Merdeka.com - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) saat ini fokus pada ketahanan gula nasional. Untuk itu, Holding PTPN melakukan restrukturisasi bisnis gula, sebagai langkah strategis menjawab tantangan ketahanan gula konsumsi nasional.
Restrukturisasi bisnis gula tersebut merupakan bagian dari 88 Program Strategis Kementerian BUMN masa bakti Kabinet Indonesia Maju 2020-2024.
Selain itu juga, yang menjadi tanggung jawab Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) adalah Restrukturisasi Utang/Transformasi EBITDA, Restrukturisasi Anak Perusahaan dan Cucu Perusahaan serta melipatgandakan produksi gula menjadi 1,8 juta ton untuk mendukung swasembada gula konsumsi tahun 2024.
"Kami akan melakukan perbaikan operasional, baik di pabrik maupun lapangan, dengan simplifikasi bisnis gula," ujar Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara, Mohammad Abdul Ghani, di Jakarta, Selasa (21/9).
Salah satu langkah strategis yang dilakukan Holding Perkebunan Nusantara adalah penandatanganan akta notaris pendirian Sugar Co,. bertepatan dengan HUT RI ke-76, 17 Agustus lalu. Akta notaris tersebut menandai terbentuknya entitas baru bernama PT Sinergi Gula Nusantara.
PT Sinergi Gula Nusantara merupakan gabungan tujuh PTPN pengelola perkebunan tebu, yaitu PTPN II di Sumatera Utara, PTPN VII di Lampung, PTPN IX di Jawa Tengah, PTPN X, PTPN XI, dan PTPN XII di Jawa Timur, serta PTPN XIV di Sulawesi Selatan.
Ghani menuturkan, restrukturisasi bisnis gula PTPN akan membawa dampak positif bagi Indonesia.
"Langkah ini akan meningkatkan ketahanan pangan, mengurangi kebutuhan devisa untuk impor gula, pendapatan negara, memperoleh Foreign Direct Investment (FDI), menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan kesejahteraan petani tebu, serta meningkatkan kepastian harga pada konsumen," ujar Ghani.
Menurut Ghani, restrukturisasi bisnis gula juga merupakan bagian dari langkah transformasi bisnis yang sudah dilakukan Holding Perkebunan Nusantara. Transformasi tersebut terdiri dari enam prioritas, yaitu operational excellence, restrukturisasi organisasi dan sumber daya manusia, divestasi aset, optimalisasi aset dan kemitraan, restrukturisasi utang, serta restrukturisasi perusahaan.
"Kami berharap, PT Sinergi Gula Nusantara dapat menjadi perusahaan yang dikenal berkelas dunia serta berkontribusi dalam menjaga ketersediaan gula konsumsi sepanjang tahun, dengan harga yang wajar dan menjaga ketahanan pangan nasional menuju swasembada gula konsumsi," ucap Ghani.
Selain merestrukturisasi bisnis gula, Holding Perkebunan Nusantara juga mencatatkan kinerja positif, utamanya di tengah pandemi Covid-19 dan ketidakpastian perekonomian global dan nasional.
Hingga Agustus 2021, Holding Perkebunan Nusantara berhasil meraih laba bersih konsolidasi per Agustus 2021 sebesar Rp2,3 triliun atau 245 persen dari realisasi 2020 (rugi Rp1,6 triliun). Capaian ini berada 801 persen di atas RKAP 2021 (rugi Rp328 miliar).
Keberhasilan ini antara lain didorong oleh pencapaian penjualan sebesar Rp31 triliun, atau sebesar 141 persen dari realisasi 2020, dan pencapaian EBITDA sebesar Rp7,9 triliun dengan jenis komoditas kepala sawit, tebu, karet, dan teh.
Kinerja Holding Perkebunan Nusantara yang terus membaik ini mendapatkan apresiasi positif dari Federasi Serikat Pekerja Perkebunan (FSPBUN), yang menyambut gembira berbagai langkah manajemen Holding Perkebunan Nusantara. Menurut FSPBUN, manajemen PTPN Grup periode ini telah berada pada jalur yang benar.
"Kami seluruh jajaran Pengurus FSPBUN yang terdiri dari gabungan seluruh Serikat Pekerja Perkebunan (SP-Bun) PTPN I sampai dengan XIV berikut seluruh anak perusahaan yang terafiliasi di bawah PTPN Group, menyambut baik dan memberikan dukungan penuh kepada Manajemen PTPN III dalam pembentukan SugarCo/Single Entity Gula," ujar pengurus FPSBUN.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com [idr]
Baca juga:
Bos PTPN III: Sekarang Indonesia Jadi Negara Terbesar Importir Gula
DPR Harap Pembentukan SugarCo Bisa Tekan Impor Gula Konsumsi
Erick Thohir ke Petani Tebu : Lapor Saya Jika Tidak Dapat Bibit Berkualitas
Erick Thohir Ingin Libatkan Tebu Rakyat untuk Kejar Swasembada Gula
Kenali Perbedaan Brown Sugar dan Gula Aren, Jangan Sampai Tertukar
RNI Jamin Harga Minimal Pembelian Gula Petani Rp10.500 per Kg
Advertisement
Luhut Bantah Ekonomi Indonesia Dikendalikan China
Sekitar 50 Menit yang laluYLKI: Produk UMKM, Termasuk Batu Bata Perlu SNI
Sekitar 1 Jam yang laluBertemu Ratu Belanda, Airlangga Beberkan Kinerja UMKM di Indonesia
Sekitar 2 Jam yang laluStatus Pegawai BUMN Tidak Halangi Izam Harumkan Nama Bangsa di SEA Games Vietnam
Sekitar 3 Jam yang laluAirlangga Target Realisasi Kontribusi EBT Capai 23 Persen di 2025
Sekitar 3 Jam yang laluHarga Emas Antam Turun Rp4.000 Menjadi Rp988.000 per Gram
Sekitar 4 Jam yang laluPUPR akan Tutup Tanggul Laut yang Jebol di Semarang
Sekitar 5 Jam yang laluPerusahaan Miliarder Asal Thailand Beli Ladang Gas Exxon Rp10,9 T
Sekitar 8 Jam yang laluGalaknya Luhut Audit Perusahaan Kelapa Sawit Usai Ditunjuk Jokowi Urus Minyak Goreng
Sekitar 8 Jam yang laluJemaah Haji Khusus Dapat Imbal Hasil Kelolaan BPKH, Segini Nilainya
Sekitar 16 Jam yang laluMenteri Bahlil Klaim Banyak Investor Berminat Bangun Ibu Kota Baru di Kalimantan
Sekitar 17 Jam yang laluTerbitkan Aturan Baru, Mendag Resmi Cabut Larangan Ekspor CPO
Sekitar 17 Jam yang laluAturan Baru Kemendag: Beli Minyak Goreng Curah Harus Gunakan NIK
Sekitar 18 Jam yang laluPenggabungan Pelayanan Asabri dan Taspen Kini Ada 6 Titik, Cek Detailnya
Sekitar 18 Jam yang laluGalaknya Luhut Audit Perusahaan Kelapa Sawit Usai Ditunjuk Jokowi Urus Minyak Goreng
Sekitar 8 Jam yang laluTerbitkan Aturan Baru, Mendag Resmi Cabut Larangan Ekspor CPO
Sekitar 17 Jam yang laluAturan Baru Kemendag: Beli Minyak Goreng Curah Harus Gunakan NIK
Sekitar 18 Jam yang laluMenko Luhut Bakal Audit Perusahaan Kelapa Sawit dan Harus Punya Kantor di Indonesia
Sekitar 20 Jam yang laluJokowi: Inflasi Terkendali Karena Pemerintah Tahan Harga BBM dan Listrik
Sekitar 1 Hari yang laluJokowi: Harga BBM di Singapura Rp32.400 per Liter, Kita Pertalite Masih Rp7.650
Sekitar 1 Hari yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 4 Hari yang laluDemo di Patung Kuda, Buruh dan Mahasiswa Bawa Empat Tuntutan Ini
Sekitar 4 Hari yang laluPasukan Rusia Kuasai PLTA Strategis Ukraina
Sekitar 1 Jam yang laluPresiden Ukraina Hanya Bersedia Temui Putin untuk Akhiri Perang
Sekitar 1 Hari yang laluYouTube Hapus 70 Ribu Video Konflik Rusia dan Ukraina
Sekitar 1 Hari yang laluAksi Tentara Rusia Mensterilkan Pabrik Baja Azovstal dari Sisa Ranjau Ukraina
Sekitar 1 Hari yang laluData Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran 26 Mei 2022
Sekitar 1 Jam yang laluPenampakan Pyongyang Bak Kota Mati Akibat Covid-19
Sekitar 4 Jam yang laluMenag Harap Kebijakan Saudi Larang Warganya Masuk Indonesia Segera Dicabut
Sekitar 6 Jam yang laluTurun 50 Persen, Santunan Kecelakaan Jasa Raharja Capai Rp44 M di Musim Mudik Lebaran
Sekitar 22 Jam yang laluEvaluasi Mudik Lebaran, Jokowi Minta Rekayasa Lalu Lintas Diperbaiki
Sekitar 1 Hari yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 2 Minggu yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 2 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami