaha.
Baca Selengkapnya