Holding Ultra Mikro Diharapkan Bisa Turunkan Bunga Kredit
Merdeka.com - Wakil Ketua Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto berharap ekosistem atau holding ultra mikro yang saat ini dirancang pemerintah dapat mendorong pembiayaan yang lebih efisien. Selain itu, holding ini diharapkan bisa memberikan bunga kredit yang lebih rendah.
"Ketika ini mau dilakukan, catatan utamanya yang menjadi garansi bagi pelaku usaha adalah bisa mengakses kredit UMKM dengan bunga yang lebih rendah," ujarnya dalam diskusi daring, Jakarta, Senin (10/5).
Adapun kini, bunga kredit untuk UMKM Indonesia berkisar 10 persen dan jauh melampaui bunga kredit UMKM di China dan Korea Selatan yang hanya 5 persen dan 4 persen. Tingginya bunga kredit tersebut berdampak pada daya saing karena overhead cost-nya akan jauh lebih mahal.
"Upaya untuk mendorong bunga jauh lebih rendah itu sangat penting. Dan ide pemerintah mendapat sambutan baik di kalangan UMKM karena menjanjikan dan kalau ada ekosistem ultra mikro, bunga harusnya diturunkan," kata Eko.
Eko kemudian menyoroti dukungan kredit UMKM Indonesia masih sangat rendah dan cenderung sama dari tahun ke tahun yakni sebesar 19 persen. Jauh tertinggal dibandingkan Korea Selatan, China, dan Thailand yang dukungan kreditnya masing-masing mencapai 81 persen, 65 persen, dan 50 persen.
"Total kredit di banknya itu lebih banyak mengalir ke UMKM. Kalau di kita 80 persen malahan yang mengalir ke usaha besar, UMKM hanya kecipratan 20 persen," jelasnya.
Kredit Macet Rendah
Padahal, di Indonesia NPL (Non-Performing Loan) UMK Indonesia hanya 5 persen yang berarti relatif masih rendah jika dibandingkan negara-negara lain. Oleh karenanya perlu dorongan agar perbankan mau menyalurkan kreditnya ke UMKM khusus pelaku usaha ultra mikro.
Melalui ekosistem ultra mikro, dia berharap UMKM dapat berkembang dan naik kelas. Pemulihan UMKM juga akan menjadi penentu pemulihan ekonomi nasional, sehingga upaya mengakselerasi dukungan pembiayaan sektor UMKM sangat diperlukan.
Adapun pemerintah menyinergikan tiga BUMN yakni PT BRI (Persero), PT PNM (Persero) dan PT Pegadaian (Persero) untuk mendukung bisnis UMKM yang dinamai Holding BUMN Ultra Mikro. Holding ini diharapkan mampu meningkatkan rasio penyaluran kredit ke UMKM yang jumlahnya mencapai 98 persen dari total pelaku usaha.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dirut PNM: Ekosistem Holding Ultra Mikro Jaga Keberlangsungan Pemberdayaan Perempuan Prasejahtera
Laba PNM telah mencapai Rp 1,4 Triliun Rupiah. Tak hanya laba, aset PNM pun ikut tumbuh signifikan dibandingkan 6 tahun silam.
Baca SelengkapnyaJokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen
Padahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca SelengkapnyaPenyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini Jawaban Jokowi soal Keluhan Akses Modal KUR
Pemerintah telah menyediakan berbagai skema pembiayaan untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah.
Baca SelengkapnyaBukan Hanya Modal Uang, Ini Program PNM yang Bisa Dinikmati Pelaku UMKM
Selain pelatihan, PNM juga memfasilitasi untuk kepemilikan rekening dan dokumen usaha.
Baca SelengkapnyaUMKM Otomotif Bakal Dikasih Modal Rp2 Triliun untuk Rakit Komponen Mobil Listrik
Dengan pendanaan itu, UMKM otomotif nantinya bisa dipertemukan dengan pelaku industri kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaOJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaTelkom Semakin Mudahkan UMKM Jangkau Pasar B2B
PaDi UMKM hadirkan sistem pembayaran yang efisien untuk transaksi yang lebih mudah.
Baca SelengkapnyaKisah Nasabah PNM Mekaar, Ambil Kredit Rp5 Juta Kini Bisa Ekspor Produk Hingga ke Malaysia dan Brunei Darussalam
Jokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.
Baca Selengkapnya